Ratusan Keluarga di Bantaran Kali Anyar Akan Direlokasi
A
A
A
SOLO - Pemerintah Kota Solo bakal merelokasi warga yang tinggal di Bantaran Kali Anyar, Kecamatan Banjarsari, Solo. Relokasi dilakukan karena lokasi tersebut dinilai tidak aman dari luapan air saat musim hujan tiba.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebutkan, setidaknya ada ratusan keluarga yang tinggal di kawasan bantaran tersebut. Mereka tinggal dengan cara mendirikan rumah tepat di bantaran sungai tersebut. Padahal, kondisi itu sangat berbahaya dan sangat rawan untuk terendam saat musim penghujan tiba.
Selain berbahaya, rumah tinggal yang dibangun oleh masyarakat itu juga tidak berizin atau berdiri secara ilegal. Sebab, kawasan yang didirikan rumah tersebut merupakan tanah pemerintah yang harus steril dari hunian.
"Sterilisasi harus terus kita lakukan. Kalau tidak, mereka akan terus menjadi korban saat banjir melanda kawasan itu. Jumlah rumahnya ada sekitar 500-an," ucapnya, Senin (27/4/2015).
Pria yang akrab disapa Rudy itu menyebutkan, relokasi tersebut sampai saat ini sudah dibicarakan dengan warga. Namun, pembicaraan itu baru sebatas tukar pendapat antara Wali Kota dan warga, belum sampai dalam tahap pembicaraan resmi.
Dalam waktu dekat, pihaknya bakal melakukan pembicaraan resmi terkait hal tersebut. Dengan seperti itu Kata Rudy, proses relokasi akan bisa berlangsung dengan cepat.
"Kami harap tahun depan sudah steril dan embung bisa dibangun di lokasi itu," tegas Rudy.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebutkan, setidaknya ada ratusan keluarga yang tinggal di kawasan bantaran tersebut. Mereka tinggal dengan cara mendirikan rumah tepat di bantaran sungai tersebut. Padahal, kondisi itu sangat berbahaya dan sangat rawan untuk terendam saat musim penghujan tiba.
Selain berbahaya, rumah tinggal yang dibangun oleh masyarakat itu juga tidak berizin atau berdiri secara ilegal. Sebab, kawasan yang didirikan rumah tersebut merupakan tanah pemerintah yang harus steril dari hunian.
"Sterilisasi harus terus kita lakukan. Kalau tidak, mereka akan terus menjadi korban saat banjir melanda kawasan itu. Jumlah rumahnya ada sekitar 500-an," ucapnya, Senin (27/4/2015).
Pria yang akrab disapa Rudy itu menyebutkan, relokasi tersebut sampai saat ini sudah dibicarakan dengan warga. Namun, pembicaraan itu baru sebatas tukar pendapat antara Wali Kota dan warga, belum sampai dalam tahap pembicaraan resmi.
Dalam waktu dekat, pihaknya bakal melakukan pembicaraan resmi terkait hal tersebut. Dengan seperti itu Kata Rudy, proses relokasi akan bisa berlangsung dengan cepat.
"Kami harap tahun depan sudah steril dan embung bisa dibangun di lokasi itu," tegas Rudy.
(zik)