Dashyat! 3 Gempa Bumi Megathrust Guncang Jabar selama April 2023
Senin, 01 Mei 2023 - 16:39 WIB
Sepanjang periode bulan April 2023 terdapat enam kali gempa bumi yang dirasakan. Gempa bumi dirasakan salah satunya terjadi pada 14 April 2023 pukul 16.55 WIB, yang berpusat 6.31 Lintang Selatan dan 111.96 Bujur Timur pada kedalaman 643 km.
Gempa berkekuatan M6.6 tersebut dirasakan di wilayah di Kuta V MMI, Karangkates, Trenggalek dan Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri,Tuban,Garut, Mataram IV MMI, Malang, Surabaya III-IV MMI, Lombok barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Dompu, Bima Dirasakan III MMI.
Sedangkan Denpasar, Madiun,Pelabuhan Ratu, Bayah, Malingping, Labuan dan Tabanan III MMI, Ponorogo, Magetan II- III MMI, Magelang, Bantul, Yogya, Gunungkidul, Purworejo, pacitan, Wonogiri, Purwokerto, Lembang, Wonosobo, Klaten, Solo dan Purbalingga II MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa," ujarnya.
Gempa berkekuatan M6.6 tersebut dirasakan di wilayah di Kuta V MMI, Karangkates, Trenggalek dan Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri,Tuban,Garut, Mataram IV MMI, Malang, Surabaya III-IV MMI, Lombok barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Dompu, Bima Dirasakan III MMI.
Sedangkan Denpasar, Madiun,Pelabuhan Ratu, Bayah, Malingping, Labuan dan Tabanan III MMI, Ponorogo, Magetan II- III MMI, Magelang, Bantul, Yogya, Gunungkidul, Purworejo, pacitan, Wonogiri, Purwokerto, Lembang, Wonosobo, Klaten, Solo dan Purbalingga II MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda