Kepala Sekolah Jemur Siswanya hingga Sakit
A
A
A
SUMENEP - Ikbar, siswa kelas 10 SMAN Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dihukum kepala sekolahnya berjemur selama satu jam.
Akibatnya, siswa tersebut jatuh sakit hingga dirawat di puskesmas. Tidak hanya Ikbar yang dihukum, tetapi enam siswa lainnya juga mendapat hukuman yang sama.
Tak pelak, perbuatan kepala sekolah tersebut mendapat reaksi keras dari wali murid siswa.
Mereka mendatangi SMAN Gapura, Rabu (5/11/2014), untuk meminta pertanggungjawaban kepala sekolah. Sebab, hukuman yang diberikan pada siswanya dinilai sudah kelewat batas.
"Kepala sekolah harus bertanggung jawab, karena akibat dari hukuman yang diberikan membuat keponakan saya sakit hingga dirawat di Puskesmas," terang Paman Ikbar, Taufik, saat dikonfirmasi.
Menurut Taufik, sebenarnya sang keponakan tidak pantas mendapat hukuman tersebut. Sebab, ia sudah minta izin kepada guru bimbingan konseling (BK) untuk mengambil SKHU di SMP Batang-Batang saat istirahat.
"Ternyata diketahui kepala sekolah dan langsung menghukum keponakan saya dengan menyuruh berdiri di tempat yang panas bersama siswa yang lain," papar Taufik.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMAN Gapura, Rafiudin, menerangkan, telah terjadi kesalahpahaman antara kepala sekolah dengan guru BK, sehingga berujung pada pemberian sanksi bagi siswa.
"Yang dijemur tidak sampai lima menit. Saat itu, kepala sekolah berpapasan dengan siswa. Lalu memberikan hukuman dijemur karena dinilai melakukan pelanggaran," terang Rafiudin.
Akibatnya, siswa tersebut jatuh sakit hingga dirawat di puskesmas. Tidak hanya Ikbar yang dihukum, tetapi enam siswa lainnya juga mendapat hukuman yang sama.
Tak pelak, perbuatan kepala sekolah tersebut mendapat reaksi keras dari wali murid siswa.
Mereka mendatangi SMAN Gapura, Rabu (5/11/2014), untuk meminta pertanggungjawaban kepala sekolah. Sebab, hukuman yang diberikan pada siswanya dinilai sudah kelewat batas.
"Kepala sekolah harus bertanggung jawab, karena akibat dari hukuman yang diberikan membuat keponakan saya sakit hingga dirawat di Puskesmas," terang Paman Ikbar, Taufik, saat dikonfirmasi.
Menurut Taufik, sebenarnya sang keponakan tidak pantas mendapat hukuman tersebut. Sebab, ia sudah minta izin kepada guru bimbingan konseling (BK) untuk mengambil SKHU di SMP Batang-Batang saat istirahat.
"Ternyata diketahui kepala sekolah dan langsung menghukum keponakan saya dengan menyuruh berdiri di tempat yang panas bersama siswa yang lain," papar Taufik.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMAN Gapura, Rafiudin, menerangkan, telah terjadi kesalahpahaman antara kepala sekolah dengan guru BK, sehingga berujung pada pemberian sanksi bagi siswa.
"Yang dijemur tidak sampai lima menit. Saat itu, kepala sekolah berpapasan dengan siswa. Lalu memberikan hukuman dijemur karena dinilai melakukan pelanggaran," terang Rafiudin.
(lis)