Terserang Demam Berdarah, Siswi Ini UN di UGD
A
A
A
BATU - Ria Triwulandari (19), siswi SMKN 2 Kota Batu, Jawa Timur, terpaksa harus mengerjakan soal ujian nasional (UN) hari kedua di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Paru-Paru, Kota Batu, karena terserang penyakit demam berdarah.
Dia mulai menjalani perawatan sejak Selasa (14/4/2015) pagi. Pengawas UN dari SMKN 2 Kota Batu bersama seorang anggota Polres Batu mengantarkan soal UN Matematika kepada Ria untuk dikerjakan di atas ranjang perawatannya.
Raut wajah Ria terlihat kusam dan tubuhnya terlihat lemas. Di tangan kirinya terdapat selang untuk cairan infus. Sambil menahan rasa sakit, ia tetap berusaha menyelesaikan soal-soal UN yang diberikan pengawas ujian.
Nuriyati, orangtua Ria, menerangkan, anaknya mengeluh sakit sejak tiga hari sebelum pelaksanaan UN.
Warga RT 68/ RW 10, Dusun Kedung, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji itu mengeluh pusing, perutnya mual-mual. Meski tubuhnya kurang sehat, Senin (13/4/2015) dia tetap masuk sekolah untuk mengikuti UN bersama teman-temannya.
"Walaupun sakit Ria tetap belajar. Kemarin habis dari sekolah Ria mengeluh perutnya sakit dan pusing serta tubuhnya lemas. Setelah itu sore harinya kita bawa ke bidan desa. Selasa pagi Ria tetap masuk sekolah tapi sama pihak sekolah langsung diantar ke Puskesmas Pandanrejo," urainya.
Dari Puskemas Pandanrejo, Ria kemudian dirujuk ke UGD RS Paru-Paru, Kota Batu. "Pihak Puskesmas langsung merujuk ke rumah sakit. Karena kondisi ria lemas," ungkap Nuriyati.
Kepala SMKN 2 Batu Imam Gozali menyatakan, saat datang ke sekolah, Ria dalam kondisi lemas dan di kulitnya terdapat tanda bintik-bintik merah. Untuk menghindari kemungkinan yang buruk, Ria dibawa ke Puskemas Pandanrejo.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pengawas UN. Saat Ria di UGD RS Paru-Paru, soal UN diantarkan ke RS untuk dikerjakan. Di SMKN 2 Batu jumlah peserta UN sebanyak 107 siswa. Yang satu orang mengundurkan diri sejak lama dari sekolah," tandas Ghozali.
Dia mulai menjalani perawatan sejak Selasa (14/4/2015) pagi. Pengawas UN dari SMKN 2 Kota Batu bersama seorang anggota Polres Batu mengantarkan soal UN Matematika kepada Ria untuk dikerjakan di atas ranjang perawatannya.
Raut wajah Ria terlihat kusam dan tubuhnya terlihat lemas. Di tangan kirinya terdapat selang untuk cairan infus. Sambil menahan rasa sakit, ia tetap berusaha menyelesaikan soal-soal UN yang diberikan pengawas ujian.
Nuriyati, orangtua Ria, menerangkan, anaknya mengeluh sakit sejak tiga hari sebelum pelaksanaan UN.
Warga RT 68/ RW 10, Dusun Kedung, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji itu mengeluh pusing, perutnya mual-mual. Meski tubuhnya kurang sehat, Senin (13/4/2015) dia tetap masuk sekolah untuk mengikuti UN bersama teman-temannya.
"Walaupun sakit Ria tetap belajar. Kemarin habis dari sekolah Ria mengeluh perutnya sakit dan pusing serta tubuhnya lemas. Setelah itu sore harinya kita bawa ke bidan desa. Selasa pagi Ria tetap masuk sekolah tapi sama pihak sekolah langsung diantar ke Puskesmas Pandanrejo," urainya.
Dari Puskemas Pandanrejo, Ria kemudian dirujuk ke UGD RS Paru-Paru, Kota Batu. "Pihak Puskesmas langsung merujuk ke rumah sakit. Karena kondisi ria lemas," ungkap Nuriyati.
Kepala SMKN 2 Batu Imam Gozali menyatakan, saat datang ke sekolah, Ria dalam kondisi lemas dan di kulitnya terdapat tanda bintik-bintik merah. Untuk menghindari kemungkinan yang buruk, Ria dibawa ke Puskemas Pandanrejo.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pengawas UN. Saat Ria di UGD RS Paru-Paru, soal UN diantarkan ke RS untuk dikerjakan. Di SMKN 2 Batu jumlah peserta UN sebanyak 107 siswa. Yang satu orang mengundurkan diri sejak lama dari sekolah," tandas Ghozali.
(zik)