Listrik Padam Setiap Hari, Warga Dua Kecamatan di Subang Protes
A
A
A
SUBANG - Warga beberapa desa di Kecamatan Pagaden dan Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat, mengeluhkan pemadaman listrik yang berlangsung setiap hari selama sebulan terakhir.
Setiap harinya, pemadaman listrik lazim terjadi mulai sore hingga malam hari, dengan lama pemadaman bervariasi, antara tiga hingga delapan jam.
Hal ini menyebabkan banyak aktivitas masyarakat pedesaan yang biasa berlangsung pada jam-jam tersebut, terganggu.
"Pemadaman listrik terjadi setiap hari dan berlangsung rutin sejak awal April lalu, hampir sebulanan. Pemadaman dilakukan PLN tanpa pemberitahuan, terkadang tanpa diketahui penyebabnya. Ini bener-bener bikin kami nggak nyaman, banyak kegiatan kami jadi keganggu," keluh Andan (38), warga Desa Munjul kepada KORAN SINDO, Jumat (24/4/2015).
Pemadaman tersebut berlangsung berjam-jam dengan durasi antara tiga hingga delapan jam dan rutin terjadi mulai sore hari sampai petang, bahkan kadang hingga larut malam.
"Malam tadi saja listrik padam selama delapan jam lebih, mulai sekitar pukul 16.00 WIB dan baru nyala pukul 24.00 WIB tengah malam. Kami bener-bener dirugikan, padahal pembayaran listrik selalu tepat waktu," timpal Rasmanah (60), warga Desa Margahayu.
Warga mengaku heran, pemadaman listrik rutin berlangsung setiap hari dan selalu terjadi sore hari, saat masyarakat membutuhkan listrik untuk berbagai kegiatan mereka. Mereka meminta perusahaan listrik segera memperbaiki kinerja pelayanan yang akhir-akhir ini dianggap memburuk.
"Kalau listriknya padam karena cuaca lagi hujan deras dan banyak petir, kami masih bisa maklum. Ini aneh, beberapa kali listrik padam justru terjadi saat cuaca cerah atau sekadar mendung. Apalagi, sore sampai malam hari itu warga lagi butuh-butuhnya listrik dong, di situ jam-jam sibuk kegiatan bagi kami, tapi malah dipadamkan. Kami jadi keganggu," protes Dian (40), warga Desa Bendungan.
Setiap harinya, pemadaman listrik lazim terjadi mulai sore hingga malam hari, dengan lama pemadaman bervariasi, antara tiga hingga delapan jam.
Hal ini menyebabkan banyak aktivitas masyarakat pedesaan yang biasa berlangsung pada jam-jam tersebut, terganggu.
"Pemadaman listrik terjadi setiap hari dan berlangsung rutin sejak awal April lalu, hampir sebulanan. Pemadaman dilakukan PLN tanpa pemberitahuan, terkadang tanpa diketahui penyebabnya. Ini bener-bener bikin kami nggak nyaman, banyak kegiatan kami jadi keganggu," keluh Andan (38), warga Desa Munjul kepada KORAN SINDO, Jumat (24/4/2015).
Pemadaman tersebut berlangsung berjam-jam dengan durasi antara tiga hingga delapan jam dan rutin terjadi mulai sore hari sampai petang, bahkan kadang hingga larut malam.
"Malam tadi saja listrik padam selama delapan jam lebih, mulai sekitar pukul 16.00 WIB dan baru nyala pukul 24.00 WIB tengah malam. Kami bener-bener dirugikan, padahal pembayaran listrik selalu tepat waktu," timpal Rasmanah (60), warga Desa Margahayu.
Warga mengaku heran, pemadaman listrik rutin berlangsung setiap hari dan selalu terjadi sore hari, saat masyarakat membutuhkan listrik untuk berbagai kegiatan mereka. Mereka meminta perusahaan listrik segera memperbaiki kinerja pelayanan yang akhir-akhir ini dianggap memburuk.
"Kalau listriknya padam karena cuaca lagi hujan deras dan banyak petir, kami masih bisa maklum. Ini aneh, beberapa kali listrik padam justru terjadi saat cuaca cerah atau sekadar mendung. Apalagi, sore sampai malam hari itu warga lagi butuh-butuhnya listrik dong, di situ jam-jam sibuk kegiatan bagi kami, tapi malah dipadamkan. Kami jadi keganggu," protes Dian (40), warga Desa Bendungan.
(zik)