Siap Promosikan Program Asian Games
A
A
A
PALEMBANG - Ketua DPD Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) Sumsel terpilih Ikhwanuddin memastikan, Orari siap menghadapi tantangan kerja dalam lima tahun kedepan, termasuk berperan dalam Asian Games 2018.
Hal ini dicetuskannya dalam pengukuhan pengurus DPD Orari Sumsel periode 2014 - 2019 di Hotel Swarna Dwipa Palembang, kemarin. Dia menjelaskan, peran konkret Orari tentu disesuaikan dengan kemampuan organisasi ini yakni dengan menyebarluaskan informasi program-program Asian Games kepada masyarakat. Dengan begitu, akan lebih banyak masyarakat yang tahu dan mendukung program tersebut.
“Ya, sesuai profesi kita dalam bidang komunikasi,” ucapnya. Tidak hanya itu, diyakinkannya tindakan preventif bisa dilakukan ketika ada kejadian buruk selama pelaksanaan Asian Games. Melalui komunikasi Orari, tindakan kriminal juga bisa segera diantisipasi. Disinggung jaminan tidak terganggunya frekuensi, Ikhwan menegaskan batasan dan kode etik pemakaian frekuensi sudah diatur di Orari karenanya selama ajang olahraga tingkat Asian digelar komunikasi Orari tetap berjalan lancar.
“Itu bentuk dukungan kita,” terang Ikhwan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Orari Letjen TNI (Purn) Sutiyoso mengatakan, peran Orari sudah semakin berkembang bukan hanya dalam lingkup internal instansi teknis atau organisasi tertentu, tapi lebih dari itu. Mengingat radio Orari tidak tergantung pada cuaca, maka sangat bisa dimanfaatkan untuk komunikasi dalam keadaan bencana.
Namun begitu, dia berharap koordinasi dengan pihak Pemda sangat diperlukan. Mengingat bencana datang tidak pernah bisa diprediksi dan kendala frekuensi tetap dibutuhkan. Selain itu, dia juga menyerukan agar pengurus maupun anggota DPD Orari Sumsel bisa meningkatkan kemampuan dan inovasinya. “Seperti di Jawa sudah di temukan cara komunikasi yang lebih sederhana lagi dari Orari seperti antena yang lebih pendek, tapi daya jangkau yang sangat jauh. Saya harap di Sumsel bisa juga begitu,” imbuh dia.
Sutiyoso menegaskan, hingga saat ini Orari tetap akan eksis di tengah perkembangan media komunikasi lainnya. Apalagi saat ini Orari sudah diperhitungkan di tingkat internasional. Hal ini dibuktikan tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah rapat koordinasi International Amateur Radio Union (IARU) yang sudah beranggotakan 30 negara.
“Gelarannya di Bali, tapi bisa saja dialihkan ke Palembang bila memang sudah siap,”ucapnya. Seperti diketahui, kepemimpinan Ikhwanuddin di Orari Sumsel periode 2014-2019 merupakan hasil musyawarah daerah pada 27-28 September 2014 lalu.
Yulia savitri
Hal ini dicetuskannya dalam pengukuhan pengurus DPD Orari Sumsel periode 2014 - 2019 di Hotel Swarna Dwipa Palembang, kemarin. Dia menjelaskan, peran konkret Orari tentu disesuaikan dengan kemampuan organisasi ini yakni dengan menyebarluaskan informasi program-program Asian Games kepada masyarakat. Dengan begitu, akan lebih banyak masyarakat yang tahu dan mendukung program tersebut.
“Ya, sesuai profesi kita dalam bidang komunikasi,” ucapnya. Tidak hanya itu, diyakinkannya tindakan preventif bisa dilakukan ketika ada kejadian buruk selama pelaksanaan Asian Games. Melalui komunikasi Orari, tindakan kriminal juga bisa segera diantisipasi. Disinggung jaminan tidak terganggunya frekuensi, Ikhwan menegaskan batasan dan kode etik pemakaian frekuensi sudah diatur di Orari karenanya selama ajang olahraga tingkat Asian digelar komunikasi Orari tetap berjalan lancar.
“Itu bentuk dukungan kita,” terang Ikhwan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Orari Letjen TNI (Purn) Sutiyoso mengatakan, peran Orari sudah semakin berkembang bukan hanya dalam lingkup internal instansi teknis atau organisasi tertentu, tapi lebih dari itu. Mengingat radio Orari tidak tergantung pada cuaca, maka sangat bisa dimanfaatkan untuk komunikasi dalam keadaan bencana.
Namun begitu, dia berharap koordinasi dengan pihak Pemda sangat diperlukan. Mengingat bencana datang tidak pernah bisa diprediksi dan kendala frekuensi tetap dibutuhkan. Selain itu, dia juga menyerukan agar pengurus maupun anggota DPD Orari Sumsel bisa meningkatkan kemampuan dan inovasinya. “Seperti di Jawa sudah di temukan cara komunikasi yang lebih sederhana lagi dari Orari seperti antena yang lebih pendek, tapi daya jangkau yang sangat jauh. Saya harap di Sumsel bisa juga begitu,” imbuh dia.
Sutiyoso menegaskan, hingga saat ini Orari tetap akan eksis di tengah perkembangan media komunikasi lainnya. Apalagi saat ini Orari sudah diperhitungkan di tingkat internasional. Hal ini dibuktikan tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah rapat koordinasi International Amateur Radio Union (IARU) yang sudah beranggotakan 30 negara.
“Gelarannya di Bali, tapi bisa saja dialihkan ke Palembang bila memang sudah siap,”ucapnya. Seperti diketahui, kepemimpinan Ikhwanuddin di Orari Sumsel periode 2014-2019 merupakan hasil musyawarah daerah pada 27-28 September 2014 lalu.
Yulia savitri
(bhr)