Banjir di Bulungan, Dua Orang Meninggal Dunia
Banjir di Bulungan, Dua Orang Meninggal Dunia
A
A
A
BULUNGAN - Banjir yang semakin parah di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) memakan korban. Tercatat dua orang meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi kritis.
Banjir terparah terdapat di Kecamatan Peso, setinggi kurang lebih tiga meter. Ribuan orang telah mengungsi. Sementara di Kecamatan Tanjung Selor, ketinggian air rata-rata satu meter sehingga menyebabkan aktivitas warga dan pemerintahan lumpuh total.
Ketua Tagana Bulungan Rusmanto menjelaskan, akibat banjir parah ini dua orang pria dan satu wanita yang menjadi korban.
"Terdapat satu orang korban di Kecamatan Peso yang meninggal karena menggigil kedinginan. Sementara dua orang warga Kecamatan Tanjung Selor tersengat listrik, satu orang meninggal dan satu orang mengalami koma," kata Rusmanto, Jumat (13/2/2015).
Dia menambahkan, banjir yang menimpa daerah tersebut merupakan banjir terparah dan terbesar. "Banjir ini terparah selama ini, ini akibat pasang air serta curah hujan yang tinggi," ucapnya.
Hingga kini, pihak Tagana telah menyiapkan posko di 20 titik untuk menampung para korban banjir. Kapasitas posko mampu menampung hingga 400 orang.
"Itu hanya di wilayah Kota Tanjung Selor. Sementara di wilayah Peso, kami belum tahu, yang kami tahu ketinggian air di sana sangat tinggi hingga di atap rumah warga," katanya.
Banjir terparah terdapat di Kecamatan Peso, setinggi kurang lebih tiga meter. Ribuan orang telah mengungsi. Sementara di Kecamatan Tanjung Selor, ketinggian air rata-rata satu meter sehingga menyebabkan aktivitas warga dan pemerintahan lumpuh total.
Ketua Tagana Bulungan Rusmanto menjelaskan, akibat banjir parah ini dua orang pria dan satu wanita yang menjadi korban.
"Terdapat satu orang korban di Kecamatan Peso yang meninggal karena menggigil kedinginan. Sementara dua orang warga Kecamatan Tanjung Selor tersengat listrik, satu orang meninggal dan satu orang mengalami koma," kata Rusmanto, Jumat (13/2/2015).
Dia menambahkan, banjir yang menimpa daerah tersebut merupakan banjir terparah dan terbesar. "Banjir ini terparah selama ini, ini akibat pasang air serta curah hujan yang tinggi," ucapnya.
Hingga kini, pihak Tagana telah menyiapkan posko di 20 titik untuk menampung para korban banjir. Kapasitas posko mampu menampung hingga 400 orang.
"Itu hanya di wilayah Kota Tanjung Selor. Sementara di wilayah Peso, kami belum tahu, yang kami tahu ketinggian air di sana sangat tinggi hingga di atap rumah warga," katanya.
(zik)
Explore More