Menelusuri Peninggalan Majapahit di Desa Medali (1)
A
A
A
MOJOKERTO - Sisa-sisa peninggalan Kerajaan Majapahit memang banyak ditemukan di sejumlah desa di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Di lokasi yang diduga kuat menjadi pusat Kerajaan Hindu itu terdapat banyak bangunan kuno yang masih berdiri tegar. Baik berupa candi, petilasan, atau bahkan kolam raksasa serta benda-benda lain milik warga kerajaan.
Memang tak hanya di Trowulan, bangunan bersejarah peninggalan kerajaan dengan patih tersohor Gajah Mada itu juga mudah ditemukan di beberapa desa di Kecamatan Sooko.
Wilayah ini memang berbatasan dengan Kecamatan Trowulan. Meski tak terdapat candi, namun bangunan kuno berupa petilasan dan tembok-tembok raksasa mudah ditemukan di kecamatan ini.
Baru-baru ini, warga di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto menemukan bangunan kuno yang terbuat dari batu bata. Meski belum digali sepenuhnya, namun diduga kuat bangunan itu menyatu dengan sejumlah temuan warga lainnya di desa itu.
KORAN SINDO JATIM mencoba menguak sejumlah serpihan bangunan kuno di desa yang dibelah kecamatan lain dengan Trowulan itu. Fakta terungkap, di desa ini terdapat banyak benda bersejarah dan bangunan kuno yang ditemukan warga.
Diduga kuat, masih banyak bangunan kuno lain yang masih terpendam di dalam tanah. Dari penelusuran, setidaknya ada beberapa rumah warga yang ditemukan batu-bata kuno yang masih tersusun.
”Kalau ada warga yang menemukan bangunan kuno, itu sudah biasa. Rabu (8/4/2015) malam, saya mendapati laporan ada warga yang menemukan susunan batu bata kuno,” ujar Miftahuddin, Kepala Desa Medali.
Pekan lalu, warga menemukan struktur batu bata kuno yang masih insitu (menjadi satu kesatuan). Sayangnya, penggalian bangunan kuno di sawah milik Ridwan itu tak lagi dilanjutkan.
Warga masih takut jika upaya penggalian itu bertentangan dengan aturan cagar budaya. Terlebih, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di Trowulan juga belum mengambil langkah tindak lanjut.
Tak hanya di rumah warga, ceceran benda kuno juga dengan mudah ditemukan di makam Desa Medali yang berada di dusun Pesantren. Tak terhitung berapa jumlah batu bata kuno dan batu andesit berbentuk umpak ditemukan di lokasi ini.
Bahkan, di makam ini terdapat batu andesit berukuran besar dengan motif garis mirip pecahan candi.
”Setiap menggali lubang untuk jenazah, pasti ditemukan batu-bata kuno dan batu andesit,” tambah Miftah, panggilan akrab Miftahuddin. Sayangnya, serpihan bangunan kuno itu tak terawat dan bahkan terkesan diabaikan.
Lokasi makam ini mirip bekas bangunan candi yang dirobohkan lantaran banyaknya batu bata dan batu andesit kuno. ”Karena memang sudah biasa warga menemukan seperti itu. Kita juga meyakini jika itu merupakan peninggalan Majapahit,” paparnya.
Merunut sejarah, nama Puri yang diambil untuk wilayah kecamatan ini, memang tak luput dari benang merah sejarah Majapahit. Puri berarti rumah atau tempat peribadatan di masa kerajaan.
Di Desa Medali, juga disebutkan ada sungai balekambang yang juga memiliki sejarah masa Kerajaan Majapahit. ”Sebenarnya sudah lengkap jika memang wilayah ini (Desa Medali) bersejarah masa Majapahit. Karenanya, tak heran ada banyak bekas bangunan kuno,” ujarnya.
Imran, Babinsa Desa Medali mengungkapkan, sejak lama memang wilayah ini sering ditemukan benda bersejarah dan bangunan kuno. Menurut pengakuan warga, ada batu berukuran besar yang tak mau dipindah dari lokasi asal.
