Coba Tipu Gubernur, Staf Kepresidenan Gadungan Ditangkap

Selasa, 27 Januari 2015 - 19:42 WIB
Coba Tipu Gubernur,...
Coba Tipu Gubernur, Staf Kepresidenan Gadungan Ditangkap
A A A
SEMARANG - Dua pria yang mengaku sebagai staf khusus kepresidenan ditangkap Polisi setelah mencoba menipu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Keduanya diduga memalsukan surat Kementerian Sekretariat Negara RI dan Sekretariat Kepresidenan.

Staf khusus kepresidenan gadungan ini sebelumnya digelandang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jateng setelah mencoba menipu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkedok tugas pengawasan pejabat aparatur negara dan pengguna anggaran dana negara, Selasa (27/1/2015).

Mereka yang diamankan; Supardi (51) warga Graha Persada Sentosa Blok B4 no 9 RT015/RW011, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat dan Sarjono, warga asli Semarang yang tinggal di Narogong, Bekasi.

Supardi ketika menemui Ganjar mengaku sebagai staf khusus kepresidenan. Dia menemui orang nomor 1 di Jateng itu sekira pukul 10.00 WIB di kantor Gubernuran, Jalan Pahlawan Kota Semarang. Dia membawa surat dinas yang belakangan diketahui palsu dan aneka Id card dinas.

"Alasannya mau ngomong soal anggaran dan Banjarnegara. Saya curiga, saya telepon Mensesneg tapi masih rapat, saya hubungi staf khususnya nyambung. Ternyata betul, itu tidak ada (palsu)," kata Ganjar.

Saat menemui Ganjar, selain juga Sarjono ada seorang bernama Rizal. Mengaku dari KPK. Ternyata itu LSM Komite Penegak Keadilan yang kantornya berlokasi di daerah Kertanegara Kota Semarang.

"Akhirnya saya suruh mampir ke kantor polisi (digelandang Satpol PP)," lanjut dia.

Dalam perjalanan, ternyata Rizal bisa kabur. Akhirnya Suhardi dan Sarjono digelandang ke Polda Jateng, diperiksa intensif termasuk dokumennya di Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Jateng.

Kepala Sub Direktorat IV Keamanan Negara (Kamneg) Dit Intelkam Polda Jateng, AKBP Ahmad Sukandar, menegaskan aneka dokumen yang dibawa adalah palsu.

"Sudah kami cek. Jadi dokumennya palsu, termasuk kartu identitas-identitas yang dibawa itu. Ini bisa masuk pemalsuan dokumen (pidana)," kata dia di Mapolda Jateng. Terkait Rizal, pihak Polda masih mengejarnya.

Sementara Suhardi salah seorang pelaku terlihat tenang dengan pakaian safarinya, lengkap dengan pin menempel. "Saya sehat-sehat," kata Suhardi.

Sedangkan Sarjono mengaku tidak tahu menahu tentang aneka dokumen palsu itu. "Saya tahunya pak Suhardi itu staf khusus presiden," timpalnya.

Dia mengaku bersama Suhardi tiba di Semarang, Senin (26/1/2015). Dia menyopir mobil Suhardi sedan Proton B 1065 TMD warna hitam. Mereka bermalam di wisma DPRD Jalan Menteri Supeno Semarang.

"Saya pernah mengantar Supardi ke BPN Purwakarta ketemu pejabat bidang pertanahan. Saya ke Semarang sekalian numpang pulang, rumah saya asli di Jalan Dr Cipto Semarang," tambah Sarjono.

Hingga petang, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Jateng ditindaklanjuti petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)