Tanam Edamame, 2 Bulan Petani Bali Raup Rp80 Juta

Rabu, 15 April 2015 - 17:41 WIB
Tanam Edamame, 2 Bulan...
Tanam Edamame, 2 Bulan Petani Bali Raup Rp80 Juta
A A A
JAKARTA - Dewan Pembina Gerakan Tani dan Nelayan (Ganti) Bali, Putu Gede Rasjmawan mengatakan, alih fungsi lahan pertanian di Bali menjadi bisnis properti dan pariwisata, kian mengkhawatirkan.

"Banyak lahan mati dan terkikis oleh laju bisnis villa, dan bangunan yang kurang terkontrol. Hal ini akan menimbulkan dampak ekonomis, maupun ekologis yang parah dari sektor pertanian," katanya, kepada wartawan, Rabu (15/4/2015).

Ditambahkan dia, Ganti akan berusaha menghidupkan kembali lahan-lahan pertanian yang mati, dan memberdayakan petani yang tidak memiliki modal.

"Kami akan mengajarkan petani menanam edamame (kedelai Jepang) yang lebih mudah ditanam, dan lebih cepat panen, sekaligus bernilai jual tinggi," terangnya.

Saat ini, pihaknya telah menyewa satu hektare tanah untuk ditanami edamame. Dari satu hektare lahan itu, dalam waktu dua bulan saja petani bisa menghasilkan delapan ton edamame, yang punya nilai jual Rp80 juta.

"Tidak hanya menyediakan lahan, kami juga memodali bibit dan menggaji petani setiap bulan sekitar Rp5-10 juta, untuk menggarap tanaman edamame dan padi pandanwangi," jelasnya.

Saat para panen edamame, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan politikus PDI Perjuangan Wayan Koster, tampak hadir. Kehadiran pimpinan partai "wong cilik" itu, membuat petani kian bersemangat.

Menurut Hasto, pergerakan yang dilakukan Ganti sudah sesuai dengan konsep pembangunan bangsa. "Saya ingat apa yang diucapkan Bung Karno, bahwa Petani itu adalah penyangga Tanah Air," terangnya.

Mereka mengaku, sangat mendukung apa yang telah dirintis oleh Ganti, dan berharap kegiatan itu dapat lebih ditingkatkan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7179 seconds (0.1#10.140)