Keluarga Korban AirAsia Berterima Kasih kepada Basarnas
A
A
A
JAKARTA - Perwakilan keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501, Lucas, berterima kasih kepada segenap jajaran Basarnas, TNI, dan aparat yang membantu proses evakuasi secara maksimal.
"Kami ucapkan terima kasih pada TNI, Panglima TNI, dan tentunya Basarnas, dan mereka yang ada di sana bekerja keras," kata Lucas kepada wartawan di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Ia menambahkan, sebagian besar keluarga sudah dapat memahami betapa sulitnya medan di lokasi pencarian, terutama mengenai cuaca buruk yang hampir setiap hari menerjang perairan di sekitar lokasi.
"Kami tentu pahami teknis yang dihadapi. Kami minta keluarga korban yang di Surabaya dan Malang agar bersabar dan terus berdoa. Memang sepertinya kita tahu persis bagaimana lokasinya, sangat berat sekali," tambahnya.
Keluarga, kata Lucas, memahami bahwa Tim SAR Gabungan selama sebulan terakhir telah bekerja keras, meski belum seluruh jenazah penumpang AirAsia QZ8501 berhasil ditemukan dan dievakuasi.
"Kami dari awal sudah paham bahwa (operasi) ini di tangan Basarnas. Ada hal-hal yang kami harapkan separuh korban yang masih ada di sana dan segera diketemukan," kata Lucas.
Operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-31. Selama operasi berlangsung, Tim SAR Gabungan telah berhasil mengevakuasi 70 jenazah penumpang. Sebanyak 55 jenazah di antaranya telah berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Selain jenazah, Tim SAR Gabungan juga berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).
Kini, rekaman pada FDR dan CVR tengah diteliti oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami ucapkan terima kasih pada TNI, Panglima TNI, dan tentunya Basarnas, dan mereka yang ada di sana bekerja keras," kata Lucas kepada wartawan di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Ia menambahkan, sebagian besar keluarga sudah dapat memahami betapa sulitnya medan di lokasi pencarian, terutama mengenai cuaca buruk yang hampir setiap hari menerjang perairan di sekitar lokasi.
"Kami tentu pahami teknis yang dihadapi. Kami minta keluarga korban yang di Surabaya dan Malang agar bersabar dan terus berdoa. Memang sepertinya kita tahu persis bagaimana lokasinya, sangat berat sekali," tambahnya.
Keluarga, kata Lucas, memahami bahwa Tim SAR Gabungan selama sebulan terakhir telah bekerja keras, meski belum seluruh jenazah penumpang AirAsia QZ8501 berhasil ditemukan dan dievakuasi.
"Kami dari awal sudah paham bahwa (operasi) ini di tangan Basarnas. Ada hal-hal yang kami harapkan separuh korban yang masih ada di sana dan segera diketemukan," kata Lucas.
Operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-31. Selama operasi berlangsung, Tim SAR Gabungan telah berhasil mengevakuasi 70 jenazah penumpang. Sebanyak 55 jenazah di antaranya telah berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Selain jenazah, Tim SAR Gabungan juga berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).
Kini, rekaman pada FDR dan CVR tengah diteliti oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
(zik)