Kronologi Pembunuhan Warga Malaysia di Batam
A
A
A
BATAM - Kepala Polresta Barelang Kombes Asep Safrudin mengatakan, pembunuhan warga Malaysia di Batam dipicu pertengkaran antara korban dengan pelaku di tempat hiburan malam di Nagoya.
"Dari pengakuan keempat pelaku, berawal antara korban dan pelaku bersenggolan di salah satu tempat hiburan malam di daerah Nagoya. Saat itu, korban sempat memukul salah seorang pelaku," katanya, kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
Ditambahkan dia, usai berkelahi di tempat hiburan, mereka kembali terlibat perkelahian di kamar hotel. Saat itu, korban dikeroyok oleh empat pelaku di dalam kamar hotel BCC Hotel, Nomor 1616.
Dalam perkelahian tidak seimbang itu, dua pelaku memegangi kaki dan tangan korban. Sedang dua orang lagi bertugas membekap korban dengan handuk. Serta satu pelaku lagi membenturkan kepala korban ke dinding kamar dan televisi di kamar hotel.
"Setelah korban meninggal, keempat pelaku membopong korban dan membawa korban ke lantai dasar. Korban yang sudah meninggal diletakan di atas troli," terangnya.
Dalam rekaman kamera CCTV, terlihat keempat pelaku membopong korban dan menyeretnya ke dalam lift. Beberapa waktu kemudian, seorang pelaku mendatangi resepsionis memberi kabar kalau ada salah seorang temannya meninggal akibat overdosis.
"Setelah korban ditangani oleh sekuriti hotel, keempat pelaku meninggalkan hotel," ungkapnya.
Aparat kepolisian yang datang ke lokasi pembunuhan pun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa rekaman CCTV, dan identitas korban, serta menemukan tiket kapal Ferry milik salah seorang pelaku.
Setelah mendapatkan identitas pelaku, Asep mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran. Setelah berkoordinasi dengan Imigrasi dan pengamanan pelabuhan, diketahui kalau pelaku telah meninggalkan Batam melalui Pelabuhan Batam Center.
"Sarwanan Kuppusamy dan Masyurizan Bin Mardan sudah naik kapal Berlian 3 dan kapalnya sudah meninggalkan pelabuhan sekitar 30 menit menuju Stulang Laut," bebernya.
Melihat kapal yang ditumpangi pelaku telah meninggalkan Batam, Asep berkoordinasi dengan Satpolair Polresta Barelang untuk melakukan penangkapan kedua pelaku setelah berkoordinasi dengan nahkoda kapal.
"Kapten kapal kooperatif tak lama berkoordinasi kapal tersebut kembali ke Pelabuhan, saat akan kembali ke Pelabuhan Batamcenter kapal tersebut dikawal tiga kapal Satpolair," jelasnya.
Selang tiga jam setelah pembunuhan, kedua pelaku berhasil ditangkap. Saat kedua pelaku ditangkap di Batam Center dan dikembangkan, ternyata yang melakukan pembunuhan terhadap korban ada empat orang.
Tak lama setelah kedua pelaku ditangkap, dua pelaku lainnya Goh Song Chew dan Kalitazan Meganatan diamankan di Pelabuhan Harbouy Bay saat menunggu keberangkatan kapal Mutiara Mas 1 tujuan Stulang Laut.
"Setelah keempat pelaku ditangkap, semuanya kita introgasi secara terpisah," pungkasnya.
Baca juga:
Butuh 3 Jam Tangkap Pembunuh Warga Malaysia di Batam
"Dari pengakuan keempat pelaku, berawal antara korban dan pelaku bersenggolan di salah satu tempat hiburan malam di daerah Nagoya. Saat itu, korban sempat memukul salah seorang pelaku," katanya, kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
Ditambahkan dia, usai berkelahi di tempat hiburan, mereka kembali terlibat perkelahian di kamar hotel. Saat itu, korban dikeroyok oleh empat pelaku di dalam kamar hotel BCC Hotel, Nomor 1616.
Dalam perkelahian tidak seimbang itu, dua pelaku memegangi kaki dan tangan korban. Sedang dua orang lagi bertugas membekap korban dengan handuk. Serta satu pelaku lagi membenturkan kepala korban ke dinding kamar dan televisi di kamar hotel.
"Setelah korban meninggal, keempat pelaku membopong korban dan membawa korban ke lantai dasar. Korban yang sudah meninggal diletakan di atas troli," terangnya.
Dalam rekaman kamera CCTV, terlihat keempat pelaku membopong korban dan menyeretnya ke dalam lift. Beberapa waktu kemudian, seorang pelaku mendatangi resepsionis memberi kabar kalau ada salah seorang temannya meninggal akibat overdosis.
"Setelah korban ditangani oleh sekuriti hotel, keempat pelaku meninggalkan hotel," ungkapnya.
Aparat kepolisian yang datang ke lokasi pembunuhan pun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa rekaman CCTV, dan identitas korban, serta menemukan tiket kapal Ferry milik salah seorang pelaku.
Setelah mendapatkan identitas pelaku, Asep mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran. Setelah berkoordinasi dengan Imigrasi dan pengamanan pelabuhan, diketahui kalau pelaku telah meninggalkan Batam melalui Pelabuhan Batam Center.
"Sarwanan Kuppusamy dan Masyurizan Bin Mardan sudah naik kapal Berlian 3 dan kapalnya sudah meninggalkan pelabuhan sekitar 30 menit menuju Stulang Laut," bebernya.
Melihat kapal yang ditumpangi pelaku telah meninggalkan Batam, Asep berkoordinasi dengan Satpolair Polresta Barelang untuk melakukan penangkapan kedua pelaku setelah berkoordinasi dengan nahkoda kapal.
"Kapten kapal kooperatif tak lama berkoordinasi kapal tersebut kembali ke Pelabuhan, saat akan kembali ke Pelabuhan Batamcenter kapal tersebut dikawal tiga kapal Satpolair," jelasnya.
Selang tiga jam setelah pembunuhan, kedua pelaku berhasil ditangkap. Saat kedua pelaku ditangkap di Batam Center dan dikembangkan, ternyata yang melakukan pembunuhan terhadap korban ada empat orang.
Tak lama setelah kedua pelaku ditangkap, dua pelaku lainnya Goh Song Chew dan Kalitazan Meganatan diamankan di Pelabuhan Harbouy Bay saat menunggu keberangkatan kapal Mutiara Mas 1 tujuan Stulang Laut.
"Setelah keempat pelaku ditangkap, semuanya kita introgasi secara terpisah," pungkasnya.
Baca juga:
Butuh 3 Jam Tangkap Pembunuh Warga Malaysia di Batam
(san)