Enam Petinju Indonesia Melesat ke Semifinal
A
A
A
PALEMBANG - Enam petinju Indonesia melenggang ke semifinal International Boxing Tournament 22nd President’ Cup 2015 di Palembang.
Mereka diantaranya Anggelina Niis kelas W48kg dan Ernie Ronsumbre kelas W57kg dari Indonesia C yang telah lolos sebelumnya. Di hari ke empat kemarin, dua petinju kembali lolos yakni, Mario Kali dari Indonesia C berhasil kalahkan Yahya Saleh Al Rafiq asal Qatar skor 3-0 (29:28, 30:27 dan 30:2) dikelas 49kg. Satunya lagu, Vinky Montolalu dari Indonesia A berhasil tumbangkan petinju asal Mesir Eslam Ahmed Aly Muhamed skor 2-1 (27:30, 28:29 dan 29: - 28) di kelas 64kg.
Sedangkan dua tiket emas lainya pasti didapatkan karena laga kedua mempertemukan ke dua atlet asal Indonesia. Yakni, Indonesia B Aldom Sugoro bertemu Julio Bria dari Indonesia A di kelas 52kg. Laga kedua Indonesia A bertemu Indonesia C antara Farand Papendang versus Gresty Alfons di kelas 60kg. "Dapat dipastikan 6 petinju kita wanita dan pria lolos ke semifinal. Pastinya ini akan menjadi pertimbangan besar untuk kita di SEA Games nanti," kata Ketua Umum PB Pertina, Reza Ali kemarin.
Reza menuturkan, dalam event tinju amatir berlabel internasional tersebut. Pihaknya memang tidak memberikan target kepada para petinju Indonesia. Kendati demikian, dari ajang itu evaluasi besar akan dilakukan kepada tim Indonesia kelompok A, B dan C. "Ajang ini memang sebagai persiapan kita menentukan atlet di proyeksikan ke SEA Games. Setelah selesai kami akan evaluasi atlet mana yang berhak mewakili Indonesia," sebutnya.
Sementara Ketua Umum Pertina Sumsel Syarifuddin Aswari Rifai menjelaskan, tim Indonesia juga akan mempersiapkan TC lanjutan usai event tersebut. "Rencana kami akan menggelar TC ke Kazakhstan, tentunya menunggu rekomendasi dari Menpora. Karena sebagai bentuk evaluasi dari piala presiden kita harus lakukan TC," kata Bupati Lahat ini.
Sebagai Ketua Pelaksana, dirinya juga memberikan bingkisan berupa kain tenun asli Sumsel kepada wasit pertandingan dari berbagai negara peserta. "Kami berikan souvenir juga berupa kain asli Sumsel yaitu kain jumputan. Untuk mengikat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara peserta," pungkasnya.
Muhammad moeslim
Mereka diantaranya Anggelina Niis kelas W48kg dan Ernie Ronsumbre kelas W57kg dari Indonesia C yang telah lolos sebelumnya. Di hari ke empat kemarin, dua petinju kembali lolos yakni, Mario Kali dari Indonesia C berhasil kalahkan Yahya Saleh Al Rafiq asal Qatar skor 3-0 (29:28, 30:27 dan 30:2) dikelas 49kg. Satunya lagu, Vinky Montolalu dari Indonesia A berhasil tumbangkan petinju asal Mesir Eslam Ahmed Aly Muhamed skor 2-1 (27:30, 28:29 dan 29: - 28) di kelas 64kg.
Sedangkan dua tiket emas lainya pasti didapatkan karena laga kedua mempertemukan ke dua atlet asal Indonesia. Yakni, Indonesia B Aldom Sugoro bertemu Julio Bria dari Indonesia A di kelas 52kg. Laga kedua Indonesia A bertemu Indonesia C antara Farand Papendang versus Gresty Alfons di kelas 60kg. "Dapat dipastikan 6 petinju kita wanita dan pria lolos ke semifinal. Pastinya ini akan menjadi pertimbangan besar untuk kita di SEA Games nanti," kata Ketua Umum PB Pertina, Reza Ali kemarin.
Reza menuturkan, dalam event tinju amatir berlabel internasional tersebut. Pihaknya memang tidak memberikan target kepada para petinju Indonesia. Kendati demikian, dari ajang itu evaluasi besar akan dilakukan kepada tim Indonesia kelompok A, B dan C. "Ajang ini memang sebagai persiapan kita menentukan atlet di proyeksikan ke SEA Games. Setelah selesai kami akan evaluasi atlet mana yang berhak mewakili Indonesia," sebutnya.
Sementara Ketua Umum Pertina Sumsel Syarifuddin Aswari Rifai menjelaskan, tim Indonesia juga akan mempersiapkan TC lanjutan usai event tersebut. "Rencana kami akan menggelar TC ke Kazakhstan, tentunya menunggu rekomendasi dari Menpora. Karena sebagai bentuk evaluasi dari piala presiden kita harus lakukan TC," kata Bupati Lahat ini.
Sebagai Ketua Pelaksana, dirinya juga memberikan bingkisan berupa kain tenun asli Sumsel kepada wasit pertandingan dari berbagai negara peserta. "Kami berikan souvenir juga berupa kain asli Sumsel yaitu kain jumputan. Untuk mengikat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara peserta," pungkasnya.
Muhammad moeslim
(ftr)