John Ellis Cari Keadilan dan Kebenaran Atas Kematian Robert

Senin, 27 Oktober 2014 - 13:48 WIB
John Ellis Cari Keadilan dan Kebenaran Atas Kematian Robert
John Ellis Cari Keadilan dan Kebenaran Atas Kematian Robert
A A A
DENPASAR - John Ellis putra korban pembunuhan Robert Kevin Ellis warga Inggris akan mencari jawaban dan keadilan atas tragedi yang menimpa ayahnya itu.

Remaja Inggris ini mengatakan bahwa selama ini yang diberitakan di media adalah salah. Sebelumnya John bertemu dengan ibunya yang sekaligus menjadi tersangka pembunuhan tersebut Julaikah Noor Aini.

Saat keluar dari ruangan ketika diwawancara wartawan Jhon hanya diam saja namun dia memberikan pernyataan lewat secarik kertas yang diberikannya kepada wartawan.

“Sebagai sebuah keluarga kami bersatu dan tidak kenal lelah dalam mencari jawaban dan keadilan atas apa yang telah terjadi dalam tragedi ini. Kami berterima kasih dan bersyukur atas semua dukungan dan bantuan yang kami terima,” ungkapnya dalam secarik kertas tersebut di Denpasar, Senin (27/10/2014).

Secarik kertas itu diberikan kepada wartawan setelah menemui ibunya (Julaikah) di Polda Bali, saat itu John ditemani oleh bodygard dan pengacaranya.
Selain itu, kata dia, juga banyak media yang memberitakan tentang kejelekan Robert.

“Kami sebagai keluarga sangat kehilangan ayah kami, kejadian yang besar dan tragis banyak banyak diberitakan di media. Banyak informasi yang keliru dan ketidakakuratan faktual dalam berita itu,” ujarnya.

Menurut Jhon, penting bagi keluarga untuk meluruskan berita yang telah beredar, bahwa Robert atau yang akrab dipanggil Bob ini adalah seorang yang penuh kasih dan setia dia juga menyayangi saudara, dan anak-anaknya.

Robert merupakan pengusaha properti, dalam rilisnya itu mengatakan bahwa dalam bisnis Robert menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi ribuan warga Indonesia.

Robert Kevin Ellis dibunuh Julaikah Noor Aini pada Senin 20 Oktober 2014, dan mayat korban dibuang di Desa Sedang, Abiansemal, Badung.

Julaikah membunuh suaminya itu dibantu tujuh orang, yang saat ini masih ada empat orang menjadi buronan, sementara tiga tersangka lainya sudah mendekam di penjara.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7887 seconds (0.1#10.140)