Keluarga WNI Hilang di Turki Bantah Isu ISIS
A
A
A
SOLO - Hilangnya sejumlah warga negara Indonesia di Turki, diduga terkait dengan gerakan separatis Islamic Statre of Iraq and Syria (ISIS). Namun, dugaan itu lagi-lagi dibantah pihak keluarga.
"Dari 16 WNI yang hilang, enam di antaranya anggota keluarga kami," kata Muhmmad Arif, kakak tertua dari dua warga Solo, Hafid dan Fauzi yang hilang di Turki, kepada wartawan di Universitas Muhamdiyah Surakarta, Senin (9/3/2015).
Ditambahkan dia, keluarganya yang hilang di Turki adalah adiknya Hafid Umar Babher istri Hafid, Soraiyah, ketiga anak Hafid yakni Hamzah Hafid, Utsman Hafid, Atiqah Hafid, dan Fauzi Umar Salim.
"Mereka pergi ke Turki pada Februari lalu, bersama beberapa warga lainnya asal Surabaya. Kepergian tersebut dilakukan untuk kepentingan umrah, wisata, dan bisnis," jelasnya.
Dia melanjutkan, sebelumnya berangkat ke Turki adiknya pernah bercerita bahwa dirinya punya rencana untuk pengembangan bisnis, seperti obat-obat herbal dari Timur Tengah yang akan dibawa ke Indonesia.
"Keluarga besar jelas terpukul, karena isu bergabungnya adik saya dengan ISIS. Apalagi ibu saya, padahal terakhir kontak 27 Februari lalu, tidak ada permasalahan atau tanda-tanda adik saya gabung ISIS," imbuhnya.
Baca juga:
Hilang di Turki, 6 Warga Solo Diduga Masuk ISIS
"Dari 16 WNI yang hilang, enam di antaranya anggota keluarga kami," kata Muhmmad Arif, kakak tertua dari dua warga Solo, Hafid dan Fauzi yang hilang di Turki, kepada wartawan di Universitas Muhamdiyah Surakarta, Senin (9/3/2015).
Ditambahkan dia, keluarganya yang hilang di Turki adalah adiknya Hafid Umar Babher istri Hafid, Soraiyah, ketiga anak Hafid yakni Hamzah Hafid, Utsman Hafid, Atiqah Hafid, dan Fauzi Umar Salim.
"Mereka pergi ke Turki pada Februari lalu, bersama beberapa warga lainnya asal Surabaya. Kepergian tersebut dilakukan untuk kepentingan umrah, wisata, dan bisnis," jelasnya.
Dia melanjutkan, sebelumnya berangkat ke Turki adiknya pernah bercerita bahwa dirinya punya rencana untuk pengembangan bisnis, seperti obat-obat herbal dari Timur Tengah yang akan dibawa ke Indonesia.
"Keluarga besar jelas terpukul, karena isu bergabungnya adik saya dengan ISIS. Apalagi ibu saya, padahal terakhir kontak 27 Februari lalu, tidak ada permasalahan atau tanda-tanda adik saya gabung ISIS," imbuhnya.
Baca juga:
Hilang di Turki, 6 Warga Solo Diduga Masuk ISIS
(san)