Penanganan Sampah di Kubu Raya Memprihatinkan
A
A
A
KUBU RAYA - Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kubu Raya, M Tohir menyayangkan lambannya penanganan sampah di daerah ini oleh Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kubu Raya.
Karena menurut dia, fenomena sampah ini seperti gunung es, permasalahan yang krusial masih sangat lamban untuk ditangani.
Banyak titik sampah yang sangat lamban untuk diambil dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
Hal ini seperti terlihat di Sungai Raya Dalam, Parit Baru, Parit Haji Muksin dan beberapa titik lainnya yang hampir menggunung akibat tidak diambil petugas kuning tersebut.
Ia mengetahui, saat ini petugas yang ada berjumlah kurang lebih 150 orang yang menangani masalah sampah, akan tetapi implentasi dalam penanganannya masih terbilang sangat lamban.
“Kita ketahui sebelumnya jumlah pasukan kuning sebanyak 180 orang dan terjadi pengurangan sebesar 150. Saya kira jumlah pasukan kuning itu sudah mencukupi untuk saat ini dalam menangani sampah yang ada di Kubu Raya,” jelasnya, Senin (8/9/2014).
Dia mengimbau petugas teknis yang ada pada dinas terkait untuk segera merespon keluhan masyarakat terkait dengan sampah tersebut.
“Kalaulah kendala yang terjadi pada jumlah armada yang masih kurang, menurut saya minimnya jumlah armada telah bertambah tiap tahunnya, dan kita terus menganggarkan armada untuk pengangkutan sampah dalam tiap pembahasan APBD Kubu Raya dan juga anggaran untuk perawatan armada juga ada tiap tahunnya,” jelas Tohir.
Tohir menuturkan, ketika anggaran setiap tahunnya selalu ada untuk perawatan armada, pihaknya juga mengimbau untuk memaksimalkan anggaran yang ada untuk perawatan tersebut.
”Kita tahu untuk pengadaan armada tahun ini, dump truk 3 unit, Tosa untuk mengangkut sampah dari gang ke gang berjumlah 12 unit. Paling tidak armada yang ada saat ini untuk di intensifkan agar sampah tidak sempat menumpuk dan juga perawatan armada yang lama di intensifkan juga, " ungkap Tohir.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi pada pengangkutan sampah tersebut terletak pada belum maksimalnya perawatan yang dilakukan.
Hal tersebut diingatkan untuk lebih dimaksimalkan lagi sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada.
”Kita lihat sendiri, armada pengangkut sampah yang ada sangat-sangat buruk kondisi tersebut, armada sampah menurut saya sama seperti sampah,” ungkapnya.
Dirinya mengharapkan keseriusan dari dinas terkait untuk fokus dalam penangan sampah yang ada.
Karena banyak akibat yang ditimbulkan dari sampah yang menumpuk tersebut, yang paling jelas yaitu kemacetan yang sempat terjadi di Sungai Raya dalam karena sampah sudah hampir memakan seperempat badan jalan.
Karena menurut dia, fenomena sampah ini seperti gunung es, permasalahan yang krusial masih sangat lamban untuk ditangani.
Banyak titik sampah yang sangat lamban untuk diambil dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
Hal ini seperti terlihat di Sungai Raya Dalam, Parit Baru, Parit Haji Muksin dan beberapa titik lainnya yang hampir menggunung akibat tidak diambil petugas kuning tersebut.
Ia mengetahui, saat ini petugas yang ada berjumlah kurang lebih 150 orang yang menangani masalah sampah, akan tetapi implentasi dalam penanganannya masih terbilang sangat lamban.
“Kita ketahui sebelumnya jumlah pasukan kuning sebanyak 180 orang dan terjadi pengurangan sebesar 150. Saya kira jumlah pasukan kuning itu sudah mencukupi untuk saat ini dalam menangani sampah yang ada di Kubu Raya,” jelasnya, Senin (8/9/2014).
Dia mengimbau petugas teknis yang ada pada dinas terkait untuk segera merespon keluhan masyarakat terkait dengan sampah tersebut.
“Kalaulah kendala yang terjadi pada jumlah armada yang masih kurang, menurut saya minimnya jumlah armada telah bertambah tiap tahunnya, dan kita terus menganggarkan armada untuk pengangkutan sampah dalam tiap pembahasan APBD Kubu Raya dan juga anggaran untuk perawatan armada juga ada tiap tahunnya,” jelas Tohir.
Tohir menuturkan, ketika anggaran setiap tahunnya selalu ada untuk perawatan armada, pihaknya juga mengimbau untuk memaksimalkan anggaran yang ada untuk perawatan tersebut.
”Kita tahu untuk pengadaan armada tahun ini, dump truk 3 unit, Tosa untuk mengangkut sampah dari gang ke gang berjumlah 12 unit. Paling tidak armada yang ada saat ini untuk di intensifkan agar sampah tidak sempat menumpuk dan juga perawatan armada yang lama di intensifkan juga, " ungkap Tohir.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi pada pengangkutan sampah tersebut terletak pada belum maksimalnya perawatan yang dilakukan.
Hal tersebut diingatkan untuk lebih dimaksimalkan lagi sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada.
”Kita lihat sendiri, armada pengangkut sampah yang ada sangat-sangat buruk kondisi tersebut, armada sampah menurut saya sama seperti sampah,” ungkapnya.
Dirinya mengharapkan keseriusan dari dinas terkait untuk fokus dalam penangan sampah yang ada.
Karena banyak akibat yang ditimbulkan dari sampah yang menumpuk tersebut, yang paling jelas yaitu kemacetan yang sempat terjadi di Sungai Raya dalam karena sampah sudah hampir memakan seperempat badan jalan.
(sms)