Cerita Anak Amien Rais tentang Teror yang Menimpa Ayahnya
A
A
A
SLEMAN - Mantan Ketua MPR Amien Rais ternyata sering diteror orang tak bertanggung jawab. Teror itu mulai dari yang sifatnya halus hingga tindakan ekstrem, seperti penembakan mobilnya yang terjadi pada Kamis (6/11/2014) dini hari.
Putra sulung Amien Rais, Ahmad Hanafi Rais, mengaku aksi teror yang menimpa keluarganya bukan hanya sekali. Saat reformasi 1998, Amien Rais mendapatkan teror berupa pelemparan batu oleh orang tak dikenal di rumahnya.
"Yang pertama, pelemparan batu mengenai kaca rumah. Sekitar tiga bulan berikutnya, kembali lagi aksi teror serupa, pelemparan batu mengenai kaca lagi," kata Hanafi Rais, Sabtu (8/11/2014).
Teror yang sifatnya halus, kata dia, berupa pesan singkat yang isinya tidak pantas disebut karena berupa cacian dan hinaan yang ditujukan kepada ayahnya. Hanafi mengaku ancaman tersebut tidak pernah dianggapi serius oleh Amien Rais maupun keluarganya.
"Ada SMS ancaman, ada juga caci maki dan hinaan. Saya sendiri sudah lupa bunyi pesan-pesan singkatnya," kata anggota DPR RI tersebut.
Meski ayahnya sering diterpa teror, Hanafi memilih berprasangka baik. Tapi, khusus teror berupa penembakan yang mengenai mobil Toyota Harrier milik ayahnya, dia menilai sebagai teror ekstrem.
Hanafi juga berharap kepolisian, khususnya Polda DIY, mengusut tuntas dengan menangkap pelaku teror tersebut. Dia mengaku teror-teror terdahulu tidak dilaporkan ke polisi karena dianggap sesuatu yang kecil.
Dia tak ingin menarik peristiwa teror yang dialami ayahnya tersebut pada ranah politik. "Yang ini (penembakan) tidak perlu ditarik-tarik dari sisi politik, kita tunggu fakta-fakta hukum dari kepolisian seperti apa, kita beri dorongan polisi menyelesaikannya."
Pascainsiden penembakan, kata Hanafi, tidak ada yang berubah dari rutinitas keseharian keluarganya. Hanya saja, saat ini masih ada pihak kepolisian, baik yang berseragam maupun pakaian preman turut berjaga di rumah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
"Mengenai keselamatan, kita serahkan pada Yang Maha Menjaga," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengaku ada beberapa personel kepolisian yang melakukan pengamanan di rumah Amien Rais pascainsiden penembakan. Dia mengaku belum tahu sampai kapan penjagaan itu tersebut diakhiri.
"Ya kita tunggu sampai kondisi benar-benar cukup kondusif," kata Anny.
Putra sulung Amien Rais, Ahmad Hanafi Rais, mengaku aksi teror yang menimpa keluarganya bukan hanya sekali. Saat reformasi 1998, Amien Rais mendapatkan teror berupa pelemparan batu oleh orang tak dikenal di rumahnya.
"Yang pertama, pelemparan batu mengenai kaca rumah. Sekitar tiga bulan berikutnya, kembali lagi aksi teror serupa, pelemparan batu mengenai kaca lagi," kata Hanafi Rais, Sabtu (8/11/2014).
Teror yang sifatnya halus, kata dia, berupa pesan singkat yang isinya tidak pantas disebut karena berupa cacian dan hinaan yang ditujukan kepada ayahnya. Hanafi mengaku ancaman tersebut tidak pernah dianggapi serius oleh Amien Rais maupun keluarganya.
"Ada SMS ancaman, ada juga caci maki dan hinaan. Saya sendiri sudah lupa bunyi pesan-pesan singkatnya," kata anggota DPR RI tersebut.
Meski ayahnya sering diterpa teror, Hanafi memilih berprasangka baik. Tapi, khusus teror berupa penembakan yang mengenai mobil Toyota Harrier milik ayahnya, dia menilai sebagai teror ekstrem.
Hanafi juga berharap kepolisian, khususnya Polda DIY, mengusut tuntas dengan menangkap pelaku teror tersebut. Dia mengaku teror-teror terdahulu tidak dilaporkan ke polisi karena dianggap sesuatu yang kecil.
Dia tak ingin menarik peristiwa teror yang dialami ayahnya tersebut pada ranah politik. "Yang ini (penembakan) tidak perlu ditarik-tarik dari sisi politik, kita tunggu fakta-fakta hukum dari kepolisian seperti apa, kita beri dorongan polisi menyelesaikannya."
Pascainsiden penembakan, kata Hanafi, tidak ada yang berubah dari rutinitas keseharian keluarganya. Hanya saja, saat ini masih ada pihak kepolisian, baik yang berseragam maupun pakaian preman turut berjaga di rumah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
"Mengenai keselamatan, kita serahkan pada Yang Maha Menjaga," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengaku ada beberapa personel kepolisian yang melakukan pengamanan di rumah Amien Rais pascainsiden penembakan. Dia mengaku belum tahu sampai kapan penjagaan itu tersebut diakhiri.
"Ya kita tunggu sampai kondisi benar-benar cukup kondusif," kata Anny.
(zik)