Pemprov Jatim Bagikan Seragam Dewan Rp2 Juta
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) membagi-bagikan seragam dewan provinsi sebesar Rp2 juta per orang. Seragam dewan itu, rencananya akan dipakai untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jatim, pada 12 Oktober 2014.
Seragam seharga Rp2 juta itu, diberikan dalam bentuk kain, lengkap dengan topi khas Jatim, serta bros taring harimau yang terbuat dari batu marmer. Seragam ini merupakan pakaian khas Jatim.
Masing-masing anggota DPRD mendapatkan jatah satu stel seragam. Saat peringatan HUT Jatim dilangsungkan, mereka diwajibkan datang dengan seragam yang sudah jadi tersebut. Seragam ini, sama persis dengan yang akan dikenakan gubernur dan wakilnya.
"Harga paket untuk kain tersebut adalah Rp1,5 juta. Setiap tahun, pasti dapat pakaian ini. Harganya Rp1,5 juta. Sementara biaya jahitnya Rp500.000,” ujar salah seorang staf DPRD Jatim yang enggan disebutkan namanya, Rabu (17/9/2014).
Berdasarkan informasi yang terhimpun, biaya untuk jahit ini akan ditanggung oleh anggaran Sekretariat DPRD. Tetapi, karena anggaran yang belum bisa dicairkan, masing-masing anggota akan menalangi lebih dahulu.
“Nanti, uangnya diganti kok. Sebab, anggarannya memang belum ada,” imbuh staf DPRD lainya yang enggan disebut namanya.
Untuk mengetahui lebih lengkap kontroversi seragam khas Jatim ini, baca berita selanjutnya di Koran Sindo Jatim, Kamis 18 September 2014.
Seragam seharga Rp2 juta itu, diberikan dalam bentuk kain, lengkap dengan topi khas Jatim, serta bros taring harimau yang terbuat dari batu marmer. Seragam ini merupakan pakaian khas Jatim.
Masing-masing anggota DPRD mendapatkan jatah satu stel seragam. Saat peringatan HUT Jatim dilangsungkan, mereka diwajibkan datang dengan seragam yang sudah jadi tersebut. Seragam ini, sama persis dengan yang akan dikenakan gubernur dan wakilnya.
"Harga paket untuk kain tersebut adalah Rp1,5 juta. Setiap tahun, pasti dapat pakaian ini. Harganya Rp1,5 juta. Sementara biaya jahitnya Rp500.000,” ujar salah seorang staf DPRD Jatim yang enggan disebutkan namanya, Rabu (17/9/2014).
Berdasarkan informasi yang terhimpun, biaya untuk jahit ini akan ditanggung oleh anggaran Sekretariat DPRD. Tetapi, karena anggaran yang belum bisa dicairkan, masing-masing anggota akan menalangi lebih dahulu.
“Nanti, uangnya diganti kok. Sebab, anggarannya memang belum ada,” imbuh staf DPRD lainya yang enggan disebut namanya.
Untuk mengetahui lebih lengkap kontroversi seragam khas Jatim ini, baca berita selanjutnya di Koran Sindo Jatim, Kamis 18 September 2014.
(san)