Belajar Wirausaha, Santri Al-Manshuriyah Ikut Pelatihan Menjahit
Jum'at, 07 April 2023 - 11:20 WIB
SDG Jabar menggelar pelatihan kewirausahaan menjahit bagi santri di Ponpes Al-Manshuriyah, Kabupaten Cirebon, Kamis (6/4/2023). Foto/Dok. SINDOnews
CIREBON - Santri Dukung Ganjar (SDG) Jabar bertekad mendorong pengembangan SDM para santri. Terbaru mereka menggelar pelatihan kewirausahaan menjahit bagi santri di Ponpes Al-Manshuriyah, Kabupaten Cirebon.
Korwil SDG Jabar Achmad Hakiki mengatakan santri masa kini dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama. Mereka juga harus mampu berwirausaha sebagai bekal masa depan.
"Karena santri dan ponpes itu harus mendapatkan banyak hal, banyak ilmu baru salah satunya wirausaha santri. Yang mana wirausaha ini untuk menunjang proses survival santri setelah dari pondok pesantren," kata Hakiki di Aula Serbaguna Ponpes Al-Manshuriyah, Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Kamis (6/4/2023).
Mentor dalam kegiatan ini adalah Sam'ani, pengajar menjahit profesional di wilayah Kabupaten Cirebon. Para santri dibekali kemampuan dasar seperti bagaimana memasang benang pada mesin, cara mengoperasikan mesin, serta teknik-teknik menjahit.
Usai pelatihan, SDG Jabar menyerahkan bantuan mesin jahit serta mesin obras kepada pengurus ponpes. Bantuan ini sebagai stimulan mendorong kreativitas dan kemandirian santri.
Hakiki berharap pelatihan ini dapat memberdayakan santri dan mengembangkan potensi diri untuk menciptakan peluang usaha. "Setiap santri di ponpes itu harus mandiri. Kegiatan ini kami laksanakan untuk menunjang proses kemandirian dan santri juga ikut tertarik dan berminat untuk melaksanakan kegiatan ini," jelasnya.
Fajar Setiawan (17), salah satu santri pelatihan ini dapat merangsang para santri untuk lebih produktif mengembangkan ide-ide kreatif dalam berwirausaha. "Ya menurut saya ini kegiatan positif," ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan, SDG Jabar bersama para santri dan pengasuh ponpes turut mendoakan agar Indonesia dijauhkan dari perpecahan, mencapai kesejahteraan dengan persatuan dan kesatuan di masa mendatang.
Korwil SDG Jabar Achmad Hakiki mengatakan santri masa kini dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama. Mereka juga harus mampu berwirausaha sebagai bekal masa depan.
"Karena santri dan ponpes itu harus mendapatkan banyak hal, banyak ilmu baru salah satunya wirausaha santri. Yang mana wirausaha ini untuk menunjang proses survival santri setelah dari pondok pesantren," kata Hakiki di Aula Serbaguna Ponpes Al-Manshuriyah, Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Kamis (6/4/2023).
Mentor dalam kegiatan ini adalah Sam'ani, pengajar menjahit profesional di wilayah Kabupaten Cirebon. Para santri dibekali kemampuan dasar seperti bagaimana memasang benang pada mesin, cara mengoperasikan mesin, serta teknik-teknik menjahit.
Usai pelatihan, SDG Jabar menyerahkan bantuan mesin jahit serta mesin obras kepada pengurus ponpes. Bantuan ini sebagai stimulan mendorong kreativitas dan kemandirian santri.
Hakiki berharap pelatihan ini dapat memberdayakan santri dan mengembangkan potensi diri untuk menciptakan peluang usaha. "Setiap santri di ponpes itu harus mandiri. Kegiatan ini kami laksanakan untuk menunjang proses kemandirian dan santri juga ikut tertarik dan berminat untuk melaksanakan kegiatan ini," jelasnya.
Fajar Setiawan (17), salah satu santri pelatihan ini dapat merangsang para santri untuk lebih produktif mengembangkan ide-ide kreatif dalam berwirausaha. "Ya menurut saya ini kegiatan positif," ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan, SDG Jabar bersama para santri dan pengasuh ponpes turut mendoakan agar Indonesia dijauhkan dari perpecahan, mencapai kesejahteraan dengan persatuan dan kesatuan di masa mendatang.
(poe)
tulis komentar anda