Citra Radar BMKG Lihat Awan Cumulonimbus di Rute AirAsia
Citra Radar BMKG Lihat Awan Cumulonimbus di Rute AirAsia
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan citra radar yang dimiliki BMKG, terpantau adanya kemunculan awan cumulonimbus di rute pesawat AirAsia yang hilang kontak.
"Kondisi cuaca di sana cukup berawan, di atas perairan Kalimantan awan cukup tebal," kata Ana Oktavia Kasubid Pengelolaan Citra Satelit BMKG kepada Sindonews, di kantornya, Minggu (28/12/2014).
Dia melanjutkan, berdasarkan kabar pesawat itu hilang kontak disekitar perairan Karimata.
Dijelaskannya, berdasarkan pantauan citra satelit BMKG, pada pukul 06.00 WIB di sekitar hilangnya pesawat AirAsia terbentuk awan Cumulonimbus dengan tekanan 150hPA di ketinggian sekitar 34.000 kaki.
Ana melanjutkan, Awan Cumulonimbus sendiri merupakan awan bervolume besar dengan posisi rendah dan mampu menyebabkan goncangan pada pesawat atau turbulensi.
"Selain itu faktor lainya yang memengaruhi antara lain, faktor angin, jarak pandang, suhu udara, tekanan, arus turun dan arus turbulen dari awan konvektif," tutupnya.
"Kondisi cuaca di sana cukup berawan, di atas perairan Kalimantan awan cukup tebal," kata Ana Oktavia Kasubid Pengelolaan Citra Satelit BMKG kepada Sindonews, di kantornya, Minggu (28/12/2014).
Dia melanjutkan, berdasarkan kabar pesawat itu hilang kontak disekitar perairan Karimata.
Dijelaskannya, berdasarkan pantauan citra satelit BMKG, pada pukul 06.00 WIB di sekitar hilangnya pesawat AirAsia terbentuk awan Cumulonimbus dengan tekanan 150hPA di ketinggian sekitar 34.000 kaki.
Ana melanjutkan, Awan Cumulonimbus sendiri merupakan awan bervolume besar dengan posisi rendah dan mampu menyebabkan goncangan pada pesawat atau turbulensi.
"Selain itu faktor lainya yang memengaruhi antara lain, faktor angin, jarak pandang, suhu udara, tekanan, arus turun dan arus turbulen dari awan konvektif," tutupnya.
(ysw)
Explore More