Penderita Kanker Otak Ini Bercita-cita Jadi Polisi
A
A
A
JOMBANG - Alex Said (13), seorang lulusan sekolah dasar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, divonis menderita kanker otak.
Anak malang yang bercita-cita menjadi polisi tersebut kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur akibat kanker otak yang dideritanya.
Alex Said adalah putra pasangan suami istri Andik Sugianto (40) dan Saroh (40), warga Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Sudah sembilan bulan ini Alex hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur akibat kanker otak yang dideritanya.
Bahkan, meski sudah dioperasi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, kondisi Alex tak juga membaik. Badannya, makin kurus kering dan sudah tidak bisa beraktivitas apa pun.
Jangankan untuk duduk atau berdiri, untuk makan saja Alex juga harus dibantu dengan selang infus.
Saroh, ibunda Alex, menuturkan Alex divonis dokter mengidap kanker otak pascalulus sekolah dasar tahun 2014.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, serangan kanker tersebut muncul karena Alex gemar atau terlalu sering mengonsumsi jajanan kemasan di sekolahnya.
Meski penghasilannya sebagai buruh tani hanya pas-pasan, berbagai upaya sudah dilakukan orangtua Alex untuk bisa menyembuhkan anaknya. Namun, hingga kini kondisi Alex tak kunjung membaik.
Padahal, saat masih sehat atau setelah lulus SD tahun 2014, Alex sangat bersemangat belajar dan ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi untuk mengejar cita-citanya menjadi polisi.
Namun, harapan tersebut harus tertunda karena Alex masih harus berjuang melawan penyakitnya.
"Kalo kambuh itu tubuhnya kejang-kejang," kata Saroh, ibunda Alex.
Meski memiliki kartu Jamkesmas, namun selama menjalani pengobatan dan operasi, kedua orangtua Alex mengaku masih harus pontang-panting mencari pinjaman untuk membayar berbagai obat-obatan dan fasilitas ambulans untuk pergi ke Surabaya dan kembali ke Jombang.
Menurutnya, masih banyak jenis obat untuk penderita kanker yang tidak ditanggung Jamkesmas.
Mustofa, anggota DPRD Jombang, berharap ke depan BPJS memperluas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Sebab, meski sudah memiliki Jamkesmas atau Kartu BPJS, selama ini masih banyak jenis obat atau fasilitas yang sangat dibutuhkan warga kurang mampu tapi tidak ditanggung oleh BPJS.
Belajar dari peristiwa ini, Mustofa juga berharap para orangtua lebih berhati-hati dan waspada terhadap jajanan sekolah yang biasa dikonsumsi putra dan putrinya.
Anak malang yang bercita-cita menjadi polisi tersebut kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur akibat kanker otak yang dideritanya.
Alex Said adalah putra pasangan suami istri Andik Sugianto (40) dan Saroh (40), warga Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Sudah sembilan bulan ini Alex hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur akibat kanker otak yang dideritanya.
Bahkan, meski sudah dioperasi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, kondisi Alex tak juga membaik. Badannya, makin kurus kering dan sudah tidak bisa beraktivitas apa pun.
Jangankan untuk duduk atau berdiri, untuk makan saja Alex juga harus dibantu dengan selang infus.
Saroh, ibunda Alex, menuturkan Alex divonis dokter mengidap kanker otak pascalulus sekolah dasar tahun 2014.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, serangan kanker tersebut muncul karena Alex gemar atau terlalu sering mengonsumsi jajanan kemasan di sekolahnya.
Meski penghasilannya sebagai buruh tani hanya pas-pasan, berbagai upaya sudah dilakukan orangtua Alex untuk bisa menyembuhkan anaknya. Namun, hingga kini kondisi Alex tak kunjung membaik.
Padahal, saat masih sehat atau setelah lulus SD tahun 2014, Alex sangat bersemangat belajar dan ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi untuk mengejar cita-citanya menjadi polisi.
Namun, harapan tersebut harus tertunda karena Alex masih harus berjuang melawan penyakitnya.
"Kalo kambuh itu tubuhnya kejang-kejang," kata Saroh, ibunda Alex.
Meski memiliki kartu Jamkesmas, namun selama menjalani pengobatan dan operasi, kedua orangtua Alex mengaku masih harus pontang-panting mencari pinjaman untuk membayar berbagai obat-obatan dan fasilitas ambulans untuk pergi ke Surabaya dan kembali ke Jombang.
Menurutnya, masih banyak jenis obat untuk penderita kanker yang tidak ditanggung Jamkesmas.
Mustofa, anggota DPRD Jombang, berharap ke depan BPJS memperluas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Sebab, meski sudah memiliki Jamkesmas atau Kartu BPJS, selama ini masih banyak jenis obat atau fasilitas yang sangat dibutuhkan warga kurang mampu tapi tidak ditanggung oleh BPJS.
Belajar dari peristiwa ini, Mustofa juga berharap para orangtua lebih berhati-hati dan waspada terhadap jajanan sekolah yang biasa dikonsumsi putra dan putrinya.
(zik)