Oknum Guru Agama Pelempar Sepatu ke Muridnya Dikenal Temperamen
A
A
A
PEKALONGAN - WR, oknum guru agama SDN Kandangpanjang 10, yang melempar sepatu ke muridnya dikenal temperamen. Menurut para siswa setempat, oknum guru agama tersebut sering marah-marah.
"Galak, sering marah-marah," ungkap Yoga, salah seorang siswa yang dibenarkan teman-temannya.
Menurut Yoga, saat itu sedang berlangsung pelajaran agama Islam yang diajar oleh WR. Namun saat itu kelas gaduh karena ditinggal sebentar oleh WR.
"Pas pak guru kembali, tiba-tiba pak guru langsung melempar sepatu, sehingga kena Agus. Saat itu Agus sedang bermain dengan teman-teman," ujarnya.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Pekalongan, Aprillianto, membantah WR berperingai temperamen. Sebab WR tidak pernah bermasalah selama menjadi guru.
"Setahu kami, beliau tidak temperamen. Sebab selama ini sudah mutasi lima kali ke beberapa sekolah juga tidak ada masalah. Itu khilaf, mungkin karena sedang ada masalah lain," ujarnya.
WR sendiri enggan berkomentar saat ditanya wartawan perihal kejadian itu. Hingga saat ini proses mediasi antara terlapor bersama keluarga korban masih berlangsung di Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekalongan.
Saat mendatangi PPA, WR didampingi Dindikpora Kota Pekalongan dan PGRI Kota Pekalongan.
"Galak, sering marah-marah," ungkap Yoga, salah seorang siswa yang dibenarkan teman-temannya.
Menurut Yoga, saat itu sedang berlangsung pelajaran agama Islam yang diajar oleh WR. Namun saat itu kelas gaduh karena ditinggal sebentar oleh WR.
"Pas pak guru kembali, tiba-tiba pak guru langsung melempar sepatu, sehingga kena Agus. Saat itu Agus sedang bermain dengan teman-teman," ujarnya.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Pekalongan, Aprillianto, membantah WR berperingai temperamen. Sebab WR tidak pernah bermasalah selama menjadi guru.
"Setahu kami, beliau tidak temperamen. Sebab selama ini sudah mutasi lima kali ke beberapa sekolah juga tidak ada masalah. Itu khilaf, mungkin karena sedang ada masalah lain," ujarnya.
WR sendiri enggan berkomentar saat ditanya wartawan perihal kejadian itu. Hingga saat ini proses mediasi antara terlapor bersama keluarga korban masih berlangsung di Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekalongan.
Saat mendatangi PPA, WR didampingi Dindikpora Kota Pekalongan dan PGRI Kota Pekalongan.
(sms)