Shelter BRT Jadi Target Pelaku Vandalisme

Sabtu, 13 September 2014 - 17:37 WIB
Shelter BRT Jadi Target...
Shelter BRT Jadi Target Pelaku Vandalisme
A A A
SEMARANG - Shelter Bus Rapid Transit (BRT) yang tersebar di berbagai lokasi di Kota Semarang menjadi target pelaku vandalisme. Akibatnya, shelter-shelter tersebut penuh dengan gambar yang tak beraturan dan membuat kesan kumuh.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, hampir seluruh shelter di Kota Semarang penuh dengan coretan itu. Seperti di koridor IV misalnya, mulai dari Cangkiran Boja hingga Jrakah, hampir seluruh shelter penuh dengan gambar tak bermakna itu.

Hal serupa juga terlihat di berbagai shelter lain di kawasan jalan-jalan protokol Kota Semarang, seperti Jalan Siliwangi, Jalan Soegijapranata, Pandanaran, dan sebagainya.

Kondisi tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pengguna BRT. Menurut mereka, gambar-gambar itu sangat mengganggu pemandangan karena tidak dapat dinikmati.

"Gambarnya hanya coret-coret tak bermakna, bahkan kadang ada kata-kata penghinaan bagi daerah lainnya. Kan kesannya jadi kumuh," kata Siska (27), warga Ngaliyan Semarang, Sabtu (13/9/2014).

Siska berharap instansi terkait segera melakukan pembersihan terhadap gambar-gambar tersebut. Atau kalau bisa, Pemkot Semarang dapat menggandeng komunitas grafiti yang ada di Kota Semarang untuk menggambar di shelter-shelter itu.

"Seperti yang ada di shelter Jalan Pemuda itu, itu kan gambarnya bagus-bagus dan memiliki pesan moral," pungkasnya.

Muhammad Taufiq (23), penanggung jawab komunitas Zone Of Street Art (ZOS) Kota Semarang, mengatakan Pemkot Semarang dapat menggandeng anggota komunitas grafiti yang ada di Kota Semarang untuk mempercantik shelter-shelter itu.

"Sebenarnya banyak anak muda kreatif di dunia grafiti yang ada di Kota Semarang ini. Mereka dapat dimanfaatkan untuk memperindah Kota Semarang, salah satunya menggambar shelter-shelter yang ada," kata dia.

Taufiq juga menyesalkan banyaknya aksi vandalisme di berbagai shelter BRT di Kota Semarang. Menurutnya, hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan biasanya dilakukan saat malam hari.

"Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah tindakan serupa ya dengan cara mengajak anggota komunitas grafiti mempercantik shelter itu. Kalau sudah ada gambarnya, kemungkinan besar tidak akan dirusak lagi," paparnya.

Pemkot Semarang, lanjut dia, dapat melanjutkan apa yang dilakukan pada shelter di Jalan Pemuda. Dengan mengajak komunitas berlomba melukis shelter, hasilnya juga akan lebih baik.

"Jadi lebih terkonsep dan tertata rapi. Selain itu juga memiliki makna dan mengandung gambar-gambar yang menginspirasi masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) BRT Trans Semarang Bambang Kuntarso saat dikonfirmasi juga menyesalkan adanya aksi vandalisme itu. Dirinya mengaku kecewa dengan ulah oknum masyarakat yang melakukannya.

"Itu kan dibangun dari dana masyarakat sendiri, seharusnya dijaga dan dirawat. Kami juga menyesalkan aksi itu," kata dia.

Ke depan, pihaknya akan berusaha untuk menghilangkan coretan-coretan itu dengan mengecat ulang. Saat ini, pihaknya masih mengajukan anggaran perawatan untuk proses pengecatan itu.

"Semoga dapat segera terealisasi sehingga coretan itu dapat segera hilang. Kami juga berharap masyarakat ikut serta merawat semua fasilitas publik itu agar tidak kembali terulang kejadian semacam ini," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1507 seconds (0.1#10.140)