Ada Serpihan di Selat Karimata, Milik AirAsia?
Ada Serpihan di Selat Karimata, Milik AirAsia?
A
A
A
JAKARTA - Hari kedua pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 di wilayah Selat Karimata, pesawat milik Australia Orion melihat benda yang diduga serpihan pesawat hilang itu.
Panglima Komando Operasional 1 Angkatan Udara (AU) Agus Dwi Putranto membenarkan kabar tersebut. Dirinya menerima informasi itu siang tadi.
"Tadi saya mendapat kabar sebelah timur Belitung sekira 30 Km dari pantai ada benda yang diduga serpihan pesawat AirAsia. Namun setelah kami datangi ternyata bukan," kata Agus kepada wartawan di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2014).
Agus juga menjelaskan, soal adanya gumpalan minyak di sebelah selatan Selat Karimata.
"Belum bisa kami pastikan. Nanti kami akan komunikasi lagi apakah avtur (bahan bakar penerbangan) atau solar yang ditemukan di sebelah selatan Selat Karimata," katanya.
Hari kedua ini, TNI AU mengerahkan lima unit pesawat untuk proses pencarian. Dari Lanud Halim Perdana Kusuma diterbangkan dua unit pesawat Hercules yang telah menyisir sekitar Selat Karimata dan belum menemukan hasil.
Panglima Komando Operasional 1 Angkatan Udara (AU) Agus Dwi Putranto membenarkan kabar tersebut. Dirinya menerima informasi itu siang tadi.
"Tadi saya mendapat kabar sebelah timur Belitung sekira 30 Km dari pantai ada benda yang diduga serpihan pesawat AirAsia. Namun setelah kami datangi ternyata bukan," kata Agus kepada wartawan di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2014).
Agus juga menjelaskan, soal adanya gumpalan minyak di sebelah selatan Selat Karimata.
"Belum bisa kami pastikan. Nanti kami akan komunikasi lagi apakah avtur (bahan bakar penerbangan) atau solar yang ditemukan di sebelah selatan Selat Karimata," katanya.
Hari kedua ini, TNI AU mengerahkan lima unit pesawat untuk proses pencarian. Dari Lanud Halim Perdana Kusuma diterbangkan dua unit pesawat Hercules yang telah menyisir sekitar Selat Karimata dan belum menemukan hasil.
(mhd)
Explore More