Keluarga Pilot Cassa Berharap Roni Selamat
A
A
A
PEKANBARU - Suasana sedih terlihat di kediaman Roni Japril, pilot pesawat carter yang jatuh di Pantai Kema, antara perairan Bitung dan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, di Pekanbaru, Riau.
Terlihat, sejumlah keluarga sudah mendatangi rumah mewah permanen di Jalan Embun Pagi I, Nomor 8, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Tampak mertua kakak ipar, dan sejumlah kerabatnya mendatangi rumah duka.
Istri korban bernama Sandri (38), dan putranya Hendra (10) tampak menangis. Tidak banyak terucap dari bibirnya. Sandri hanya sibuk menenangkan putra semata wayangnya yang terus meratap sedih.
"Kita tadi dengar kabar pesawat Roni jatuh pukul 12.30 WIB," ucap Joni Anwar (52), mertua dari Roni, kepada wartawan, Selasa (2/2/2014).
Walau hingga kini belum jelas keberadaan Roni, keluarga berharap agar dia ditemukan selamat. "Kita semua keluarga terus berdoa agar Roni masih selamat," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor SAR Manado Marsono mengatakan, pesawat carteran yang jatuh Senin pagi, di Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), ada dua orang di dalamnya.
"Kedua orang tersebut adalah Ronny Djasril, dan Pian Sopiah Hadiansah," ujar Marsono.
Menurut Marsono, Ronny Djasril adalah Co Pilot, warga Jalan Embun RT 02 RW 04 Kecamatan Rumbay Pesisir, Pekan Baru. Sementara satunya lagi adalah engineering bernama Pian Sopiah Hadiansah, warga Rancasawo, No 13C, RT 003/018, Bandung.
"Saat ini kedua korban tersebut sementara dilakukan pencarian di kedalaman 100 meter di bawah permukaan laut di Perairan Kema, Sulut. Entah mereka (korban) masih selamat atau bagaimana, hasilnya nanti kita lihat," pungkasnya.
Terlihat, sejumlah keluarga sudah mendatangi rumah mewah permanen di Jalan Embun Pagi I, Nomor 8, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Tampak mertua kakak ipar, dan sejumlah kerabatnya mendatangi rumah duka.
Istri korban bernama Sandri (38), dan putranya Hendra (10) tampak menangis. Tidak banyak terucap dari bibirnya. Sandri hanya sibuk menenangkan putra semata wayangnya yang terus meratap sedih.
"Kita tadi dengar kabar pesawat Roni jatuh pukul 12.30 WIB," ucap Joni Anwar (52), mertua dari Roni, kepada wartawan, Selasa (2/2/2014).
Walau hingga kini belum jelas keberadaan Roni, keluarga berharap agar dia ditemukan selamat. "Kita semua keluarga terus berdoa agar Roni masih selamat," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor SAR Manado Marsono mengatakan, pesawat carteran yang jatuh Senin pagi, di Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), ada dua orang di dalamnya.
"Kedua orang tersebut adalah Ronny Djasril, dan Pian Sopiah Hadiansah," ujar Marsono.
Menurut Marsono, Ronny Djasril adalah Co Pilot, warga Jalan Embun RT 02 RW 04 Kecamatan Rumbay Pesisir, Pekan Baru. Sementara satunya lagi adalah engineering bernama Pian Sopiah Hadiansah, warga Rancasawo, No 13C, RT 003/018, Bandung.
"Saat ini kedua korban tersebut sementara dilakukan pencarian di kedalaman 100 meter di bawah permukaan laut di Perairan Kema, Sulut. Entah mereka (korban) masih selamat atau bagaimana, hasilnya nanti kita lihat," pungkasnya.
(san)