Ulama Sebut Foto Selfie Boleh Asal Sopan
A
A
A
JAKARTA - Kesepakatan forum santri se-Jawa Timur yang menyatakan foto selfie haram, mendapat tanggapan dari kalangan ulama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat KH Munawar Mukhtar mengatakan, tidak ada larangan bagi umat untuk ber foto selfie apalagi sampai mengharamkannya.
"Saya kira tidak masalah foto selfie selagi fotonya sopan apalagi untuk konsumsi sendiri," kata KH Munawar.
Begitu juga dengan foto yang diunggah atau disebarkan ke media sosial lanjut KH Munawar, asalkan fotonya sopan tidak menjadi masalah atau dosa.
"Foto para kiai juga kan banyak di media sosial, ya asalkan foto yang kita pasang sopan, meskipun hasil selfi saya kira tidak masalah. Kecuali foto yang berbau pornografi dan tidak sopan, jelas itu haram dan dosa," terangnya.
Disinggung mengenai timbulnya sifat ria atau pamer dalam memasang foto, KH Munawar menyebutkan masalah ria tergantung dari niat individu seseorang tersebut.
"Kalau sifat ria jangankan foto selfie, difotokan teman saja terus hasilnya dipasang atau disebar, kemudian kita merasa bangga, ya itu jadi ria. Intinya semua tergantung dari niat kita masing-masing," terangnya.
Hal senada juga dikatakan oleh pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Kebumen, Jawa Timur Kiai Ali Mansyur Sadzili. Menurutnya, foto selfie boleh-boleh saja, asalkan dalam batas yang wajar dan sopan.
"Tidak masalah kalau fotonya sopan dan tidak mengumbar aurat yang bisa mengundang syahwat dan menimbulkan fitnah," pungkasnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat KH Munawar Mukhtar mengatakan, tidak ada larangan bagi umat untuk ber foto selfie apalagi sampai mengharamkannya.
"Saya kira tidak masalah foto selfie selagi fotonya sopan apalagi untuk konsumsi sendiri," kata KH Munawar.
Begitu juga dengan foto yang diunggah atau disebarkan ke media sosial lanjut KH Munawar, asalkan fotonya sopan tidak menjadi masalah atau dosa.
"Foto para kiai juga kan banyak di media sosial, ya asalkan foto yang kita pasang sopan, meskipun hasil selfi saya kira tidak masalah. Kecuali foto yang berbau pornografi dan tidak sopan, jelas itu haram dan dosa," terangnya.
Disinggung mengenai timbulnya sifat ria atau pamer dalam memasang foto, KH Munawar menyebutkan masalah ria tergantung dari niat individu seseorang tersebut.
"Kalau sifat ria jangankan foto selfie, difotokan teman saja terus hasilnya dipasang atau disebar, kemudian kita merasa bangga, ya itu jadi ria. Intinya semua tergantung dari niat kita masing-masing," terangnya.
Hal senada juga dikatakan oleh pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Kebumen, Jawa Timur Kiai Ali Mansyur Sadzili. Menurutnya, foto selfie boleh-boleh saja, asalkan dalam batas yang wajar dan sopan.
"Tidak masalah kalau fotonya sopan dan tidak mengumbar aurat yang bisa mengundang syahwat dan menimbulkan fitnah," pungkasnya.
(nag)