Media Literasi MNC Ajak Pelajar Gemar Nonton Berita

Sabtu, 07 Februari 2015 - 20:36 WIB
Media Literasi MNC Ajak Pelajar Gemar Nonton Berita
Media Literasi MNC Ajak Pelajar Gemar Nonton Berita
A A A
BATAM - MNC Media menggelar media literasi bertemakan edukasi tontonan TV yang baik di lantai II ruang Auditorium SMAN 3 Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Acara itu dihadiri Ine Sudjo Presenter Seputar Indonesia, Kabid Isi Siaran KPID Kepri Muhith, dan Pimpinan Redaksi Sindo TV, serta Sekjen IJTI Pusat Jamalul Ihsan.

Ine Sudjono, Presenter Seputar Indonesia yang menjadi narasumber menyatakan, anak-anak sekolah SMAN 3 Batam agar lebih senang menonton berita, karena lebih banyak manfaatnya ketimbang program lainnya seperti sinetron.

"Saya mengajak adik-adik di sini agar gemar nonton berita. Manfaatnya banyak, di antaranya ialah dapat wawasan baru dan mengetahui perkembangan di daerah lainnya, maupun luar negeri," kata Ine, Sabtu (7/2/2015).

Ine mengungkapkan, di dalam suatu pemberitaan ada banyak program yang disuguhnya. Di antaranya berita tentang politik, keamanan, hukum dan kriminal, ekonomi, dan berita tentang sosial kemasyarakatan dan budaya.

"Dalam konten berita, tidak hanya satu topik saja yang disuguhkan. Kita dapat mengetahui perkembangan dan kejadian terkini," ungkapnya.

Kata dia, setiap berita yang akan ditayangkan, maka akan mengacu peraturan yang telah ditetapkan. Seperti berita tidak boleh berpihak, cover both side atau berimbang, jujur, tidak memberikan berita bohong dan empati.

"Sebelum ditayangkan, berita juga disaring atau diproses terlebih dahulu. Misalnya wartawan selesai peliputan akan dibuatkan beritanya, dan diberikan ke produser atau eksekutif produser. Setelah ok, maka akan dibawa ke editor untuk dieditingkan. Setelah itu, maka berita akan ditayangkan dan dibacakan oleh penyiarnya," ujar Ine.

Menurut Ine, menjadi seorang wartawan atau reporter memiliki nilai yang sangat luar biasa. Kata dia, pengalaman seorang wartawan tidak bisa ditukar dengan uang.

"Pengalaman saya yang tidak terlupakan ialah saat mewawancarai pejabat tinggi seperti Perdana Menteri Australia, berjabat tangan dengan orang-orang penting, baik pejabat Indonesia maupun pejabat luar negeri, dan lain sebagainya," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Isi Siaran KPID Kepri Muhith mengatakan, poin terpenting dalam media literasi ialah memberikan pengetahuan tentang program televisi yang baik untuk ditonton. Menurutnya, setelah era tahun 1990-an keatas, masyarakat Indonesia sudah menikmati siaran dan pengetahuan secara langsung yang disajikan oleh pertelevisian.

"Coba sebelum era tahun 1990-an, pengetahuan masyarakat Indonesia sangat minim, karena saat itu media yang ada selain surat kabar, yakni radio," ungkapnya.

Kata dia, saat ini anak-anak Indonesia hingga usia remaja dalam sehari bisa menghabiskan waktu menonton televisi 40-60 jam. Sedangkan usia remaja keatas seperti orang dewasa dalam sehari nonton televisi 20-35 jam, dan bagi yang sudah memasuki usia lansia, nonton televisi bisa 10-15 jam sehari.

"Bagi KPI, aturan anak-anak nonton dalam sehari paling lama dua jam," terangnya.

Kata Muhith, untuk mengurangi tontonan televisi harus dilakukan oleh diri sendiri. Sebab, setiap manusia memiliki sifat dan prilaku masing-masing terhadap pertelevisian.

"Kita harus bisa mengendalikan diri agar jangan terlalu lama nonton TV. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengatur. Tidak mungkin dari media tv-nya. Kami KPI, hanya memiliki kewenangan sebagai pengawas, kalau ada sajian acara yang kurang baik, maka akan kami memberikan teguran pertama, kedua dan ketiga, hingga mencabut izin programnya," jelasnya.

Menurutnya, sebenarnya manfaat televisi sangat banyak, seperti memberikan informasi, memberikan inspirasi, dan lain sebagainya. Untuk itu, dia mengharapkan kepada anak-anak SMAN 3 Batam agar bisa memilih program mana yang akan menjadi tontonannya.

"Manfaatnya televisi banyak, kita bisa mendapatkan informasi teraktual, menjadikan inspirasi, dan tentunya harus yang positif. Banyak juga bahayanya dari televisi, seperti membuang-buang waktu. Bagi anak-anak yang belum mengerti, suka meniru contohnya seperti acara-acara duel," ucapnya.

Sementara itu, Pimpinan Redaksi Sindo TV Jamalul Ihsan mengatakan, selama ini pihaknya selalu menjaga program-programnya agar bisa memberikan tontonan yang baik bagi semua kalangan. Untuk itu, dia juga mengharapkan kepada anak-anak SMAN 3 Batam, agar aktif untuk melaporkan kepada KPID apabila terdapat program yang tidak baik.

"Kalau ada komplinan dari masyarkat tentang program kami yang dianggap kurang baik, maka itu akan menjadi masukan yang baik bagi kami, dan itu sangat berharga," ujarnya.

Sementara itu, sebelum mengakhiri media litereasi ini, moderator Reska Amelia, Presenter MNC TV memberi kesempatan bagi anak-anak SMAN 3 Batam untuk bertanya kepada narasumber.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3690 seconds (0.1#10.140)