Meningkat, Kasus Gizi Buruk di Kendal
A
A
A
KENDAL - Kasus gizi buruk di Kabupaten Kendal pada tahun 2014 mencapai 28 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan ketimbang 2013, yang hanya 25 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Widodo Moh Soetomo mengatakan, faktor utama gizi buruk di Kabupaten Kendal adalah penyakit yang menyerang balita, bukan karena kekurangan gizi.
"Dari jumlah kasus yang ada, semuanya sudah tertangani. Jadi, tidak ada yang meninggal," ujarnya, kemarin.
Pihaknya berjanji terus meminimalisir permasalahan gizi buruk. Sejauh ini, pihaknya sudah menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) untuk merencanakan pembangunan kesehatan yang berkualitas, sehingga terwujud masyarakat yang mandiri.
"Rakerkesda tidak lain untuk memantapkan langkah pembangunan kesehatan di Kendal. Harapannya, akhir tahun 2014 indikator kesehatan yang dicanangkan Pemkab Kendal bisa mencapai target," imbuhnya.
Menurutnya, gizi buruk memang harus segera tertangani. Sebab, hal itu dapat mengancam perkembangan balita.
"Dampak gizi buruk selain mengancam perkembangan fisik, juga mengancam perkembangan otak balita," lanjutnya.
Sementara Wakil Bupati Kendal Muhammad Mustamsikin mengatakan, Dinas Kesehatan perlu melakukan tindakan untuk mengatasi problem ini, dengan memetakan potensi, tantangan, dan permasalahan yang dihadapi di lapangan.
"Sehingga, permasalahan kesehatan dapat dievaluasi, terutama masalah kesehatan bagi warga miskin. Pelaksanaan program-program kesehatan yang telah dilaksanakan dalam upaya penanganan permasalahan dan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kendal bisa lebih ditingkatkan lagi," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Widodo Moh Soetomo mengatakan, faktor utama gizi buruk di Kabupaten Kendal adalah penyakit yang menyerang balita, bukan karena kekurangan gizi.
"Dari jumlah kasus yang ada, semuanya sudah tertangani. Jadi, tidak ada yang meninggal," ujarnya, kemarin.
Pihaknya berjanji terus meminimalisir permasalahan gizi buruk. Sejauh ini, pihaknya sudah menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) untuk merencanakan pembangunan kesehatan yang berkualitas, sehingga terwujud masyarakat yang mandiri.
"Rakerkesda tidak lain untuk memantapkan langkah pembangunan kesehatan di Kendal. Harapannya, akhir tahun 2014 indikator kesehatan yang dicanangkan Pemkab Kendal bisa mencapai target," imbuhnya.
Menurutnya, gizi buruk memang harus segera tertangani. Sebab, hal itu dapat mengancam perkembangan balita.
"Dampak gizi buruk selain mengancam perkembangan fisik, juga mengancam perkembangan otak balita," lanjutnya.
Sementara Wakil Bupati Kendal Muhammad Mustamsikin mengatakan, Dinas Kesehatan perlu melakukan tindakan untuk mengatasi problem ini, dengan memetakan potensi, tantangan, dan permasalahan yang dihadapi di lapangan.
"Sehingga, permasalahan kesehatan dapat dievaluasi, terutama masalah kesehatan bagi warga miskin. Pelaksanaan program-program kesehatan yang telah dilaksanakan dalam upaya penanganan permasalahan dan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kendal bisa lebih ditingkatkan lagi," tandasnya.
(zik)