Temukan Black Box, Tim Penyelam Dapat Hadiah Rp100 Juta
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan hadiah uang Rp100 juta sebagai bentuk apresiasinya terhadap kerja keras para penyelam yang berhasil menemukan dan mengangkat ekor pesawat, serta black box AirAsia QZ8501.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, uang tersebut akan dibagi rata kepada 81 penyelam dari Komando Pasukan Katak, Marinir, dan Dinas Selam Bawah Air.
"Panglima TNI merasa bangga kepada prajurit penyelam, saat ini jumlahnya ada 81 orang. Penyelam gabungan TNI Angkatan Laut yang berhasil menemukan dan mengambil Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ-8501 mendapatkan hadiah Rp100 juta dari Panglima TNI," ujarnya, kepada wartawan, Senin (12/1/2014).
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi KSAL Laksdya TNI Ade Supandi, KSAU Marsdya TNI Agus Supriyatna, Ketua KNKT Tatang Kurniadi, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, kembali mengunjungi Selat Karimata.
Dalam kunjungannya itu, dia memberikan apresiasi dan penghargaan kepada prajurit TNI yang terlibat dalam pencarian pesawat Airasia QZ8501, khususnya keberhasilan pengangkatan FDR, salah satu bagian dari kotak hitam atau black box.
Panglima menilai, Pangarmabar Laksda TNI Widodo telah menjalankan tugas dengan baik. Seperti diketahui bahwa pada pukul 07.10 WIB, tim penyelam berhasil mengangkat dan memastikan FDR milik pesawat AirAsia dari dasar laut.
Alat itu, ditemukan tidak jauh dari penemuan ekor pesawat AirAsia di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Keberhasilan tim penyelam, selanjutnya dilaporkan kepada Panglima TNI. Kemudian, black box tersebut dipindahkan ke KRI Banda Aceh.
"Saya ingat saat datang pertama menemukan ekor, saya ke sini lagi bisa angkat ekor, kemudian Flight Data Recorder. Saya datang ke sini, harus bisa temukan sisanya (bagian pesawat lain)," kata Jenderal TNI Moeldoko, di geladak KRI Banda Aceh.
Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam pencarian AirAsia tersebut. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada militer negara sahabat, Basarnas, BPPT, dan elemen lainnya yang turut membantu operasi pencarian AirAsia QZ8501.
"Saya selaku Panglima TNI berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, Basarnas, dan prajurit yang tidak kenal waktu dan bahaya. Terima kasih kepada masyarakat internasional, negara sahabat yang mengerahkan kekuatan alutsista personel dan kekuatan," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, para prajurit untuk tetap melanjutkan pencarian bagian bodi pesawat AirAsia QZ8501 yang belum ditemukan, karena diyakini masih banyak korban penumpang yang terjebak di dalamnya. “Cockpit Voice Recorder (CVR) harus ditemukan", tegas Panglima TNI.
Seperti diketahui, Jenderal TNI Moeldoko telah beberapa kali mengunjungi para prajurit yang mengemban misi kemanusiaan yaitu operasi pengangkatan, evakuasi korban, dan juga badan pesawat AirAsia QZ8501. Bahkan, selama tiga hari berturut-turut dia juga menginap di KRI Banda Aceh.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, uang tersebut akan dibagi rata kepada 81 penyelam dari Komando Pasukan Katak, Marinir, dan Dinas Selam Bawah Air.
"Panglima TNI merasa bangga kepada prajurit penyelam, saat ini jumlahnya ada 81 orang. Penyelam gabungan TNI Angkatan Laut yang berhasil menemukan dan mengambil Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ-8501 mendapatkan hadiah Rp100 juta dari Panglima TNI," ujarnya, kepada wartawan, Senin (12/1/2014).
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi KSAL Laksdya TNI Ade Supandi, KSAU Marsdya TNI Agus Supriyatna, Ketua KNKT Tatang Kurniadi, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, kembali mengunjungi Selat Karimata.
Dalam kunjungannya itu, dia memberikan apresiasi dan penghargaan kepada prajurit TNI yang terlibat dalam pencarian pesawat Airasia QZ8501, khususnya keberhasilan pengangkatan FDR, salah satu bagian dari kotak hitam atau black box.
Panglima menilai, Pangarmabar Laksda TNI Widodo telah menjalankan tugas dengan baik. Seperti diketahui bahwa pada pukul 07.10 WIB, tim penyelam berhasil mengangkat dan memastikan FDR milik pesawat AirAsia dari dasar laut.
Alat itu, ditemukan tidak jauh dari penemuan ekor pesawat AirAsia di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Keberhasilan tim penyelam, selanjutnya dilaporkan kepada Panglima TNI. Kemudian, black box tersebut dipindahkan ke KRI Banda Aceh.
"Saya ingat saat datang pertama menemukan ekor, saya ke sini lagi bisa angkat ekor, kemudian Flight Data Recorder. Saya datang ke sini, harus bisa temukan sisanya (bagian pesawat lain)," kata Jenderal TNI Moeldoko, di geladak KRI Banda Aceh.
Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam pencarian AirAsia tersebut. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada militer negara sahabat, Basarnas, BPPT, dan elemen lainnya yang turut membantu operasi pencarian AirAsia QZ8501.
"Saya selaku Panglima TNI berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, Basarnas, dan prajurit yang tidak kenal waktu dan bahaya. Terima kasih kepada masyarakat internasional, negara sahabat yang mengerahkan kekuatan alutsista personel dan kekuatan," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, para prajurit untuk tetap melanjutkan pencarian bagian bodi pesawat AirAsia QZ8501 yang belum ditemukan, karena diyakini masih banyak korban penumpang yang terjebak di dalamnya. “Cockpit Voice Recorder (CVR) harus ditemukan", tegas Panglima TNI.
Seperti diketahui, Jenderal TNI Moeldoko telah beberapa kali mengunjungi para prajurit yang mengemban misi kemanusiaan yaitu operasi pengangkatan, evakuasi korban, dan juga badan pesawat AirAsia QZ8501. Bahkan, selama tiga hari berturut-turut dia juga menginap di KRI Banda Aceh.
(san)