Berkelahi di Lokalisasi Sintai, Anggota Marinir Tewas Ditikam
A
A
A
BATAM - Keributan sesama pengunjung yang berujung maut terjadi di Raja Bar Block E nomor 16 Telukpandan, Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji atau yang dikenal dengan Lokalisasi Sintai, dini hari tadi.
Tempat hiburan ini mendadak mencekam setelah korban bersimbah darah akibat ditikam pakai obeng oleh pelaku pengunjung lainnya di depan bar tersebut.
Informasi yang dihimpun, korban yang meninggal seorang anggota Batalyon Infateri (Yonif) 10 Marinir Satria Bumi Yudha (SBY) Sersan Satu (Sertu) Marinir Purwinanto. Korban mengalami luka tusukan di bagian dada, dan leher dalam keributan itu.
Sementara pelaku belum diketahui identitasnya. Diketahui, pemicu keributan ini bermula saat ada pengendara sepeda motor yang mabuk menabrak beberapa sepeda motor yang parkir di depan Raja Bar.
Pengunjung di dalam Raja Bar keluar saat mendengar kejadian itu. Begitu juga dengan korban, serta pelaku yang belum diketahui identitasnya itu. Persoalan apa yang memicu keributan ini, sehingga terjadi perkelahian belum diketahui.
Namun, percekcokan terjadi setelah pengendara yang menabrak itu pergi. Perkelahian tak terhindarkan sampai-sampai korban mengeluarkan banyak darah di depan bar akibat beberapa tusuk yang dialami korban.
Salah seorang pekerja Raja Bar Linda mengatakan, pelaku dan korban sebelumnya sama-sama minum di dalam bar. Menurutnya, tak ada masalah yang terjadi di dalam bar. Setelah mendengar suara sepeda motor jatuh, korban dan pelaku sama-sama keluar.
"Apa masalahnya saya tak tahu. Di dalam bar tak ada masalah, perkelahian setelah keluar dari bar. Saya tahunya korban sudah ditikam dan pelakunya kabur," ujar Linda, kepada wartawan, Jumat (13/2/2015).
Sementara itu, sekuriti Telukpanda atau yang dikenal dengan Sintai, Heri mengatakan, mendapat kabar ada keributan di Raja Bar itu. Sebelumnya, dia hanya mendengar sebatas percekcokan mulut saja.
Dia tak menyangka ada korban jiwa dari keributan tersebut. Dia lalu bergegas mendatangi lokasi setelah mengetahui ada korban yang kena tikam. "Kami awalnya hanya dengar cekcok mulut saja. Kemudian dikabari lagi ada korban yang kena tikam," kata Heri di depan Raja Bar.
Heri menuturkan, setelah mendatangi lokasi kejadian, dia membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. "Melihat korban banyak keluar darah, kami langsung bawa korban ke RSUD Embung Fatimah," ujar Heri.
Terpisah, Komandan Yonif 10 Marinir Letkol Marinir Kresno mengatakan, korban merupakan warga Semarang, Jawa Tengah. "Sekarang saya mau antar jenazah dulu ke Semarang, sampai ketemu di Batam," jelasnya.
Pantauan di dalam Raja Bar, bar sudah berserakan setelah keributan terjadi. Pecahan botol Beer berserakan di mana-mana. Kaca kamar tempat pekerja Raja Bar banyak yang rusak. Selain Raja Bar, tercatat banyak bar-bar lain yang hancur.
Beberapa bar yang mengalami kerusakan di kawasan lokalisasi itu adalah Bar 99, Super Star Bar, Borneo Bar, dan banyak lagi.
Tempat hiburan ini mendadak mencekam setelah korban bersimbah darah akibat ditikam pakai obeng oleh pelaku pengunjung lainnya di depan bar tersebut.
Informasi yang dihimpun, korban yang meninggal seorang anggota Batalyon Infateri (Yonif) 10 Marinir Satria Bumi Yudha (SBY) Sersan Satu (Sertu) Marinir Purwinanto. Korban mengalami luka tusukan di bagian dada, dan leher dalam keributan itu.
Sementara pelaku belum diketahui identitasnya. Diketahui, pemicu keributan ini bermula saat ada pengendara sepeda motor yang mabuk menabrak beberapa sepeda motor yang parkir di depan Raja Bar.
Pengunjung di dalam Raja Bar keluar saat mendengar kejadian itu. Begitu juga dengan korban, serta pelaku yang belum diketahui identitasnya itu. Persoalan apa yang memicu keributan ini, sehingga terjadi perkelahian belum diketahui.
Namun, percekcokan terjadi setelah pengendara yang menabrak itu pergi. Perkelahian tak terhindarkan sampai-sampai korban mengeluarkan banyak darah di depan bar akibat beberapa tusuk yang dialami korban.
Salah seorang pekerja Raja Bar Linda mengatakan, pelaku dan korban sebelumnya sama-sama minum di dalam bar. Menurutnya, tak ada masalah yang terjadi di dalam bar. Setelah mendengar suara sepeda motor jatuh, korban dan pelaku sama-sama keluar.
"Apa masalahnya saya tak tahu. Di dalam bar tak ada masalah, perkelahian setelah keluar dari bar. Saya tahunya korban sudah ditikam dan pelakunya kabur," ujar Linda, kepada wartawan, Jumat (13/2/2015).
Sementara itu, sekuriti Telukpanda atau yang dikenal dengan Sintai, Heri mengatakan, mendapat kabar ada keributan di Raja Bar itu. Sebelumnya, dia hanya mendengar sebatas percekcokan mulut saja.
Dia tak menyangka ada korban jiwa dari keributan tersebut. Dia lalu bergegas mendatangi lokasi setelah mengetahui ada korban yang kena tikam. "Kami awalnya hanya dengar cekcok mulut saja. Kemudian dikabari lagi ada korban yang kena tikam," kata Heri di depan Raja Bar.
Heri menuturkan, setelah mendatangi lokasi kejadian, dia membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. "Melihat korban banyak keluar darah, kami langsung bawa korban ke RSUD Embung Fatimah," ujar Heri.
Terpisah, Komandan Yonif 10 Marinir Letkol Marinir Kresno mengatakan, korban merupakan warga Semarang, Jawa Tengah. "Sekarang saya mau antar jenazah dulu ke Semarang, sampai ketemu di Batam," jelasnya.
Pantauan di dalam Raja Bar, bar sudah berserakan setelah keributan terjadi. Pecahan botol Beer berserakan di mana-mana. Kaca kamar tempat pekerja Raja Bar banyak yang rusak. Selain Raja Bar, tercatat banyak bar-bar lain yang hancur.
Beberapa bar yang mengalami kerusakan di kawasan lokalisasi itu adalah Bar 99, Super Star Bar, Borneo Bar, dan banyak lagi.
(san)