Psikolog Polda Jateng Periksa Pembantai Ayah dan Ibu
A
A
A
BREBES - Pelaku pembantaian terhadap ayah dan ibunya sendiri, Tasdik (21) menjalani pemeriksaan psikolog Polda Jateng pada Rabu siang (10/12/2014). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku.
Pantauan Sindonews di Mapolres Brebes, warga Dukuh Anjun, Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes itu dibawa keluar dari sel tahanan sekitar pukul 11.30 WIB.
Pemuda pengangguran itu kemudian dibawa masuk ke salah satu ruang pemeriksaan Satuan Reskrim. Hingga siang ini pemeriksaan masih berlangsung.
Kasatreskrim Polres Brebes AKP Subkhan mengungkapkan, pemeriksaan dilakukan oleh dua orang psikolog dari Polda Jateng. Keduanya yakni AKP Teguh dan Basuki.
"Dua orang psikolog dari Polda Jateng datang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi psikologis pelaku," kata Subkhan, Rabu (10/12/2014).
Menurut Subkhan, setelah dilakukan pemeriksaan baru bisa dipastikan kondisi kejiwaan pelaku sehingga tega menghabisi kedua orangtuanya,
Warno (55) dan Tusminah (45). "Pemeriksaan awal dari kita sudah, tapi kita perlu memastikan kondisi kejiwaannya dulu sebelum melanjutkan prosesnya," ujar Subkhan.
Sebelumnya, Warno (55) dan Tusminah (45) warga Dukuh Anjun, Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes tewas dibantai anak kandungnya sendiri, Tasdik (21) Selasa dinihari (9/12/2014).
Aksi pembunuhan sadis pelaku diduga dilandasi rasa kesal karena kerap dimarahi oleh kedua orangtuanya tersebut.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu kedua korban tengah tidur terlelap di rumahnya yang berada di RT 22 RW 09.
Korban Warno tidur di sofa yang berada di ruang dapur. Sedangkan istrinya tidur di kamar yang berada di ruang tengah dengan adik pelaku, Ikal (8).
Awalnya pelaku mendatangi ayahnya dan langsung mengayunkan golok dan palu yang dibawa ke bagian kepala korban berkali-kali.
Korban yang kaget dan kesakitan akhirnya terbangun namun tak sempat melawan. Pelaku dengan membabi buta terus mengayunkan golok dan palu ke kepala korban hingga korban meregang nyawa.
Tusminah yang mendengar adanya keributan terbangun dan keluar kamar untuk menolong suaminya. Namun dia justru ikut diserang mengunakan golok.
Pantauan Sindonews di Mapolres Brebes, warga Dukuh Anjun, Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes itu dibawa keluar dari sel tahanan sekitar pukul 11.30 WIB.
Pemuda pengangguran itu kemudian dibawa masuk ke salah satu ruang pemeriksaan Satuan Reskrim. Hingga siang ini pemeriksaan masih berlangsung.
Kasatreskrim Polres Brebes AKP Subkhan mengungkapkan, pemeriksaan dilakukan oleh dua orang psikolog dari Polda Jateng. Keduanya yakni AKP Teguh dan Basuki.
"Dua orang psikolog dari Polda Jateng datang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi psikologis pelaku," kata Subkhan, Rabu (10/12/2014).
Menurut Subkhan, setelah dilakukan pemeriksaan baru bisa dipastikan kondisi kejiwaan pelaku sehingga tega menghabisi kedua orangtuanya,
Warno (55) dan Tusminah (45). "Pemeriksaan awal dari kita sudah, tapi kita perlu memastikan kondisi kejiwaannya dulu sebelum melanjutkan prosesnya," ujar Subkhan.
Sebelumnya, Warno (55) dan Tusminah (45) warga Dukuh Anjun, Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes tewas dibantai anak kandungnya sendiri, Tasdik (21) Selasa dinihari (9/12/2014).
Aksi pembunuhan sadis pelaku diduga dilandasi rasa kesal karena kerap dimarahi oleh kedua orangtuanya tersebut.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu kedua korban tengah tidur terlelap di rumahnya yang berada di RT 22 RW 09.
Korban Warno tidur di sofa yang berada di ruang dapur. Sedangkan istrinya tidur di kamar yang berada di ruang tengah dengan adik pelaku, Ikal (8).
Awalnya pelaku mendatangi ayahnya dan langsung mengayunkan golok dan palu yang dibawa ke bagian kepala korban berkali-kali.
Korban yang kaget dan kesakitan akhirnya terbangun namun tak sempat melawan. Pelaku dengan membabi buta terus mengayunkan golok dan palu ke kepala korban hingga korban meregang nyawa.
Tusminah yang mendengar adanya keributan terbangun dan keluar kamar untuk menolong suaminya. Namun dia justru ikut diserang mengunakan golok.
(sms)