CT-Aher Bahas Waduk Jatigede
A
A
A
BANDUNG - Proyek pembangunan Waduk Jatigede menjadi pembahasan dalam pertemuan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT). Pertemuan itu digelar di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/9/2014) malam.
"Tadi kita ada rapat para menteri khususnya di bidang perekonomian dengan Pemprov Jawa Barat membahas perekonomian secara umum, terutama membahas terkait dengan percepatan proyek-proyek infrastruktur yang ada," kata CT dalam konferensi pers seusai rapat yang berakhir tengah malam.
Salah satunya, soal Waduk Jatigede. "Kita membahas semua aspek terkait dengan masalah bagaimana kita bisa mempercepat selesainya Waduk Jatigede dan bisa diairi serta difungsikan," ungkapnya.
Agar Waduk Jatigede segera tuntas, CT yang didampingi sejumlah menteri menyebut diperlukan keputusan presiden sebagai payung hukum agar pemerintah mengeluarkan dana untuk membebaskan lahan yang tersisa.
"Besok rencananya Menteri PU akan mempresentasikan kepada Presiden pada sidang kabinet. Mudah-mudahan mendapat persetujuan sidang kabinet sehingga keputusan presiden bisa segera dikeluarkan," ujarnya.
Jika keputusan presiden dikeluarkan, itu juga akan jadi payung hukum untuk menuntaskan berbagai persoalan yang selama ini jadi kendala. Sehingga, Waduk Jatigede tidak terus-terusan mangkrak.
CT mengatakan, pembahasan lain dalam rapat tadi di antaranya seputar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) alias Bandara Kertajati, beberapa pembangunan jalan tol, tempat pengolahan dan pemrosesan sampah, hingga monorel.
Setelah rapat berakhir, ia berharap semua pihak terkait segera bekerja sesuai peran masing-masing. Sehingga berbagai pembangunan yang sudah direncanakan bisa dituntaskan dengan lebih ngebut.
"Kami merasa bahwa rapat hari ini sangat efektif untuk bisa mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan ekonomi pada umumnya di Jawa Barat," ujarnya.
"Dan, dengan keputusan yang dibuat pada rapat ini diharapkan segera follow up di tingkat eselon I, baik di provinsi maupun di pusat. Itu bisa segera disinkronisasi, ditindaklanjuti sehingga proses percepatan pembangunan di Jawa Barat ini bisa segera kita capai," pungkas CT.
"Tadi kita ada rapat para menteri khususnya di bidang perekonomian dengan Pemprov Jawa Barat membahas perekonomian secara umum, terutama membahas terkait dengan percepatan proyek-proyek infrastruktur yang ada," kata CT dalam konferensi pers seusai rapat yang berakhir tengah malam.
Salah satunya, soal Waduk Jatigede. "Kita membahas semua aspek terkait dengan masalah bagaimana kita bisa mempercepat selesainya Waduk Jatigede dan bisa diairi serta difungsikan," ungkapnya.
Agar Waduk Jatigede segera tuntas, CT yang didampingi sejumlah menteri menyebut diperlukan keputusan presiden sebagai payung hukum agar pemerintah mengeluarkan dana untuk membebaskan lahan yang tersisa.
"Besok rencananya Menteri PU akan mempresentasikan kepada Presiden pada sidang kabinet. Mudah-mudahan mendapat persetujuan sidang kabinet sehingga keputusan presiden bisa segera dikeluarkan," ujarnya.
Jika keputusan presiden dikeluarkan, itu juga akan jadi payung hukum untuk menuntaskan berbagai persoalan yang selama ini jadi kendala. Sehingga, Waduk Jatigede tidak terus-terusan mangkrak.
CT mengatakan, pembahasan lain dalam rapat tadi di antaranya seputar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) alias Bandara Kertajati, beberapa pembangunan jalan tol, tempat pengolahan dan pemrosesan sampah, hingga monorel.
Setelah rapat berakhir, ia berharap semua pihak terkait segera bekerja sesuai peran masing-masing. Sehingga berbagai pembangunan yang sudah direncanakan bisa dituntaskan dengan lebih ngebut.
"Kami merasa bahwa rapat hari ini sangat efektif untuk bisa mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan ekonomi pada umumnya di Jawa Barat," ujarnya.
"Dan, dengan keputusan yang dibuat pada rapat ini diharapkan segera follow up di tingkat eselon I, baik di provinsi maupun di pusat. Itu bisa segera disinkronisasi, ditindaklanjuti sehingga proses percepatan pembangunan di Jawa Barat ini bisa segera kita capai," pungkas CT.
(zik)