Aromanya Bisa Tahan Dua Minggu

Jum'at, 05 Desember 2014 - 11:04 WIB
Aromanya Bisa Tahan...
Aromanya Bisa Tahan Dua Minggu
A A A
SURABAYA - Cokelat adalah makanan yang mudah dijumpai. Hampir semua orang pernah makan cokelat karena rasanya yang enak.

Kini cokelat tidak hanya digunakan sebagai bahan pembuatan makanan, tetapi juga untuk berbagai perawatan kecantikan. Salah satunya yakni hair maskatau masker rambut dengan bahan cokelat seperti yang ditawarkan Callysta Spa and Salon. Pemilik salon, Windy Hapsari, menjelaskan, masker rambut menggunakan cokelat merupakan favorit para pelanggan.

Banyak di antara mereka yang mencoba spa cokelat karena aromanya yang tidak hilang hingga dua pekan. ”Testimoni mereka katanya aroma cokelatnya itu bisa tahan sampai dua Minggu, walaupun dikeramas dan diberi kondisioner lain,” katanya.

Perawatan rambut dengan masker sebenarnya konsep yang sudah umum. Hanya, setiap salon memiliki bahan sendiri dan biasanya menggunakan hair mask berupa rumput laut atau lidah buaya. Dua jenis hair mask ini menjadi tenar karena khasiatnya sudah terlihat. Setelah digunakan terus-menerus akan menunjukkan hasil yang bagus dan rambut bisa tampil berkilau.

Ingin tampil beda dari kebanyakan perawatan rambut, tetapi tetap menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, maka Windy mencoba menawarkan hair mask dari cokelat produksi Thailand. Alhasil, banyak pelanggannya yang ketagihan untuk mencoba perawatan tersebut. Tahapan untuk memulai hair mask cokelat dimulai dari mencuci rambut.

Fungsinya untuk menghilangkan kotoran yang menempel, mengingat kondisi rambut setiap orang berbeda-beda. Ada yang berminyak hingga lepek. Nah, rambut seperti itu perlu dibersihkan sebelum di-hair mask agar hasilnya bagus. Lalu, dilanjutkan dengan memberi cokelat untuk masker secara merata dan didiamkan selama 15 menit.

Setelah itu, barulah rambut dicuci tanpa menggunakan kondisioner. ”Setelah perawatan, rambut cukup didiamkan, baru dicuci tanpa kondisioner dan hasilnya sudah bagus,” papar Windy di Callysta Spa and Salon di kawasan Jalan Pucang Adi, Surabaya.

Mamik Wijayanti
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)