Jarang Pandang Terbatas, Penyelam Hanya Temukan Serpihan Pesawat
A
A
A
JAKARTA - Operasi penyelaman di area ekor pesawat AirAsia QZ8501 kembali dilanjutkan pagi tadi. Sebanyak 84 penyelam diterjunkan untuk mencari dan menemukan black box namun terkendala jarak pandang (visibility) yang rendah selama di dasar laut.
Hasilnya baru ditemukan serpihan pesawat yang berada di sekitar lokasi tersebut. "Setelah sampai di sasaran atau objek, visibility-nya di bawah 1 meter ketika di dasar laut. Oleh karena itu mereka hanya bisa mendapatkan puing-puing berbagai macam," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Frans Henry Bambang Soelistyo saat menggelar konferensi pers di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Serpihan kemudian dibawa ke geladak kapal untuk dikumpulkan. Para penyelam memilih untuk menunggu kondisi arus bawah yang lebih tenang untuk kembali melakukan pencarian.
"Kalau nanti sudah membaik, maka mereka akan kembali melakukan, memastikan posisi dari black box apakah masih di ekor atau sudah terlepas," jelas Soelistyo.
Sebelum diterjunkan ke dalam air, Soelistyo memastikan para penyelam telah dibekali pengetahuan yang cukup tentang ciri atau identitas dari black box. Dengan begitu diharapkan penyelam sudah mengetahui apa yang seharusnya mereka cari.
"Pada waktu mereka menyelam mereka sudah tahu persis tugas utamanya. Bukan mengambil serpihan tapi memastikan black box apakah masih di ekor ataukah terlepas."
Hasilnya baru ditemukan serpihan pesawat yang berada di sekitar lokasi tersebut. "Setelah sampai di sasaran atau objek, visibility-nya di bawah 1 meter ketika di dasar laut. Oleh karena itu mereka hanya bisa mendapatkan puing-puing berbagai macam," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Frans Henry Bambang Soelistyo saat menggelar konferensi pers di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Serpihan kemudian dibawa ke geladak kapal untuk dikumpulkan. Para penyelam memilih untuk menunggu kondisi arus bawah yang lebih tenang untuk kembali melakukan pencarian.
"Kalau nanti sudah membaik, maka mereka akan kembali melakukan, memastikan posisi dari black box apakah masih di ekor atau sudah terlepas," jelas Soelistyo.
Sebelum diterjunkan ke dalam air, Soelistyo memastikan para penyelam telah dibekali pengetahuan yang cukup tentang ciri atau identitas dari black box. Dengan begitu diharapkan penyelam sudah mengetahui apa yang seharusnya mereka cari.
"Pada waktu mereka menyelam mereka sudah tahu persis tugas utamanya. Bukan mengambil serpihan tapi memastikan black box apakah masih di ekor ataukah terlepas."
(zik)