Polisi Dalami Kasus Pembantaian 1 Keluarga di Jombang
A
A
A
JOMBANG - Polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus pembantaian sadis yang dilakukan Ihsan Pratama (19) terhadap keluarga mantan majikannya Hendriadi, di Perumahan Sambing Permai, Jombang, Jawa Timur.
Berdasarkan pemeriksaan petugas, Ihsan nekat membantai satu keluarga majikannya, karena kesal dituduh mencuri. Padahal, dia mengaku tidak pernah melakukan pencurian seperti yang dituduhkan.
Namun keterangan Ihsan dinilai mengada-ada. Para pedagang di sekitar toko milik Hendriadi mengaku, Ihsan pernah tepergok mencuri oleh warga, dan petugas pasar, saat memanjat pohon dan hendak masuk ke dalam toko korban, pukul 02.00 WIB.
"Saat itu, dia jatuh dari atap toko, hingga membuat plafon toko jebol. Warga kemudian melaporkannya kepada Hendriadi, hingga tiga hari kemudian, Henderiadi dan keluarganya dibantai Ihsan," ungkap Suyono, petugas keamanan pasar, Sabtu (25/10/2014).
Petugas keamanan pasar, dan para pedagang di Pasar Legi berharap, pelaku dihukum mati, karena pembunuhan yang dilakukan sangat sadis dan tidak mengenal perikemanusiaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi, pada Rabu dini hari lalu.
Saat itu, Ihsan Pratama, pemuda asal Pekanbaru, Riau, tiba-tiba membantai pasangan suami-istri mantan majikannya, sekaligus dua anak majikannya yang masih kecil. Akibatnya, istri dan dua anak majikannya tewas.
Sementara majikan prianya mengalami kritis, dan sampai ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Berdasarkan pemeriksaan petugas, Ihsan nekat membantai satu keluarga majikannya, karena kesal dituduh mencuri. Padahal, dia mengaku tidak pernah melakukan pencurian seperti yang dituduhkan.
Namun keterangan Ihsan dinilai mengada-ada. Para pedagang di sekitar toko milik Hendriadi mengaku, Ihsan pernah tepergok mencuri oleh warga, dan petugas pasar, saat memanjat pohon dan hendak masuk ke dalam toko korban, pukul 02.00 WIB.
"Saat itu, dia jatuh dari atap toko, hingga membuat plafon toko jebol. Warga kemudian melaporkannya kepada Hendriadi, hingga tiga hari kemudian, Henderiadi dan keluarganya dibantai Ihsan," ungkap Suyono, petugas keamanan pasar, Sabtu (25/10/2014).
Petugas keamanan pasar, dan para pedagang di Pasar Legi berharap, pelaku dihukum mati, karena pembunuhan yang dilakukan sangat sadis dan tidak mengenal perikemanusiaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi, pada Rabu dini hari lalu.
Saat itu, Ihsan Pratama, pemuda asal Pekanbaru, Riau, tiba-tiba membantai pasangan suami-istri mantan majikannya, sekaligus dua anak majikannya yang masih kecil. Akibatnya, istri dan dua anak majikannya tewas.
Sementara majikan prianya mengalami kritis, dan sampai ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
(san)