Cap Batik Terbesar di Cirebon Raih MURI

Kamis, 02 Oktober 2014 - 14:45 WIB
Cap Batik Terbesar di...
Cap Batik Terbesar di Cirebon Raih MURI
A A A
CIREBON - Cap batik terbesar di Cirebon mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Cap batik itu dibuat pengusaha muda batik asal Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Ibnu Riyanto.

Cap Batik yang dibuat Ibnu, Owner Pusat Grosir Batik Trusmi, berukuran 3x2 meter seberat sekitar 200 kilogram. Motif batik pada cap terbesar tersebut berupa mega mendung.

Anugerah rekor diberikan langsung Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, saat puncak Karnaval Batik Trusmi yang digelar Ibnu, Rabu 1 Oktober 2014 malam, di Jalan Siliwangi, tepatnya di depan Balai Kota Cirebon.

Penganugerahan dihadiri Senior Manager MURI Paulus Pangka. Disaksikan Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno, maupun Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, serta muspida Kota Cirebon. Gelaran itu untuk mempringati Hari Batik Nasional dan HUT Ke-645 Kota Cirebon.

“Kami sengaja memilih mega mendung sebagai motif pada stempelnya, karena lebih familiar dibanding motif lain. Secara nasional, mega mendung lebih dikenal sebagai ikon batik Trusmi Cirebon,” jelas Ibnu, kepada wartawan, Kamis (2/10/2014).

Ibnu sendiri pernah dianugerahi MURI sebagai pemegang rekor Pemilik Toko Batik Terluas 4.840 m2 pada Usia Termuda 22 tahun, 4 bulan, 11 hari, pada Maret 2013.

Menurut Wagub, penghargaan itu telah mengangkat Batik Cirebon, khususnya Trusmi ketingkatan yang lebih tinggi. Dia menyebutkan, secara umum Jabar memiliki ragam batik dengan keunikan masing-masing.

“Saya mengajak masyarakat Jabar ‘setia’ menggunakan produk kerajinan Jabar. Begitu pun perajin Jabar, jangan berhenti berinovasi dan meningkatkan kreativitasnya untuk menghasilkan karya,” tutur dia.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5976 seconds (0.1#10.140)