Memprihatinkan, Bangunan PAUD Ini Butuh Bantuan
A
A
A
CIREBON - Karena kondisi bangunan tempat mereka belajar sangat memprihatinkan, 50 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terpaksa mengungsi untuk belajar.
Kondisi itu terjadi di PAUD Tunas Cempaka di Blok Situmpuk RT 18/05, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Bangunan PAUD sangat memprihatinkan, dimana sebagian atap tak ditutupi genteng dan plafon sehingga memperlihatkan rangka bangunan dari batangan bambu.
Meski PAUD tersebut dekat dengan kantor pemerintahan Cirebon, namun sepertinya lupun dari perhatian pemerintah.
Tak memadainya sarana pendidikan itu pun membuat anak-anak enggan belajar, padahal PAUD Tunas Cempaka merupakan satu-satunya harapan masyarakat di kawasan tersebut mengingat lokasinya yang jauh dari keramaian.
"Kami cemas bangunan itu ambruk karena tak layak. Makanya anak-anak yang seharusnya belajar di sana saya pindahkan ke rumah," beber pengelola PAUD Aan Rohayani.
Proses pendidikan yang dilakukan di rumahnya sudah terjadi sejak 2014. Menurut dia, semangat belajar anak-anak tinggi.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya anak-anak yang datang ke rumahnya, meski jarak dari rumah mereka jauh dan harus memutar hingga menyeberang sungai.
Anak-anak PAUD tersebut memperoleh pendidikan setiap Senin-Jumat. Mereka mayoritas berasal dari keluarga berekonomi lemah.
Aan pun berharap pemerintah daerah memperhatikan kondisi ini. Dia meyakinkan, sarana dan prasarana pendukung perlu mendapat perhatian besar, terutama pendidikan sejak dini.
"Kami hanya ingin ada rehabilitasi untuk bangunan PAUD ini agar suasana belajar anak-anak nyaman," ungkap dia.
Bangunan PAUD Tunas Cempaka sendiri diketahui dinaungi sebuah yayasan. Menurut salah seorang tokoh masyarakat sekitar, Toni (50), dulu bangunan itu tak hanya digunakan untuk pendidikan formal melainkan pula kegiatan keagamaan dan lainnya, khusus anak-anak.
"Minat belajar anak-anak di sini tinggi. Saat ini, untung masih ada Ibu Aan yang peduli pendidikan di lingkungan kami," pungkasnya.
Kondisi itu terjadi di PAUD Tunas Cempaka di Blok Situmpuk RT 18/05, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Bangunan PAUD sangat memprihatinkan, dimana sebagian atap tak ditutupi genteng dan plafon sehingga memperlihatkan rangka bangunan dari batangan bambu.
Meski PAUD tersebut dekat dengan kantor pemerintahan Cirebon, namun sepertinya lupun dari perhatian pemerintah.
Tak memadainya sarana pendidikan itu pun membuat anak-anak enggan belajar, padahal PAUD Tunas Cempaka merupakan satu-satunya harapan masyarakat di kawasan tersebut mengingat lokasinya yang jauh dari keramaian.
"Kami cemas bangunan itu ambruk karena tak layak. Makanya anak-anak yang seharusnya belajar di sana saya pindahkan ke rumah," beber pengelola PAUD Aan Rohayani.
Proses pendidikan yang dilakukan di rumahnya sudah terjadi sejak 2014. Menurut dia, semangat belajar anak-anak tinggi.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya anak-anak yang datang ke rumahnya, meski jarak dari rumah mereka jauh dan harus memutar hingga menyeberang sungai.
Anak-anak PAUD tersebut memperoleh pendidikan setiap Senin-Jumat. Mereka mayoritas berasal dari keluarga berekonomi lemah.
Aan pun berharap pemerintah daerah memperhatikan kondisi ini. Dia meyakinkan, sarana dan prasarana pendukung perlu mendapat perhatian besar, terutama pendidikan sejak dini.
"Kami hanya ingin ada rehabilitasi untuk bangunan PAUD ini agar suasana belajar anak-anak nyaman," ungkap dia.
Bangunan PAUD Tunas Cempaka sendiri diketahui dinaungi sebuah yayasan. Menurut salah seorang tokoh masyarakat sekitar, Toni (50), dulu bangunan itu tak hanya digunakan untuk pendidikan formal melainkan pula kegiatan keagamaan dan lainnya, khusus anak-anak.
"Minat belajar anak-anak di sini tinggi. Saat ini, untung masih ada Ibu Aan yang peduli pendidikan di lingkungan kami," pungkasnya.
(nag)