Aksi Begal di Sleman Tewaskan Dua Orang
A
A
A
SLEMAN - Aksi begal di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, cukup mengerikan. Mereka tak segan-segan melukai korban untuk menjarah harta benda.
Bahkan, ulah begal yang melakukan aksi di Jalan Tentara Pelajar, sekitar Hotel Hyatt Regency Yogyakarta, beberapa waktu lalu, memakan korban. Pegawai hotel yang tengah pulang kerja saat malam hari menjadi korban pembegalan.
"Pegawai Hyatt menjadi korban ulah begal, korban jatuh dari motor masuk ke selokan, awalnya dikira kecelakaan lalu lintas, setelah kita selidiki diprediksi aksi begal," ujar Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen, dalam keterangan pers terkait hasil pengungkapan kasus curat di Polres Sleman, Senin (9/3/2015).
Korban bernama Esti (24), warga Griya Taman Asri, Ngaglik, Sleman. Selain meregang nyawa, tas berisi handphone dan uang amblas dibawa komplotan begal yang diprediksi berjumlah dua orang.
Faried menyebut tidak ada saksi mata dalam insiden pembegalan tersebut. Hal itu membuat pihak kepolisian kesulitan melacak keberadaan pelaku begal. "Kita masih selidiki kasusnya," ujarnya.
Dia menyebut aksi begal dinilai cukup tinggi. Sebab, rata-rata setiap malam hingga jelang dini hari ada kasus pembegalan di ranah hukumnya.
"Setiap malam ada tiga sampai empat aksi begal di bulan Februari kemarin. Kita tempatkan personel di beberapa titik rawan, kebanyakan aksi begal itu dilakukan pada tempat-tempat sepi," jelasnya.
Belum lama ini, aksi begal hingga meregang nyawa juga menimpa Suyanti (39), warga Kowanan, Sidoagung, Godean, Sleman. Kasusnya mirip seperti yang dialami pegawai hotel yang tewas di tangan begal.
Suyati sempat beberapa hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong karena pendarahan hebat di beberapa tubuhnya.
Dalam keseharian, korban memasak di SMA Kesatuan Bangsa, Sedayu, Bantul. Saat berangkat dari rumah sekira pukul 3.30 WIB, dia terjatuh di Jalan Godean, tak jauh dari SMA Sedayu, Bantul. Tas miliknya amblas entah ke mana. Tak satu pun saksi melihat aksi pembegalan.
Humas Polres Sleman AKP Haryanta menyebut perlu ada sikap kewaspadaan diri jika melakukan perjalanan sendirian di waktu malam hari. Aksi pembegalan dilakukan pada pukul 23.00 hingga sekira pukul 04.00 WIB.
"Saat-saat itu jalanan sepi, cukup rawan saat melakukan perjalanan. Kita minta supaya selalu warpada," jelasnya.
Bahkan, ulah begal yang melakukan aksi di Jalan Tentara Pelajar, sekitar Hotel Hyatt Regency Yogyakarta, beberapa waktu lalu, memakan korban. Pegawai hotel yang tengah pulang kerja saat malam hari menjadi korban pembegalan.
"Pegawai Hyatt menjadi korban ulah begal, korban jatuh dari motor masuk ke selokan, awalnya dikira kecelakaan lalu lintas, setelah kita selidiki diprediksi aksi begal," ujar Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen, dalam keterangan pers terkait hasil pengungkapan kasus curat di Polres Sleman, Senin (9/3/2015).
Korban bernama Esti (24), warga Griya Taman Asri, Ngaglik, Sleman. Selain meregang nyawa, tas berisi handphone dan uang amblas dibawa komplotan begal yang diprediksi berjumlah dua orang.
Faried menyebut tidak ada saksi mata dalam insiden pembegalan tersebut. Hal itu membuat pihak kepolisian kesulitan melacak keberadaan pelaku begal. "Kita masih selidiki kasusnya," ujarnya.
Dia menyebut aksi begal dinilai cukup tinggi. Sebab, rata-rata setiap malam hingga jelang dini hari ada kasus pembegalan di ranah hukumnya.
"Setiap malam ada tiga sampai empat aksi begal di bulan Februari kemarin. Kita tempatkan personel di beberapa titik rawan, kebanyakan aksi begal itu dilakukan pada tempat-tempat sepi," jelasnya.
Belum lama ini, aksi begal hingga meregang nyawa juga menimpa Suyanti (39), warga Kowanan, Sidoagung, Godean, Sleman. Kasusnya mirip seperti yang dialami pegawai hotel yang tewas di tangan begal.
Suyati sempat beberapa hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong karena pendarahan hebat di beberapa tubuhnya.
Dalam keseharian, korban memasak di SMA Kesatuan Bangsa, Sedayu, Bantul. Saat berangkat dari rumah sekira pukul 3.30 WIB, dia terjatuh di Jalan Godean, tak jauh dari SMA Sedayu, Bantul. Tas miliknya amblas entah ke mana. Tak satu pun saksi melihat aksi pembegalan.
Humas Polres Sleman AKP Haryanta menyebut perlu ada sikap kewaspadaan diri jika melakukan perjalanan sendirian di waktu malam hari. Aksi pembegalan dilakukan pada pukul 23.00 hingga sekira pukul 04.00 WIB.
"Saat-saat itu jalanan sepi, cukup rawan saat melakukan perjalanan. Kita minta supaya selalu warpada," jelasnya.
(zik)