”Mungkin ini mitos, tapi memang warga mengakui seperti itu. Dan sampai saat ini batu raksasa itu masih ada,” ujar Imran. (bersambung)
Di lokasi yang diduga kuat menjadi pusat Kerajaan Hindu itu terdapat banyak bangunan kuno yang masih berdiri tegar. Baik berupa candi, petilasan, atau bahkan kolam raksasa serta benda-benda lain milik warga kerajaan.
Memang tak hanya di Trowulan, bangunan bersejarah peninggalan kerajaan dengan patih tersohor Gajah Mada itu juga mudah ditemukan di beberapa desa di Kecamatan Sooko.
Wilayah ini memang berbatasan dengan Kecamatan Trowulan. Meski tak terdapat candi, namun bangunan kuno berupa petilasan dan tembok-tembok raksasa mudah ditemukan di kecamatan ini.
Baru-baru ini, warga di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto menemukan bangunan kuno yang terbuat dari batu bata. Meski belum digali sepenuhnya, namun diduga kuat bangunan itu menyatu dengan sejumlah temuan warga lainnya di desa itu.
KORAN SINDO JATIM mencoba menguak sejumlah serpihan bangunan kuno di desa yang dibelah kecamatan lain dengan Trowulan itu. Fakta terungkap, di desa ini terdapat banyak benda bersejarah dan bangunan kuno yang ditemukan warga.
Diduga kuat, masih banyak bangunan kuno lain yang masih terpendam di dalam tanah. Dari penelusuran, setidaknya ada beberapa rumah warga yang ditemukan batu-bata kuno yang masih tersusun.
”Kalau ada warga yang menemukan bangunan kuno, itu sudah biasa. Rabu (8/4/2015) malam, saya mendapati laporan ada warga yang menemukan susunan batu bata kuno,” ujar Miftahuddin, Kepala Desa Medali.
Pekan lalu, warga menemukan struktur batu bata kuno yang masih insitu (menjadi satu kesatuan). Sayangnya, penggalian bangunan kuno di sawah milik Ridwan itu tak lagi dilanjutkan.
Warga masih takut jika upaya penggalian itu bertentangan dengan aturan cagar budaya. Terlebih, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di Trowulan juga belum mengambil langkah tindak lanjut.
Tak hanya di rumah warga, ceceran benda kuno juga dengan mudah ditemukan di makam Desa Medali yang berada di dusun Pesantren. Tak terhitung berapa jumlah batu bata kuno dan batu andesit berbentuk umpak ditemukan di lokasi ini.
Bahkan, di makam ini terdapat batu andesit berukuran besar dengan motif garis mirip pecahan candi.
”Setiap menggali lubang untuk jenazah, pasti ditemukan batu-bata kuno dan batu andesit,” tambah Miftah, panggilan akrab Miftahuddin. Sayangnya, serpihan bangunan kuno itu tak terawat dan bahkan terkesan diabaikan.
Lokasi makam ini mirip bekas bangunan candi yang dirobohkan lantaran banyaknya batu bata dan batu andesit kuno. ”Karena memang sudah biasa warga menemukan seperti itu. Kita juga meyakini jika itu merupakan peninggalan Majapahit,” paparnya.
Merunut sejarah, nama Puri yang diambil untuk wilayah kecamatan ini, memang tak luput dari benang merah sejarah Majapahit. Puri berarti rumah atau tempat peribadatan di masa kerajaan.
Di Desa Medali, juga disebutkan ada sungai balekambang yang juga memiliki sejarah masa Kerajaan Majapahit. ”Sebenarnya sudah lengkap jika memang wilayah ini (Desa Medali) bersejarah masa Majapahit. Karenanya, tak heran ada banyak bekas bangunan kuno,” ujarnya.
Imran, Babinsa Desa Medali mengungkapkan, sejak lama memang wilayah ini sering ditemukan benda bersejarah dan bangunan kuno. Menurut pengakuan warga, ada batu berukuran besar yang tak mau dipindah dari lokasi asal.
”Mungkin ini mitos, tapi memang warga mengakui seperti itu. Dan sampai saat ini batu raksasa itu masih ada,” ujar Imran. (bersambung)
(lis)