Realisasi Laba Swarna Dwipa Meleset
A
A
A
PALEMBANG - Perusahaan Daerah Swarna Dwipa yang merupakan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Sumsel, mencatat hingga akhir Oktober hanya mampu merealisasikan 36,30% raihan laba dari Rp5,5 miliar laba yang ditetapkan tahun ini.
Kendati laba belum tercapai, namun Pemprov Sumsel berencana menyuntikkan modal dalam bentuk aset properti. Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel Mukhlis menegaskan, pihaknya akan memberikan penyertaan modal dengan angka yang cukup signifikan berupa aset properti kepada PD Swarna Dwipa.
“Swarna Dwipa terus kami monitoring. Sejauh ini kinerja Swarna Dwipa dalam keadaan baik dan kami optimistis target pendapatan sampai akhir tahun ini dapat tercapai 100%. Bayangkan saja, untuk laba berhasil dibukukan Rp2 miliar atau sekitar 36,30% dari target Rp 5,5 miliar,” ujar Mukhlis, kemarin.
Kendatipun belum tercapai, lanjut dia, pihaknya meminta kepada pengelola Swarna Dwipa untuk fokus dalam upaya menggenjot perolehan laba sampai akhir tahun ini. Dia mengklaim sampai saat ini Swarna Dwipa tidak dalam masalah dan masih dalam keadaan sehat. Untuk penyertaan modal dalam bentuk aset akan diserahkan dalam waktu dekat ini.
“Saat ini Swarna Dwipa memiliki 80 kamar. Jumlah itu cenderung tidak mampu melayani demand pengunjung yang terus meningkat. Makanya pertimbangan Swarna Dwipa akan diperluas menjadi bahasan guna menggenjot laba. Kami akan minta pertimbangan semua pihak mengingat Swarna Dwipa merupakan peninggalan sejarah yang memiliki nilai esensi tinggi sehingga tidak boleh sembarang merubahnya,” tuturnya.
Dari sisi pendapatan pun, lanjut dia, hingga triwulan II I - /2014 Swarna Dwipa berhasil merealisasikan 73,99% atau sekitar Rp16.687.942.762 dari target pendapatan ditetapkan sebesar Rp22.555.458.000. Begitu pun untuk cost yang dikeluarkan mencapai Rp14.648.929.901 atau sekitar 68% dari anggaran pengeluaran ditetapkan Rp17.037.393.000.
Sedangkan untuk setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbangkan sekitar 67% atau sebesar Rp801.204.144 dari target setoran ditetapkan sebesar Rp1.799.600.000.
“Kami kira kondisi Swarna Dwipa sudah cukup baik. Bahkan pengelola menyanggupi meraih target pendapatan sesuai apa yang ditetapkan. Kami optimistis dapat tercapai mengingat dipenghujung tahun 2014 ini banyak event nasional maupun internasional diselenggarakan di Palembang, Sumsel,” katanya.
Sekda Sum sel Mukti Sulaiman maupun Direktur PD Swarna Dwipa Augie Bunyamin enggan dimintai komentar mengenai masalah kinerja Swarna Dwipa dan menghindar dari wartawan.
Darfian Jaya Suprana
Kendati laba belum tercapai, namun Pemprov Sumsel berencana menyuntikkan modal dalam bentuk aset properti. Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel Mukhlis menegaskan, pihaknya akan memberikan penyertaan modal dengan angka yang cukup signifikan berupa aset properti kepada PD Swarna Dwipa.
“Swarna Dwipa terus kami monitoring. Sejauh ini kinerja Swarna Dwipa dalam keadaan baik dan kami optimistis target pendapatan sampai akhir tahun ini dapat tercapai 100%. Bayangkan saja, untuk laba berhasil dibukukan Rp2 miliar atau sekitar 36,30% dari target Rp 5,5 miliar,” ujar Mukhlis, kemarin.
Kendatipun belum tercapai, lanjut dia, pihaknya meminta kepada pengelola Swarna Dwipa untuk fokus dalam upaya menggenjot perolehan laba sampai akhir tahun ini. Dia mengklaim sampai saat ini Swarna Dwipa tidak dalam masalah dan masih dalam keadaan sehat. Untuk penyertaan modal dalam bentuk aset akan diserahkan dalam waktu dekat ini.
“Saat ini Swarna Dwipa memiliki 80 kamar. Jumlah itu cenderung tidak mampu melayani demand pengunjung yang terus meningkat. Makanya pertimbangan Swarna Dwipa akan diperluas menjadi bahasan guna menggenjot laba. Kami akan minta pertimbangan semua pihak mengingat Swarna Dwipa merupakan peninggalan sejarah yang memiliki nilai esensi tinggi sehingga tidak boleh sembarang merubahnya,” tuturnya.
Dari sisi pendapatan pun, lanjut dia, hingga triwulan II I - /2014 Swarna Dwipa berhasil merealisasikan 73,99% atau sekitar Rp16.687.942.762 dari target pendapatan ditetapkan sebesar Rp22.555.458.000. Begitu pun untuk cost yang dikeluarkan mencapai Rp14.648.929.901 atau sekitar 68% dari anggaran pengeluaran ditetapkan Rp17.037.393.000.
Sedangkan untuk setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbangkan sekitar 67% atau sebesar Rp801.204.144 dari target setoran ditetapkan sebesar Rp1.799.600.000.
“Kami kira kondisi Swarna Dwipa sudah cukup baik. Bahkan pengelola menyanggupi meraih target pendapatan sesuai apa yang ditetapkan. Kami optimistis dapat tercapai mengingat dipenghujung tahun 2014 ini banyak event nasional maupun internasional diselenggarakan di Palembang, Sumsel,” katanya.
Sekda Sum sel Mukti Sulaiman maupun Direktur PD Swarna Dwipa Augie Bunyamin enggan dimintai komentar mengenai masalah kinerja Swarna Dwipa dan menghindar dari wartawan.
Darfian Jaya Suprana
(ftr)