Lebihi Kapasitas, Tumpukan Sampah Masuk ke Jalan
A
A
A
SEKAYU - Area pinggir jalan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kecamatan Sungai Lilin, mulai dipenuhi tumpukan sampah. Dampaknya, masyarakat yang berada di lokasi tersebut mencium bau tak sedap.
Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG di lapangan, tumpukan sampah organik maupun nonorganik, tidak saja terlihat menggunung di TPA tersebut, tapi sudah hampir berada di badan jalan. “Selama ini seluruh sampah-sampah yang berada di Sungai Lilin dibuang ke TPA ini, merupakan sampah dari pasar dan sampah rumah tangga. Jadi, sampahnya sangat menumpuk,” ujar Kohar, warga Kelurahan Sungai Lilin.
Menurut Kohar, kondisi TPA di tempat mereka tidak ditunjang lahan yang luas dan berbagai fasilitas pendukung lain, seperti pengelolaan sampah. Jadi, sampah yang menumpuk di TPA hanya dibiarkan begitu saja. “Warga sekitar sangat berharap Pemkab Muba lebih memerhatikan kondisi ini. Jangan hanya bisa menumpukkan sampah saja tanpa ada pengelolaan lebih lanjut,” terang dia.
Menanggapi keluhan warga di sekitar TPA Sungai Lilin, Kepala Di nas Kebersihan, Pertamanan, dan Penerangan Lampu Jalan (DKPPLJ) Muba Yohanes Yubhar mengatakan, pihaknya telah berkoor dinasi dengan Camat Sungai Lilin dan petugas UPTD Kebersihan kecamatan, untuk merelokasi TPA tersebut.
“Kita akan relokasi TPA-nya. Namun untuk pembebasan lahan, bukan kita yang lakukan, tapi ada tim,” ujarnya. Untuk tindakan sementara, lan jut Yohanes, pihaknya akan menurunkan alat berat untuk mendorong sampah tersebut agar rata dan tidak masuk kebadan jalan. Pihaknya juga akan menerapkan program tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Sampah yang ada terlebih dahulu dipilah pengelola.
Sementara, bagi sampah yang dapat didaur ulang akan dikelola menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. “Memang TPA itu tidak sesuai dengan standar yang ada, maksimal lahan untuk TPA itu 2 hektare. Kalau TPA di Sungai Lilin satu hektare saja tidak cukup, jadi sampah-sampahnya menggunung,” jelas dia.
Amarullah Diansyah
Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG di lapangan, tumpukan sampah organik maupun nonorganik, tidak saja terlihat menggunung di TPA tersebut, tapi sudah hampir berada di badan jalan. “Selama ini seluruh sampah-sampah yang berada di Sungai Lilin dibuang ke TPA ini, merupakan sampah dari pasar dan sampah rumah tangga. Jadi, sampahnya sangat menumpuk,” ujar Kohar, warga Kelurahan Sungai Lilin.
Menurut Kohar, kondisi TPA di tempat mereka tidak ditunjang lahan yang luas dan berbagai fasilitas pendukung lain, seperti pengelolaan sampah. Jadi, sampah yang menumpuk di TPA hanya dibiarkan begitu saja. “Warga sekitar sangat berharap Pemkab Muba lebih memerhatikan kondisi ini. Jangan hanya bisa menumpukkan sampah saja tanpa ada pengelolaan lebih lanjut,” terang dia.
Menanggapi keluhan warga di sekitar TPA Sungai Lilin, Kepala Di nas Kebersihan, Pertamanan, dan Penerangan Lampu Jalan (DKPPLJ) Muba Yohanes Yubhar mengatakan, pihaknya telah berkoor dinasi dengan Camat Sungai Lilin dan petugas UPTD Kebersihan kecamatan, untuk merelokasi TPA tersebut.
“Kita akan relokasi TPA-nya. Namun untuk pembebasan lahan, bukan kita yang lakukan, tapi ada tim,” ujarnya. Untuk tindakan sementara, lan jut Yohanes, pihaknya akan menurunkan alat berat untuk mendorong sampah tersebut agar rata dan tidak masuk kebadan jalan. Pihaknya juga akan menerapkan program tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Sampah yang ada terlebih dahulu dipilah pengelola.
Sementara, bagi sampah yang dapat didaur ulang akan dikelola menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. “Memang TPA itu tidak sesuai dengan standar yang ada, maksimal lahan untuk TPA itu 2 hektare. Kalau TPA di Sungai Lilin satu hektare saja tidak cukup, jadi sampah-sampahnya menggunung,” jelas dia.
Amarullah Diansyah
(ftr)