Awal Mei, Gunung Merapi Semburkan 42 Kali Guguran Lava Pijar
Senin, 01 Mei 2023 - 10:07 WIB
YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat puluhan kali guguran lava pijar muncul di awal Mei dari Gunung Merapi. Lava pijar tersebut semuanya mengarah ke Kali Bebeng atau Barat daya.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan berdasarkan pengamatan hari Senin (1/5/2023) mulai pukul 00:00 - 06:00 WIB, pihaknya mencatat ada 42 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter arah Baratdaya atau Kali Bebeng.
Hal ini menunjukkan aktivitas Gunung Merapi memang cukup tinggi. "Status Gunung Merapi ada di Level III atau Siaga,"ujar dia, Senin.
Agus menyebut Cuaca sepanjang Senin Dinihari Gunung yang berada di ketinggian 2968 mdpl ini berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 67-95.8 %, dan tekanan udara 835.2-918.5 mmHg.
Secara visual Gunung yang berada di perbatasan Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten atau DIY dan Jawa Tengah ini terlihat jelas dan tidak terlihat. Namun teramati aktivitas kegempaan lainnya juga cukup tinggi.
Dia menyebut ada gempa Guguran sebanyak 49 kali dengan Amplitudo 3-27 mm dan berlangsung selama 53.16-205.76 detik. Gempa tektonik Jauh 1 kali dengan Amplitudo 3 mm berdurasi 83.48 detik. "Masyarakat memang diminta untuk tetap waspada,"tambahnya.
Sepanjang hari Minggu (30/4/2023) kemarin, teramati 34 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter arah Baratdaya atau Kali Bebeng. Aktivitas kegempaan diantaranya adalah gempa Guguran sebanyak 161 kali dengan Amplitudo 3-40 mm berdurasi 15.48-177.16 detik.
Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 7 kali dengan Amplitudo 3-7 mm, berdurasi 6.36-8.4 detik. Gempa Tektonik Jauh sebanyak 1 kali dengan Amplitudo 6 mm selama 128.36 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," terangnya.
Baca: Usai Macet 20 Km Semalam, Jalan Lingkar Gentong Pagi Ini Lengang.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan berdasarkan pengamatan hari Senin (1/5/2023) mulai pukul 00:00 - 06:00 WIB, pihaknya mencatat ada 42 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter arah Baratdaya atau Kali Bebeng.
Hal ini menunjukkan aktivitas Gunung Merapi memang cukup tinggi. "Status Gunung Merapi ada di Level III atau Siaga,"ujar dia, Senin.
Agus menyebut Cuaca sepanjang Senin Dinihari Gunung yang berada di ketinggian 2968 mdpl ini berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 67-95.8 %, dan tekanan udara 835.2-918.5 mmHg.
Secara visual Gunung yang berada di perbatasan Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten atau DIY dan Jawa Tengah ini terlihat jelas dan tidak terlihat. Namun teramati aktivitas kegempaan lainnya juga cukup tinggi.
Dia menyebut ada gempa Guguran sebanyak 49 kali dengan Amplitudo 3-27 mm dan berlangsung selama 53.16-205.76 detik. Gempa tektonik Jauh 1 kali dengan Amplitudo 3 mm berdurasi 83.48 detik. "Masyarakat memang diminta untuk tetap waspada,"tambahnya.
Sepanjang hari Minggu (30/4/2023) kemarin, teramati 34 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter arah Baratdaya atau Kali Bebeng. Aktivitas kegempaan diantaranya adalah gempa Guguran sebanyak 161 kali dengan Amplitudo 3-40 mm berdurasi 15.48-177.16 detik.
Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 7 kali dengan Amplitudo 3-7 mm, berdurasi 6.36-8.4 detik. Gempa Tektonik Jauh sebanyak 1 kali dengan Amplitudo 6 mm selama 128.36 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," terangnya.
Baca: Usai Macet 20 Km Semalam, Jalan Lingkar Gentong Pagi Ini Lengang.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
(nag)
tulis komentar anda