Polisi Usut Kasus Video Penyiksaan Siswi SMA
A
A
A
MAKALE - Jajaran Polres Tana Toraja mulai menyelidiki sebuah rekaman video amatir yang mempertontonkan adegan penyiksaan terhadap seorang siswi SMA.
Video amatir yang berdurasi 4 menit 2 detik itu mempertontonkan seorang siswi berseragam putih-putih berkali-kali mendapat pukulan dan tendangan dari seorang siswi yang berseragam putih abu-abu.
Meski mendapat sisksaan yang tertubi-tubi, siswi berseragam putih-putih itu hanya bisa menangis dan tidak melawan sedikit.
Ironisnya, adegan penyiksaan yang disaksikan sejumlah siswi dan siswa yang juga berseragam SMA yang diduga rekan pelaku penyiksaan. Lokasi penyiksaan itu berada di sekitar areal perkuburan.
Adegan penyiksaan itu sengaja direkam karena dalam rekaman video amatir itu seorang siswi yang juga berseragam putih abu-abu terlihat asyik mengabadikan peristiwa itu menggunakan kamera handphone.
Lokasi penyiksaan itu berada di sekitar areal perkuburan di salah satu wilayah Toraja. Dari bahasa pelaku dan bangunan yang terekam dalam video itu, peristiwa penyiksaan itu terjadi di Toraja, wilayah hukum Polres Tana Toraja.
Meski sudah beredar luas di dunia maya, Polres Tana Toraja mengakui belum mengetahui adanya rekaman video amatir yang mempertontonkan adegan penyiksaan seorang siswi yang dilakukan di wilayah hukum Polres Tana Toraja.
Polisi juga belum menerima laporan dari keluarga korban yang terekam dalam video amatir itu. Pihaknya baru mengetahui video penyiksaan itu dari wartawan.
“Kami baru tahu ada video penyiksaan seorang siswi di Toraja yang beredar di dunia maya dari teman-teman wartawan. Kami juga belum terima laporan tentang nvideo penyiksaan itu,” jelas Kasatreskrim Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi di Makale, Minggu (8/3/2015).
Kasatreskrim mengatakan polisi akan turun tangan menyelidiki beredarnya video penyiksaan siswi yang diduga terjadi di wilayah hukum Polres Tana Toraja itu.
Pihaknya juga segera mencari rekaman video penyiksaan tersebut untuk mendukung penyelidikan.
Rekaman video tersebut sangat penting bagi polisi guna memastikan kebenaran atau tidaknya bahwa lokasi kejadian yang terekam dalam video itu berada di wilayah hukum Polres Tana Toraja.
Kasatreskrim meminta kepada korban maupun pihak yang mengetahui peristiwa penyiksaan siswi melapor ke Polres maupun Polsek guna membantu polisi menyelidiki kasus tersebut.
“Kami akan cari dulu rekaman video penyiksaan itu. Kalau rekamannya didapat, akan memudahkan penyidik polisi mengetahui lokasi serta identitas orang-orang yang terekam dalam video itu,” katanya.
Pemerhati Anak dan Perempuan Toraja, Ivoni M mengakui sudah menonton video penyiksaan yang dialami seorang siswi yang beredar di salah satu akun facebook. Dia pun menengarai lokasi penyiksaan itu berada di wilayah Toraja.
“Saya sudah tonton video penyiksaan itu dan memastikan lokasinya di Toraja. Saya minta polisi segera mengusut tuntas kasus penyiksaan itu karena sudah mencoreng dunia pendidikan Toraja,” jelasnya.
Video amatir yang berdurasi 4 menit 2 detik itu mempertontonkan seorang siswi berseragam putih-putih berkali-kali mendapat pukulan dan tendangan dari seorang siswi yang berseragam putih abu-abu.
Meski mendapat sisksaan yang tertubi-tubi, siswi berseragam putih-putih itu hanya bisa menangis dan tidak melawan sedikit.
Ironisnya, adegan penyiksaan yang disaksikan sejumlah siswi dan siswa yang juga berseragam SMA yang diduga rekan pelaku penyiksaan. Lokasi penyiksaan itu berada di sekitar areal perkuburan.
Adegan penyiksaan itu sengaja direkam karena dalam rekaman video amatir itu seorang siswi yang juga berseragam putih abu-abu terlihat asyik mengabadikan peristiwa itu menggunakan kamera handphone.
Lokasi penyiksaan itu berada di sekitar areal perkuburan di salah satu wilayah Toraja. Dari bahasa pelaku dan bangunan yang terekam dalam video itu, peristiwa penyiksaan itu terjadi di Toraja, wilayah hukum Polres Tana Toraja.
Meski sudah beredar luas di dunia maya, Polres Tana Toraja mengakui belum mengetahui adanya rekaman video amatir yang mempertontonkan adegan penyiksaan seorang siswi yang dilakukan di wilayah hukum Polres Tana Toraja.
Polisi juga belum menerima laporan dari keluarga korban yang terekam dalam video amatir itu. Pihaknya baru mengetahui video penyiksaan itu dari wartawan.
“Kami baru tahu ada video penyiksaan seorang siswi di Toraja yang beredar di dunia maya dari teman-teman wartawan. Kami juga belum terima laporan tentang nvideo penyiksaan itu,” jelas Kasatreskrim Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi di Makale, Minggu (8/3/2015).
Kasatreskrim mengatakan polisi akan turun tangan menyelidiki beredarnya video penyiksaan siswi yang diduga terjadi di wilayah hukum Polres Tana Toraja itu.
Pihaknya juga segera mencari rekaman video penyiksaan tersebut untuk mendukung penyelidikan.
Rekaman video tersebut sangat penting bagi polisi guna memastikan kebenaran atau tidaknya bahwa lokasi kejadian yang terekam dalam video itu berada di wilayah hukum Polres Tana Toraja.
Kasatreskrim meminta kepada korban maupun pihak yang mengetahui peristiwa penyiksaan siswi melapor ke Polres maupun Polsek guna membantu polisi menyelidiki kasus tersebut.
“Kami akan cari dulu rekaman video penyiksaan itu. Kalau rekamannya didapat, akan memudahkan penyidik polisi mengetahui lokasi serta identitas orang-orang yang terekam dalam video itu,” katanya.
Pemerhati Anak dan Perempuan Toraja, Ivoni M mengakui sudah menonton video penyiksaan yang dialami seorang siswi yang beredar di salah satu akun facebook. Dia pun menengarai lokasi penyiksaan itu berada di wilayah Toraja.
“Saya sudah tonton video penyiksaan itu dan memastikan lokasinya di Toraja. Saya minta polisi segera mengusut tuntas kasus penyiksaan itu karena sudah mencoreng dunia pendidikan Toraja,” jelasnya.
(sms)