Tabrak Balita Hingga Tewas, Truk Dibakar Massa
A
A
A
MUARAENIM - Satu unit truk diesel BG 8661 EG dibakar puluhan massa di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat karena menabrak dua orang balita.
Dua balita yang ditabrak truk yang dikemudikan Dedi Suhaimi (39) warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat adalah Imelda Putri Salsabila (4) dan Anggara (4).
Ironisnya, korban Imelda tewas di lokasi kejadian dengan kondisi sangat mengenaskan pada Senin pagi (30/3/2015), sedangkan Anggara mengalami luka di bagian kaki dan lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Warga yang kesal dengan sopir yang telah menyerahkan diri ke kantor polisi akhirnya membakar truk yang ditinggalkan di depan RM Sumber Jaya tak jauh dari lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian tersebut dipicu dari pengendara truk yang berusaha memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi karena diduga hendak menghindari petugas penagih di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Desa Muara Lawai.
Khawatir dikejar petugas, Dedi berusaha menyalip kendaraan yang ada di depannya. Karena dari arah berlawanan (dari Muaraenim) ada kendaraan lain, akhirnya Dedi mengambil jalur kiri. Namun nahas, dirinya tidak melihat ada korban di pinggir jalan.
“Saya khawatir petugas TPR mengejar, jadi saya langsung tancap gas dan berusaha memotong lewat jalur kiri, tapi saya sama sekali tidak menyadari ada anak-anak itu dipinggir jalan,” ujarnya kepada petugas.
Dedi membantah, dirinya hendak melarikan diri, namun berusaha mencari penyelamatan karena takut dikeroyok massa.
Dia mengaku, langsung kabur kearah Muaraenim dan menyerahkan diri ke Pos Polantas Polres Lahat yang tepat berada di perbatasan Kabupaten Lahat dengan Kabupaten Muaraenim.
“Saya langsung ke Pos Polisi di dekat Terminal Muaraenim untuk menyerahkan diri karena takut dikeroyok,” kilahnya.
Kasat Lantas Polres Lahat AKP Handoko Sanjaya mengatakan, mengenai pembakaran truk sendiri menurutnya terjadi karena massa emosi dan menduga sopirnya akan melarikan diri.
Pihaknya saat ini masih terus mendalami kejadian tersebut dan meminta keterangan saksi lain. Karena sejauh ini baru sopir truk sendiri yang mereka mintai keterangan.
"Keterangan baru dari sopir yang kita minta, selain itu kita masih konsentrasi mengurusi korban,” jelasnya.
Dua balita yang ditabrak truk yang dikemudikan Dedi Suhaimi (39) warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat adalah Imelda Putri Salsabila (4) dan Anggara (4).
Ironisnya, korban Imelda tewas di lokasi kejadian dengan kondisi sangat mengenaskan pada Senin pagi (30/3/2015), sedangkan Anggara mengalami luka di bagian kaki dan lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Warga yang kesal dengan sopir yang telah menyerahkan diri ke kantor polisi akhirnya membakar truk yang ditinggalkan di depan RM Sumber Jaya tak jauh dari lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian tersebut dipicu dari pengendara truk yang berusaha memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi karena diduga hendak menghindari petugas penagih di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Desa Muara Lawai.
Khawatir dikejar petugas, Dedi berusaha menyalip kendaraan yang ada di depannya. Karena dari arah berlawanan (dari Muaraenim) ada kendaraan lain, akhirnya Dedi mengambil jalur kiri. Namun nahas, dirinya tidak melihat ada korban di pinggir jalan.
“Saya khawatir petugas TPR mengejar, jadi saya langsung tancap gas dan berusaha memotong lewat jalur kiri, tapi saya sama sekali tidak menyadari ada anak-anak itu dipinggir jalan,” ujarnya kepada petugas.
Dedi membantah, dirinya hendak melarikan diri, namun berusaha mencari penyelamatan karena takut dikeroyok massa.
Dia mengaku, langsung kabur kearah Muaraenim dan menyerahkan diri ke Pos Polantas Polres Lahat yang tepat berada di perbatasan Kabupaten Lahat dengan Kabupaten Muaraenim.
“Saya langsung ke Pos Polisi di dekat Terminal Muaraenim untuk menyerahkan diri karena takut dikeroyok,” kilahnya.
Kasat Lantas Polres Lahat AKP Handoko Sanjaya mengatakan, mengenai pembakaran truk sendiri menurutnya terjadi karena massa emosi dan menduga sopirnya akan melarikan diri.
Pihaknya saat ini masih terus mendalami kejadian tersebut dan meminta keterangan saksi lain. Karena sejauh ini baru sopir truk sendiri yang mereka mintai keterangan.
"Keterangan baru dari sopir yang kita minta, selain itu kita masih konsentrasi mengurusi korban,” jelasnya.
(sms)