Dihipnotis, 45 Ekor Hewan Kurban Raib
A
A
A
BREBES - Abdul Somad, 40, seorang penjual kambing kurban di Desa Kauman, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), harus kehilangan 45 ekor kambing senilai Rp90 juta karena ditipu calon pembeli yang diduga menggunakan ilmu hipnotis.
Kejadian ini bermula saat Abdul Somad kedatangan tiga orang pembeli yang mengaku dari Cirebon pada Rabu (1/9/2014) lalu. Tiga orang yang berperawakan tegap dan berpakaian safari itu mengaku hendak membeli kambing sebanyak 45 ekor untuk kurban di sebuah yayasan di Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Setelah proses tawar menawar, disepakati harga satu ekor kambing Rp2 juta, sehingga total yang harus dibayar Rp90 juta. Para pembeli yang datang menggunakan mobil Daihatsu Terios warna putih E 1301 VI berjanji akan datang kembali keesokan harinya, Kamis (2/9/2014), untuk menindaklanjuti transaksi jual beli tersebut.
"Mereka juga minta disediakan tukang jagal untuk menyembelih kambingnya di Cirebon. Upahnya Rp50 ribu per ekor," ujar Somad saat melapor di Polsek Brebes, Jumat (3/10/2014). Kamis (2/10/2014), sekitar pukul 06.00 WIB, atas kesepakatan penjual dan pembeli, 45 ekor kambing tersebut dibawa menggunakan truk ekspedisi yang kebetulan mangkal di Brebes.
Karena pembeli menjanjikan akan membayar setelah sampai di Cirebon, Somad pun meminta dua bosnya, yakni Tasno dan Muslih, serta seorang tukang jagal, Warsip ikut ke Cirebon, sekaligus mengawal 45 ekor kambing. Sementara, Somad tidak ikut karena menjaga lapak dagangannya.
"Pak Tasno, Muslih, dan Pak Warsip, disuruh ikut dalam mobil Terios yang dibawa pembeli, termasuk supir dan kernet truk ekspedisi. Sedangkan yang membawa truknya, adalah teman si pembeli. Anehnya, saat itu tidak curiga sama sekali," ujar Somad.
Ketika sudah masuk ke Kota Cirebon, tepatnya di sekitar bandar udara, semua yang ikut dalam mobil Terios diminta turun dan ditelantarkan. Sedangkan truk bersama kambingnya tetap melanjutkan perjalanan. "Saat diminta turun, semuanya nurut. Namanya juga tidak sadar, seperti dihipnotis," ujarnya.
Somad mengakui, ketika datang ke lapaknya dan bertransaksi, salah satu pembeli sempat berperilaku aneh. Yakni memaksa untuk menyemir sepatu kulit yang dipakainya. "Saya sudah nolak, nggak enak, tapi mereka tetap memaksa. Anehnya di situ," ujar dia.
Adapun kambing yang dibawa kabur merupakan milik empat orang peternak kambing di wilayah Kauman, yakni Tasno sejumlah 27 ekor, Rosidin sejumlah 6 ekor, Muslih sejumlah 9 ekor, dan Jaron sejumlah 3 ekor. "Saya sudah jualan sejak hari Sabtu (27/9/2014). Ada 70-an ekor kambing yang sudah laku terjual," imbuhnya.
Tasno, pemilik kambing yang ikut ke Cirebon sama sekai tak menyimpan curiga saat diminta turun dari mobil Terios. "Awalnya, yang disuruh turun tiga orang. Saya, sopir, dan kernet truk. Kalau Pak Muslih tidak diminta turun. Pelaku beralasan mau beli materai dan memfoto kopi KTP. Kami disuruh nunggu di pinggir jalan," kata Tasno.
Ditunggu sekitar satu jam, para pembeli tak kunjung menjemput. Malah, belakangan Muslih yang ikut untuk membeli materai dan memotokopi KTP, menelepon dirinya dan mengaku diturunkan di sebuah SPBU. "Akhirnya kami pulang kembali ke Brebes pakai bus," ucapnya.
