Korban Keracunan Massal Dirawat di Lorong Rumah Sakit
A
A
A
BANTUL - Puluhan karyawan PT Dong Young Tress yang menjadi korban keracunan terpaksa dirawat di lorong rumah sakit. Sebab, ada keterbatasan kapasitas ruangan di berbagai rumah sakit yang menerima mereka.
Dari pantauan KORAN SINDO YOGYA, setidaknya ada dua rumah sakit yaitu RS Rajawali Citra (RC) dan RS Permata Husada yang terpaksa menggunakan lorong dan ruang ICU untuk merawat korban keracunan tersebut.
Kepala Seksi Surveillance Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Widawati mengatakan, untuk sementara data yang ia pegang ada sekitar 153 karyawan perusahaan di Dusun Nganyang, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, yang menjadi korban keracunan.
153 orang karyawan tersebut dirawat di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Di RS RC ada 50 orang, Permata Husada ada 60 orang, Islamic Center sembilan orang, Puskesmas Piyungan 50 orang, Kartika Husada empat orang, dan di Puskesmas Dlingo 2 ada tiga orang.
"Di RS RC ada 30 orang yang harus dirawat inap. Jadi terpaksa menggunakan sumber daya rumah sakit yang ada seperti di lorong dan ICU. Demikian juga di Permata Husada," ungkapnya, Kamis (5/2/2015).
Berkaca dengan pengalaman keracunan sebelumnya, pihak Dinkes sudah berupaya agar kejadian menumpuknya korban di satu titik tidak terulang. Pihaknya berusaha mengarahkan kepada perusahaan jika terjadi keracunan lagi maka berupaya membagi korban keracunan di berbagai rumah sakit agar mendapat perawatan yang lebih.
Kepala Puskesmas Piyungan I Erni Rohmawati mengungkapkan, untuk sementara tidak ada pasien di Puskesmas Piyungan yang dirujuk ke rumah sakit lainnya. Karena, pihak Puskesmas sudah mampu menanganinya meskipun mereka harus dirawat di selasar atau ruang tunggu pemeriksaan.
Hanya ada beberapa pasien yang harus dirawat inap karena kondisinya memang tidak memungkinkan.
"Kebetulan ini siang, jadi lebih enak menangani. Kalau sudah dimungkinkan sehat, bisa pulang ke rumah mereka kok."
Dari pantauan KORAN SINDO YOGYA, setidaknya ada dua rumah sakit yaitu RS Rajawali Citra (RC) dan RS Permata Husada yang terpaksa menggunakan lorong dan ruang ICU untuk merawat korban keracunan tersebut.
Kepala Seksi Surveillance Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Widawati mengatakan, untuk sementara data yang ia pegang ada sekitar 153 karyawan perusahaan di Dusun Nganyang, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, yang menjadi korban keracunan.
153 orang karyawan tersebut dirawat di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Di RS RC ada 50 orang, Permata Husada ada 60 orang, Islamic Center sembilan orang, Puskesmas Piyungan 50 orang, Kartika Husada empat orang, dan di Puskesmas Dlingo 2 ada tiga orang.
"Di RS RC ada 30 orang yang harus dirawat inap. Jadi terpaksa menggunakan sumber daya rumah sakit yang ada seperti di lorong dan ICU. Demikian juga di Permata Husada," ungkapnya, Kamis (5/2/2015).
Berkaca dengan pengalaman keracunan sebelumnya, pihak Dinkes sudah berupaya agar kejadian menumpuknya korban di satu titik tidak terulang. Pihaknya berusaha mengarahkan kepada perusahaan jika terjadi keracunan lagi maka berupaya membagi korban keracunan di berbagai rumah sakit agar mendapat perawatan yang lebih.
Kepala Puskesmas Piyungan I Erni Rohmawati mengungkapkan, untuk sementara tidak ada pasien di Puskesmas Piyungan yang dirujuk ke rumah sakit lainnya. Karena, pihak Puskesmas sudah mampu menanganinya meskipun mereka harus dirawat di selasar atau ruang tunggu pemeriksaan.
Hanya ada beberapa pasien yang harus dirawat inap karena kondisinya memang tidak memungkinkan.
"Kebetulan ini siang, jadi lebih enak menangani. Kalau sudah dimungkinkan sehat, bisa pulang ke rumah mereka kok."
(zik)