Tolak BBM Naik, Mahasiswa Paksa Masuk Kantor Bupati Pamekasan

Jum'at, 14 November 2014 - 11:48 WIB
Tolak BBM Naik, Mahasiswa Paksa Masuk Kantor Bupati Pamekasan
Tolak BBM Naik, Mahasiswa Paksa Masuk Kantor Bupati Pamekasan
A A A
PAMEKASAN - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kantor Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (14/11/2014), diwarnai bentrok mahasiswa dengan polisi. Ini terjadi lantaran pengunjuk rasa tidak diizinkan masuk ke kantor bupati.

Larangan tersebut membuat emosi para pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini terus memaksa masuk, namun tidak diperbolehkan oleh polisi. Akibatnya, bentrokan tidak bisa dihindari.

Situasi yang memanas bisa diredam setelah pengunjuk rasa lainnya mampu meredam amarah temannya. Petugas berjanji akan mengizinkan pendemo masuk ke kantor bupati, asalkan tidak anarkistis.

"Kami ke sini hanya ingin menyampaikan aspirasi pada Bupati (Achmad Syafii), tapi kenapa kami dihalang-halangi sama aparat," terang salah seorang orator, Imron Ron.

Menurut Imron, aspirasi yang akan disampaikan pada Bupati terkait penolakan terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM. Sebab, hal itu hanya akan menambah penderitaan masyarakat kecil.

"Dengan tegas, kami menolak harga BBM dinaikkan karena hanya membuat rakyat semakin sengsara. Jika BBM dinaikkan, barang yang lain juga ikut naik," tegasnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Pamekasan Kompol Slamet Riyadi, berjanji mempertemukan mahasiswa dengan Bupati Pamekasan Achmad Syafii untuk menyampaikan aspirasi.

"Kami tidak akan menghalang-halangi mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi. Namun, dalam menyampaikan aspirasi tidak boleh anarkis, melainkan harus sesuai dengan prosedur yang ada," ucap Slamet.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8485 seconds (0.1#10.140)