Rekonstruksi Pembunuhan, PSK Hamil Diinjak Hingga Tewas
A
A
A
SEMARANG - Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) muda dari Resosialisasi Argorejo alias Sunan Kuning (SK) Semarang, tewas dibunuh dengan sadis. Korban yang tengah hamil diinjak hingga tulang rusuknya patah dan menembus jantung.
Aksi pembunuhan sadis terhadap Nur Khomsanah alias Ririn (18) ini terungkap saat penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang menggelar rekonstruksi penganiayaan yang menyebabkan tewasnya korban.
Dalam adegan itu, korban yang tengah hamil tiga bulan tewas dibunuh di kamarnya, Wisma Mawar, Gang Argorejo I, Nomor 27.
Bukan hanya diinjak, pelaku yang diketahui bernama Suko Wati alias Icuk (24) ini bahkan menjambak rambut korban, dan memukulinya dengan asbak rokok hingga korban tidak berdaya.
Saat rekonstruksi berlangsung, puluhan warga maupun para PSK rekan-rekan korban datang melihat. Beberapa warga dan rekan korban tak berhenti memaki tersangka saat proses rekonstruksi berlangsung.
“Dia mendengar dia merintih mohon ampun. Ngomongnya begini, 'Pah, ampun, ampun'. Saya tahunya ya mereka suami istri, karena memanggilnya begitu, menyebut 'bojo' juga,” kata Depi Pebriani alias Shany (35), rekan korban, Rabu (26/2/2015).
Dia menambahkan, sempat melihat pelaku keluar dari kamar mandi. Awalnya, pintu wisma dikunci. Namun, karena ada seseorang yang ingin ke toilet, akhirnya pintu didobrak. Saat di kamar mandi itu, dia melihat korban sudah bersimbah darah.
“Saya sempat ikut ke RS Tugurejo. Masuk IGD. Tapi tidak lama, teman saya yang juga ikut, ngabarin kalau korban meninggal,” tambah warga Ambarawa itu sembari terlihat menitikkan air mata.
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Sukiyono mengatakan, rekonstruksi dilakukan dengan 27 adegan untuk melengkapi BAP (Berita Acara Pemeriksaan) terhadap tersangka.
"Hasil pemeriksaan medis, penyebab kematian korban selain jantungnya tertusuk patahan tulang rusuk, juga pendarahan di kepala. Ini disebabkan asbak batu yang dihantamkan hingga kepalanya retak," pungkasnya.
Aksi pembunuhan sadis terhadap Nur Khomsanah alias Ririn (18) ini terungkap saat penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang menggelar rekonstruksi penganiayaan yang menyebabkan tewasnya korban.
Dalam adegan itu, korban yang tengah hamil tiga bulan tewas dibunuh di kamarnya, Wisma Mawar, Gang Argorejo I, Nomor 27.
Bukan hanya diinjak, pelaku yang diketahui bernama Suko Wati alias Icuk (24) ini bahkan menjambak rambut korban, dan memukulinya dengan asbak rokok hingga korban tidak berdaya.
Saat rekonstruksi berlangsung, puluhan warga maupun para PSK rekan-rekan korban datang melihat. Beberapa warga dan rekan korban tak berhenti memaki tersangka saat proses rekonstruksi berlangsung.
“Dia mendengar dia merintih mohon ampun. Ngomongnya begini, 'Pah, ampun, ampun'. Saya tahunya ya mereka suami istri, karena memanggilnya begitu, menyebut 'bojo' juga,” kata Depi Pebriani alias Shany (35), rekan korban, Rabu (26/2/2015).
Dia menambahkan, sempat melihat pelaku keluar dari kamar mandi. Awalnya, pintu wisma dikunci. Namun, karena ada seseorang yang ingin ke toilet, akhirnya pintu didobrak. Saat di kamar mandi itu, dia melihat korban sudah bersimbah darah.
“Saya sempat ikut ke RS Tugurejo. Masuk IGD. Tapi tidak lama, teman saya yang juga ikut, ngabarin kalau korban meninggal,” tambah warga Ambarawa itu sembari terlihat menitikkan air mata.
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Sukiyono mengatakan, rekonstruksi dilakukan dengan 27 adegan untuk melengkapi BAP (Berita Acara Pemeriksaan) terhadap tersangka.
"Hasil pemeriksaan medis, penyebab kematian korban selain jantungnya tertusuk patahan tulang rusuk, juga pendarahan di kepala. Ini disebabkan asbak batu yang dihantamkan hingga kepalanya retak," pungkasnya.
(san)