Setelah sadar menjadi korban penipuan, Somad,Tasno, Muslih, sopir dan kernet truk melaporkan kasus tersebut ke Polsek Brebes. Hingga sore hari, laporan mereka masih didalami oleh petugas di Unit Reskrim.
Kejadian ini bermula saat Abdul Somad kedatangan tiga orang pembeli yang mengaku dari Cirebon pada Rabu (1/9/2014) lalu. Tiga orang yang berperawakan tegap dan berpakaian safari itu mengaku hendak membeli kambing sebanyak 45 ekor untuk kurban di sebuah yayasan di Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Setelah proses tawar menawar, disepakati harga satu ekor kambing Rp2 juta, sehingga total yang harus dibayar Rp90 juta. Para pembeli yang datang menggunakan mobil Daihatsu Terios warna putih E 1301 VI berjanji akan datang kembali keesokan harinya, Kamis (2/9/2014), untuk menindaklanjuti transaksi jual beli tersebut.
"Mereka juga minta disediakan tukang jagal untuk menyembelih kambingnya di Cirebon. Upahnya Rp50 ribu per ekor," ujar Somad saat melapor di Polsek Brebes, Jumat (3/10/2014). Kamis (2/10/2014), sekitar pukul 06.00 WIB, atas kesepakatan penjual dan pembeli, 45 ekor kambing tersebut dibawa menggunakan truk ekspedisi yang kebetulan mangkal di Brebes.
Karena pembeli menjanjikan akan membayar setelah sampai di Cirebon, Somad pun meminta dua bosnya, yakni Tasno dan Muslih, serta seorang tukang jagal, Warsip ikut ke Cirebon, sekaligus mengawal 45 ekor kambing. Sementara, Somad tidak ikut karena menjaga lapak dagangannya.
"Pak Tasno, Muslih, dan Pak Warsip, disuruh ikut dalam mobil Terios yang dibawa pembeli, termasuk supir dan kernet truk ekspedisi. Sedangkan yang membawa truknya, adalah teman si pembeli. Anehnya, saat itu tidak curiga sama sekali," ujar Somad.
Ketika sudah masuk ke Kota Cirebon, tepatnya di sekitar bandar udara, semua yang ikut dalam mobil Terios diminta turun dan ditelantarkan. Sedangkan truk bersama kambingnya tetap melanjutkan perjalanan. "Saat diminta turun, semuanya nurut. Namanya juga tidak sadar, seperti dihipnotis," ujarnya.
Somad mengakui, ketika datang ke lapaknya dan bertransaksi, salah satu pembeli sempat berperilaku aneh. Yakni memaksa untuk menyemir sepatu kulit yang dipakainya. "Saya sudah nolak, nggak enak, tapi mereka tetap memaksa. Anehnya di situ," ujar dia.
Adapun kambing yang dibawa kabur merupakan milik empat orang peternak kambing di wilayah Kauman, yakni Tasno sejumlah 27 ekor, Rosidin sejumlah 6 ekor, Muslih sejumlah 9 ekor, dan Jaron sejumlah 3 ekor. "Saya sudah jualan sejak hari Sabtu (27/9/2014). Ada 70-an ekor kambing yang sudah laku terjual," imbuhnya.
Tasno, pemilik kambing yang ikut ke Cirebon sama sekai tak menyimpan curiga saat diminta turun dari mobil Terios. "Awalnya, yang disuruh turun tiga orang. Saya, sopir, dan kernet truk. Kalau Pak Muslih tidak diminta turun. Pelaku beralasan mau beli materai dan memfoto kopi KTP. Kami disuruh nunggu di pinggir jalan," kata Tasno.
Ditunggu sekitar satu jam, para pembeli tak kunjung menjemput. Malah, belakangan Muslih yang ikut untuk membeli materai dan memotokopi KTP, menelepon dirinya dan mengaku diturunkan di sebuah SPBU. "Akhirnya kami pulang kembali ke Brebes pakai bus," ucapnya.
Setelah sadar menjadi korban penipuan, Somad,Tasno, Muslih, sopir dan kernet truk melaporkan kasus tersebut ke Polsek Brebes. Hingga sore hari, laporan mereka masih didalami oleh petugas di Unit Reskrim.
(lis)