Mencicip Murninya Susu Sapi Warga Lereng Merapi

Minggu, 08 Februari 2015 - 11:40 WIB
Mencicip Murninya Susu...
Mencicip Murninya Susu Sapi Warga Lereng Merapi
A A A
Puncak musim hujan yang saat ini sedang dialami wilayah Yogyakarta, membuat daya tahan tubuh harus selalu dijaga. Asupan makanan yang masuk pun perlu diperhatikan agar tak terlalu mudah terkena bakteri yang membawa penyakit. Dengan kondisi seperti ini, para penggemar kuliner perlu juga menjajal makanan atau minuman lebih bermanfaat bagi kesehatan. Di Yogyakarta, wilayah yang dikenal dengan kota wisata ini tak terlalu sulit untuk menemukan warung atau penjual makanan yang menyajikan berbagai macam menu pilihan. Salah satunya di kampung kuliner di wilayah Condongcatur, Depok, Sleman. Banyak warung makan yang berada di kompleks tersebut. Satu yang wajib dicoba adalah warung bernama Kolam Susu. Tempat yang menawarkan berbagai macam olahan susu sapi murni. Dari mulai susu durian, cookies, cokelat, dan banyak lagi. Kalau yang paling favorit, yang banyak diminati ya cookies itu, kata Andi Wijaya, salah satu penjaga warung, yang ditemui. Harganya pun bervariasi, tergantung dari macam rasa dan volume gelasnya, dari kecil, sedang, dan besar. Mulai Rp10.000 hingga ada yang sampai Rp25.000 untuk satu gelas. Yang pasti, kita tetap menjaga rasa susu murninya. Kalau untuk tambahan rasa lain, seperti cokelat atau durian hanya sedikit, katanya. Menariknya, susu sapi murni ini didapatkannya dari sapi perah milik warga lereng Merapi di wilayah Sleman. Menurut Andi, paling tidak, dengan menggunakan bahan mentah, susu hasil para peternak di sana bisa meringankan beban mereka seusai terkena bencana erupsi pada 2010 lalu. Setelah erupsi, jadi kita mengambil susu murninya dari lereng Merapi ternak milik warga di sana. Sudah tiga tahun terakhir ini, ucap Andi. Setiap hari warung Kolam Susuini bisa menjual sekitar 1520 liter susu sapi murni. Belum lagi di akhir pekan yang meningkat hingga sampai sekitar 30 liter. Tak hanya warga umum atau mahasiswa yang datang, tapi anak-anak sekolah juga ada yang sering ke sini, ungkapnya. Salah satu pengunjung, Niko Laus, 24, mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi (PT) swasta di Yogyakarta mengatakan baru pertama kali memang dirinya berkunjung ke tempat ini, meski tempat tinggalnya tak terlalu jauh dari Kampung Kuliner. Sangat terasa murninya susu. Suasananya juga enak, lokasinya tidak terlalu bising, ucapnya.Ridho Hidayat Sleman
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5632 seconds (0.1#10.140)