Benahi Candi Penataran, Pemkab Blitar Siapkan Rp3 M
A
A
A
BLITAR - Pemerintah Kabupaten Blitar mengalokasikan dana Rp3 miliar untuk pengembangan kawasan Candi Penataran. Untuk memaksimalkan tujuan wisata budaya, di sekitar candi terbesar Provinsi Jawa Timur tersebut akan dibangun beragam fasilitas pendukung.
"Ini bertujuan untuk semakin menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing," ujar Kepala Disporbudpar Pemerintah Kabupaten Blitar Luhur Sejati kepada wartawan, Jumat (31/10/2014).
Pada pembangunan tahap pertama, pemkab akan menyulap sebagian sudut ruangan menjadi amphitheatre. Keberadaan amphitheatre diproyeksikan menjadi "altar" bagi pementasan seni.
Sebagai pendukung, dinas terkait juga akan merombak kolam renang yang sudah ada, termasuk menata ulang lahan parkir kendaraan. "Pembangunan sudah mulai berjalan. Ini semua bentuk komitmen pemkab meningkatkan potensi wisata," terang Luhur.
Sekadar diketahui, meski dinobatkan sebagai monumen purbakala terbesar di Jawa Timur, daya tarik Candi Penataran tidak sebesar Candi Prambanan dan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Dari kajian yang pernah diungkapkan legislatif, letak Candi Penataran yang terhalang permukiman penduduk membuat kemegahan Candi Penataran menjadi kabur.
Candi Penataran tidak bisa ditatap langsung dari ruas jalan utama sebagaimana para pemakai jalan dengan mudah melihat Prambanan dan Borobudur dari kejauhan. Menurut Luhur, pada pembangunan tahap kedua, akan dibuat kolam arus di sekitar kawasan candi. Kemudian, pengembangan kolam ikan koi dan wisata kuliner berkonsep pujasera. Hal itu mengingat Blitar merupakan salah satu penghasil ikan koi terbesar di Tanah Air.
"Pembangunan tahap kedua ini akan dimulai tahun 2015," terangnya.
Luhur menegaskan, pembangunan kawasan candi tidak sedikit pun menyentuh artefak yang ada. Sebab, candi merupakan kawasan cagar budaya yang secara yuridis terlarang untuk diubah konstruksinya.
Menanggapi hal ini Ketua DPRD Kabupaten Blitar Marhaenis Urip Widodo menyatakan mendukung upaya Disporbudpar untuk mengembangkan kawasan wisata Candi Penataran.
Selain menjadi wahana rekreasi, wisata Penataran juga menjadi sarana edukasi sejarah. "Ini bagus sekali. Legislatif mendukung sepenuhnya proyek ini," ujarnya.
"Ini bertujuan untuk semakin menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing," ujar Kepala Disporbudpar Pemerintah Kabupaten Blitar Luhur Sejati kepada wartawan, Jumat (31/10/2014).
Pada pembangunan tahap pertama, pemkab akan menyulap sebagian sudut ruangan menjadi amphitheatre. Keberadaan amphitheatre diproyeksikan menjadi "altar" bagi pementasan seni.
Sebagai pendukung, dinas terkait juga akan merombak kolam renang yang sudah ada, termasuk menata ulang lahan parkir kendaraan. "Pembangunan sudah mulai berjalan. Ini semua bentuk komitmen pemkab meningkatkan potensi wisata," terang Luhur.
Sekadar diketahui, meski dinobatkan sebagai monumen purbakala terbesar di Jawa Timur, daya tarik Candi Penataran tidak sebesar Candi Prambanan dan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Dari kajian yang pernah diungkapkan legislatif, letak Candi Penataran yang terhalang permukiman penduduk membuat kemegahan Candi Penataran menjadi kabur.
Candi Penataran tidak bisa ditatap langsung dari ruas jalan utama sebagaimana para pemakai jalan dengan mudah melihat Prambanan dan Borobudur dari kejauhan. Menurut Luhur, pada pembangunan tahap kedua, akan dibuat kolam arus di sekitar kawasan candi. Kemudian, pengembangan kolam ikan koi dan wisata kuliner berkonsep pujasera. Hal itu mengingat Blitar merupakan salah satu penghasil ikan koi terbesar di Tanah Air.
"Pembangunan tahap kedua ini akan dimulai tahun 2015," terangnya.
Luhur menegaskan, pembangunan kawasan candi tidak sedikit pun menyentuh artefak yang ada. Sebab, candi merupakan kawasan cagar budaya yang secara yuridis terlarang untuk diubah konstruksinya.
Menanggapi hal ini Ketua DPRD Kabupaten Blitar Marhaenis Urip Widodo menyatakan mendukung upaya Disporbudpar untuk mengembangkan kawasan wisata Candi Penataran.
Selain menjadi wahana rekreasi, wisata Penataran juga menjadi sarana edukasi sejarah. "Ini bagus sekali. Legislatif mendukung sepenuhnya proyek ini," ujarnya.
(zik)