Ruang Kelas Rusak, Siswa SD Belajar di Gudang
A
A
A
GARUT - Sebanyak 15 siswa kelas III SDN Sanding 06, Desa Girimakmur, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, belajar di dalam gudang. Aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dilakukan di tempat penyimpanan barang karena ruang kelas mereka rusak.
Kondisi ruangan gudang sangat sempit dan nyaris tanpa ventilasi. Agar dapat mendapat cukup udara, pintu dari ruangan yang hanya berukuran sekitar 3x4 meter itu selalu dibuka jika KBM berlangsung.
Guru SDN Sanding 06, Komariah, mengatakan, ruang kelas III memang telah mengalami kerusakan sejak beberapa tahun lalu. Khawatir atapnya ambruk, para siswa pun dipindah ke dalam gudang untuk dapat belajar dengan layak.
“Sekolah kami hanya memiliki lima ruangan kelas. Yang satu, ruangannya rusak. Atapnya sudah rusak parah. Makanya para siswa kelas III dipindah ke gudang,” kata Komariah, Jumat (19/9/2014).
Menurutnya, kepala sekolah telah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Garut. Namun, hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Belum ada kabar dari pemerintah terkait bantuan perbaikan ruang kelas ini. Padahal kepala sekolah sudah menyampaikan permohonan perbaikan ruang kelas ini berkali-kali,” ujarnya.
Sementara itu, Komite Sekolah SDN Sanding 06 Solehudin mengaku, sekolah tersebut pernah menerima bantuan perbaikan rehab kelas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2008 dan 2013.
Namun, bantuan ini hanya untuk perbaikan empat ruang kelas saja. “Makanya, ruangan kelas yang biasa dipakai siswa kelas II dan III itu rusak," katanya.
Kondisi ruangan gudang sangat sempit dan nyaris tanpa ventilasi. Agar dapat mendapat cukup udara, pintu dari ruangan yang hanya berukuran sekitar 3x4 meter itu selalu dibuka jika KBM berlangsung.
Guru SDN Sanding 06, Komariah, mengatakan, ruang kelas III memang telah mengalami kerusakan sejak beberapa tahun lalu. Khawatir atapnya ambruk, para siswa pun dipindah ke dalam gudang untuk dapat belajar dengan layak.
“Sekolah kami hanya memiliki lima ruangan kelas. Yang satu, ruangannya rusak. Atapnya sudah rusak parah. Makanya para siswa kelas III dipindah ke gudang,” kata Komariah, Jumat (19/9/2014).
Menurutnya, kepala sekolah telah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Garut. Namun, hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Belum ada kabar dari pemerintah terkait bantuan perbaikan ruang kelas ini. Padahal kepala sekolah sudah menyampaikan permohonan perbaikan ruang kelas ini berkali-kali,” ujarnya.
Sementara itu, Komite Sekolah SDN Sanding 06 Solehudin mengaku, sekolah tersebut pernah menerima bantuan perbaikan rehab kelas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2008 dan 2013.
Namun, bantuan ini hanya untuk perbaikan empat ruang kelas saja. “Makanya, ruangan kelas yang biasa dipakai siswa kelas II dan III itu rusak," katanya.
(lis)